Mohon tunggu...
fauzialfiansyah
fauzialfiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan

Saya Fauzi Alfiansyah seorang mahasiswa aktif di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perkembangan Revolusi Industri

12 Desember 2024   06:07 Diperbarui: 12 Desember 2024   06:07 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Opini Publik: Di Antara Ancaman dan Peluang Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0, ditandai oleh otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan konektivitas internet yang masif, telah mengubah lanskap ekonomi dan sosial secara fundamental.  Perkembangannya yang pesat menghadirkan  tantangan dan peluang yang sama besarnya bagi Indonesia.  Di satu sisi, kita berhadapan dengan ancaman disrupsi pekerjaan dan kesenjangan digital yang semakin melebar. Di sisi lain, revolusi ini menawarkan potensi untuk meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Salah satu ancaman terbesar adalah potensi pengangguran massal akibat otomatisasi.  Mesin dan algoritma AI mampu menggantikan pekerjaan manusia, terutama di sektor manufaktur dan jasa yang bersifat repetitif.  Hal ini membutuhkan strategi antisipatif berupa pelatihan dan peningkatan keterampilan (reskilling dan upskilling) bagi angkatan kerja agar mampu beradaptasi dengan tuntutan pasar kerja yang baru.  Pemerintah perlu berinvestasi besar-besaran dalam pendidikan vokasi dan pelatihan berbasis kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri 4.0.

Selain itu, kesenjangan digital juga menjadi tantangan serius.  Akses internet yang tidak merata dan rendahnya literasi digital di berbagai daerah akan menghambat partisipasi masyarakat dalam ekonomi digital.  Pemerintah perlu memastikan akses internet yang terjangkau dan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia, serta mendorong program literasi digital yang komprehensif.  Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sangat krusial dalam mengatasi masalah ini.

Namun, di tengah tantangan tersebut, Revolusi Industri 4.0 juga menawarkan peluang emas bagi Indonesia.  Otomatisasi dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di berbagai sektor,  mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.  Munculnya industri-industri baru berbasis teknologi digital juga menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas tinggi di bidang teknologi informasi,  e-commerce, dan data analytics.

Untuk memanfaatkan peluang ini, Indonesia perlu membangun ekosistem digital yang kondusif.  Hal ini meliputi penyederhanaan regulasi,  peningkatan infrastruktur digital,  dan perlindungan data pribadi.  Penting juga untuk mendorong inovasi dan kreativitas melalui dukungan riset dan pengembangan teknologi, serta  peningkatan investasi di sektor teknologi.  Kolaborasi antara akademisi,  peneliti,  dan pelaku industri sangat penting untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan Indonesia.

Kesimpulannya, Revolusi Industri 4.0 adalah proses transformatif yang membawa konsekuensi yang kompleks.  Indonesia harus mampu mengelola tantangan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan revolusi ini secara bijak.  Strategi yang komprehensif,  yang melibatkan semua pemangku kepentingan,  sangat penting untuk memastikan bahwa Indonesia dapat  menuai manfaat dari revolusi ini dan  menciptakan masyarakat yang lebih adil,  makmur, dan sejahtera.  Kegagalan untuk beradaptasi akan mengakibatkan Indonesia tertinggal di belakang negara-negara lain yang lebih siap menghadapi perubahan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun