Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... Freelancer - Sosialistik

Pemuda penggerak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Lima Tahun Kedua Jokowi, Maju Berdaulat atau Maju dengan Sesak Nafas?

14 September 2019   11:46 Diperbarui: 14 September 2019   12:04 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mencoba membaca keadaan bangsa yang sedang berdinamika hari ini menjadikan nurani semakin berkecamuk. Sepertinya, samakin hari bukan hanya semakin keruh permasalahan bangsa ini. Tapi jauh dari itu juga seakan semakin dangkal konsep pemikiran dan perjuangan yang diperlihatkan oleh penguasa bangsa ini. 

Sebagai Negara yang demokratis, maka setiap kegumaman rakyat pasti hadir beriringan dengan kondisi yang diciptakan oleh para pemimpinnya. Semua bisa terjadi, yang kemarin mendukung hari ini bisa menjadi lawan dan sebaliknya.

Melihat apa yang sedang terjadi hari ini, nampak bangsa ini menurut hemat penulis  semakin mananggung sakit yang berkepanjangan, bahkan mungkin semakin parah. 

Peristiwa-peristiwa besar yang terjadi bukan memberikan garansi ketenangan bagi rakyat untuk tidur nyenyak nanti malam atau juga untuk hari esok. Tetapi malah menjadikan semakin sesak rasanya untuk bernafas.

Insting pembangunan yang di canangkan pemerintah menyeruak dan menjadi momok bagi kehidupan rakyatnya. Kebijakan-kebijakan yang diluar nalar masyarakat untuk menggantungkan harapan kesejahteraannya berubah menjadi kegelisahan akan bagaimana jadinya bangsa ini 5, 10 atau 50 tahun kedepan jika menelisik apa yang sedang dilakukan pemerintah hari ini.

Sesuai dengan judul yang di sematkan paling awal ditulisan ini, bukan optimis yang terbangun di benak penulis ketika membaca keadaan yang sedang terjadi. Peristiwa besar yang  direncanakan pemerintah seakan nyata untuk membenam harapan-harapan sejahtera rakyatnya.

Kasus besar seperti banyak nya RUU bermasalah di hampir semua bidang seperti KPK, RUU PKS, RUU dibidang pertanian dan mungkin juga masih banyak lainnya yang tidak sedikitpun memberikan angin segar bagi rakyatnya. 

Belum lagi masalah Iuran BPJS dan Pajak Rokok yang seakan gamblang memperlihatkan bahwa tata kelola keuangan bangsa ini sedang sakit parah. Ditambah lagi kasus pangan yang konsisten menggebug petani. Disisi yang lain permasalahan lingkungan yang nyata mengancam keberlangsungan makhluk hidup untuk bertahan di bumi pertiwi ini juga seakan tidak ada kejelasan akan apa yang sedang terjadi dan agenda penangulangannya. 

Kebakaran hutan di Riau atau banyak orang berpendapat bukan kebakaran melainkan Pembakaran Hutan sampai detik ini belum ada kejelasan akan dimana kebenaran yang nyata. 

Konflik tambang dan kekayaan bumi Indonesia yang juga tidak tahu arah pembangunannya kedepan itu untuk rakyat Indonesia atau hanya beberapa orang saja. Konflik rebutan lahan antara petani dan TNI juga menjadi warna terbaharukan yang menyumbang kekeruhan masalah yang ada di Bangsa ini. 

Sampai-sampai tidak bisa penulis kira mau di bawa kemana bangsa ini 5 tahun yang akan datang oleh Bapak Presiden yang akan membawa di periode kedua ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun