Mohon tunggu...
Fauzia Hilmah Galiana
Fauzia Hilmah Galiana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pelajar merdeka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Disleksia Marak Saat Ini? Mari Kenali Gangguan Psikologi Disleksia Ini!

4 November 2024   20:41 Diperbarui: 4 November 2024   22:49 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hai teman-teman, Tahukah kalian mengenai gangguan psikologi Disleksia yang marak saat ini??

Yaa, pasti kalian tidak asing lagi dengan gangguan ini, Disleksia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, dan mengeja. Anak dengan gangguan  disleksia sering mengalami kesulitan dalam mengenali huruf dan kata, memahami teks, serta mengingat urutan informasi. . Gejalanya, ditandai dengan kemampuan membaca peserta didik di bawah kemampuan secara normal. Hal itu dikarenakan keterbatasan otak dalam mengolah dan memproses informasi. Gangguan psikologi ini bisa dikatakan tidak berkaitan dengan kecerdasan sang anak, oleh karna itu anak didik yang terkena gangguan ini mungkin saja  mempunyai IQ yang baik, dan kemampuan lain juga baik namun dalam hal membaca ia mengalami kesulitan.

Normalnya kemampuan anak dalam membaca sudah muncul sejak 6 atau 7 tahun usianya. Namun  berbeda dengan anak Disleksia, kemungkinan sampai usia 12 tahun terkadang mereka masih belum lancar dalam membaca. Anak disleksia mengalami kesulitan dalam mengenali huruf akibat kelainan fungsi otak yang mengatur bahasa. Hal itu mengakibatkan anak disleksia susah membaca. Salah satu cara yang dapat dipakai anak disleksia untuk mempermudah dalam mengingat dan mengenali kata adalah metode multisensory. Metode multisensory merupakan strategi pembelajaran yang memanfaatkan berbagai modalitas dalam belajar (perangsangan visual, auditori, taktil, dan kinestetik).

Sebenarnya anak disleksia itu pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: faktor geneteik, perkembangan otak anak, lingkungan belajar kurang mendukung, faktor psikologis dan lain sebagainya. Oleh karena itu penting bagi kita calon orang tua atau ketika sudah menjadi orang tua sangat penting memperhatikan setiap peningkatan dari perkembangan anaknya.

Adapun cara mengajar anak disleksia tentu berbeda dengan cara guru mengajar siswa pada umumnya dilakukan guru biasanya. Hal ini disebabkan kemampuan otak anak biasanya tentu berbeda pemrosesan informasinya dengan anak disleksia. Cara yang mungkin bisa guru terapkan untuk anak disleksia diantaranya:

  • Pembacaan ulang materi/repetisi. Hal ini mendorong anak untuk mengingat materi agar dapat diproses otak dengan bertahap.
  • Memeberikan motivasi dan dukungan yang intens agar anak disleksia mampu menghadapi tantangan yang mungkin sulit atau sangat sulit bagi mereka untuk ditaklukkan
  • Pembelajaran cenderung visual, dimana ini akan membantu anak memahamii dan mengingat informasi dengan baik
  • Menyederhanakan materi ajar agar anak disleksia tidak tertekan sehingga tingkat fokusnya dapat dikendalikan dan dengan itu pula dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi ank disleksia

Nah itulah pemaparan atau penjelasan terkait gangguan psikologi disleksia yang dapat saya bagikan pada kesempatan ini, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun