Mohon tunggu...
fauzi baim
fauzi baim Mohon Tunggu... Buruh - Tetap Belajar untuk baik

Tetap semangat 083856253617

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Messi dan Lampard Ikut Berebut Buku

7 Juni 2016   00:10 Diperbarui: 7 Juni 2016   00:19 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pustakawan keliling ynag menebarkan buku bacaan diwilayah Sidoarjo, saya kadang tidak percaya pada data yang disampaikan oleh lembaga atau pihak-pihak yang mengatakan minat baca orang Indonesia masih rendah. Karena berdasarkan data saya pada saat melakukan aksi Perpustakaan keliling, antusias masyarakat kita begitu besar. Lalu apa barometer yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui minat baca itu rendah atau tinggi?

Mungkin saya yang terlalu kuper dengan perkembangan zaman, sehingga tidak tau jika banyak pihak yang meneliti dan hasilnya minat baca kita rendah. Ataukah yang melakukan riset tidak pernah menjajakan bahan bacaan kemasyarakat secara langsung? ada banyak tanda tanya dalam pikiran saya. Sebab, nyatanya ketika saya keliling, anak-anak langsung berebut buku bacaan yang saya bawa. 

Tengok gambar diatas anak-anak yang menegenakan kaos messi dan Lampard beserta ibu-ibu sedang asik memilih aneka buku bacaan yang akan dibaca. Ataukah seharusnya yang datang ketika perpustakaan keliling tiba, harusnya seratus anak lebih yang datang untuk membaca, sehingga bisa dikatakan minat baca kita tinggi?.  Memang sungguh naif jugasih, buku-buku bacaan kadang nilainya memanglah dijual dengan harga mahal sehingga banyak masyarakat kita yang tidak bisa membeli aneka buku bacaan tersebut. Coba kalo pemerintah menggratiskan semua buku bacaan untuk masyarakatnya, wah pasti lebih seru dan keren lagi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 Menurutku, banyak cara untuk lebih meningkatkan minat baca masyarakat kita, diantaranya Perpustakaan keliling semakin bertebaran, mudahnya akses bahan bacaan ditempat-tempat strategis, intinya, masyarakat didekatkan pada buku pokoknya. Barulah jika buku sudah dekat, dan memang tidak ada yang baca, baru bisa dikatakan minat baca kita rendah. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun