Waspadai Virus Lama yang Booming Kembali.
Human Metapneumovirus (HMPV) merupakan jenis virus yang ditemukan pada tahun 2001 dan sejak saat itu telah hidup berdampingan dengan manusia. Â Virus HMPV memiliki hubungan erat dengan virus Avian Metapneumovirus (AMPV) yang ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1978 yang menyerang unggas dan memiliki empat subtipe A-D yang sebelumnya dikenal dengan Turkey Rhinotracheitis Virus (TRTV). Â Namun pada virus HMPV dapat menyerang siapa saja, terkhusus pada bayi, anak usia dibawah 5 tahun dan lansia. Meskipun termasuk virus tetapi biasanya infeksinya bersifat ringan dan dapat disembuhkkan tanpa pengobatan khusus. Akan tetapi ada beberapa kasus yang memerlukan perawatan medis terutama bagi yang memiliki sistem imun lemah.
Pada awal Januari 2025 virus HMPV kembali disorot oleh media internasional setelah meningkatnya virus tersebut di Negara China. Hal itu membuat Masyarakat Indonesia resah jika ungkapan " Libur 2 minggu" itu terulang kembali. Hal itu langsung di bantah oleh pihak MenKes pada 6 januari 2025. Beliau mengatakan bahwa kenaikan virus di China itu bukan karena HMPV melainkan jenis virus tupe H1N1 atau Flu biasa. Sedangkan HMPV menduduki nomor 3 dari sisi prevalensi waktu ke waktu. Hal itu didukung dengan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa peningkatan kasus flu biasa di negara empat musim seperti Tiongkok sering terjadi dan meningkat di musim dingin.
MenKes Budi juga menambahkan bahwa HMPV bukanlah virus yang mematikan. Virus ini memiliki karakteristik seperti flu biasa, dengan gejala seperti batuk, demam, batuk, dan sesak napas. Sebagian orang yang terinfeksi akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Namun hal itu kembali ke kekebalan imun masing-masing.
Gejala dan risiko infeksi HMPV
Orang yang terindikasi terkena infeksi HMPV basanya memiliki gejala serupan dengan flu biasa yaitu;
1. Batuk kering atau berdahak
2. Pilek atau hidung tersumbat
3. Sakit tenggorokan
4. Mudah lelah
5. Sesak napas
6. Nafsu makan hilang.