Me vs Mami merupakan film garapan MNC Picture dan di sutradarai oleh Ody C. Harahap. Film ini mengangkat kejadian nyata yang sering terjadi pada masyarakat Indonesia khususnya. Menceritakan tentang single mom dan anak nya yang sering bercekcok karena hal-hal sepele. Cut Mini Theo dan Irish Bella merupakan tokoh utama di film ini yang berperan sebagai Ibu dan Anak dengan banyak perbedaan.
Sosok ibu bernama Maudy yang diperankan oleh Cut Mini merupakan seorang single mom yang berprofesi sebagai chef diacara masak salah satu stasiun tv lokal. Sedangkan Mira alias Irish Bella merupakan gadis muda yang berjiwa bebas. Suatu hari, nenek dari suami Maudy atau papi Mira meminta Mira untuk menemuinya di Padang, tempat kelahiran sang papi. Maudy tentu saja tidak membiarkan Mira untuk pergi keluar Jakarta sendirian. Menurutnya, hal itu sangat berbahaya terlebih Padang merupakan daerah asing untuk Mira. Dengan kesepakatan bersama, Mira akhirnya menerima sang mami untuk pergi bersamanya. Banyak kejadian menarik saat perjalanan di Padang. Terlebih saat Mira akhirnya sadar betapa besarnya cinta sang mami untuk dirinya.
Perjalanan yang seharusnya 2 hari 1 malam berubah ketika supir yang dikirimkan oleh sang nenek mendadak pergi karena keadaan darurat. Maudy mau tidak mau melanjutkan perjalanan dengan menyupir. Namun siapa sangka jika Mami Maudy lupa cara menyetir sehingga mobil yang dikendarainya berjalan mundur. Gelak tawa penonton tentu saja tidak tertahan melihat adegan ini. Setelah perjalanan yang diisi oleh suara Mira yang asik membahas lelaki bernama Rio yang ditemuinya beberapa saat lalu. Maudy yang kesal, menarik gawai Mira dan membuangnya di jalan. Kekesalan Mira memuncak saat mami nya menasehati dengan sedikit bumbu menyindir. Dengan santai, Mira membuang gawai Maudy seketika Maudy terlihat marah dan kecewa dengan tindakan Mira. Disini dapat kita lihat jika perilaku yang dilakukan orang tua biasanya akan diikuti oleh anaknya.
Salah satu scene lain yang sangat lucu menurut saya ialah saat Maudy dan Mira bertemu dengan seorang lelaki yang ingin bunuh diri. Pada awalnya sepasang ibu-anak itu ragu untuk menolong, namun melihat keadaan yang makin meyakinkan bahwa pemuda itu akan bunuh diri, Mira dan maminya segera menasehati dengan bahasa padang sebisa mereka. Dikarenakan tempat berpijak mereka yang tidak seimbang sang pemuda terjatuh, Maudy dan Mira panik sehingga kepayahan dalam membantu pemuda tersebut. Untungnya si pemuda berhasil naik berkat kedatangan Rio entah darimana. Mira yang sumringah saat melihat Rio membuat Maudy kesal dan sengaja menyenggol Mira sehingga gadis itu jatuh ke dalam air. Sebagai ibu, Maudy sangat panik dan menyelamatkan Mira secepat mungkin. Setelah berganti pakaian dan berterima kasih kepada Rio, Maudy dan mira melanjutkan perjalanan, tetapi Maudy tidak sengaja salah memasukkan gigi mobil sehingga menabrak motor Rio. Karena merasa bersalah, Maudy membiarkan Rio ikut mereka untuk mencari desa sang nenek.
Satu-persatu kejadian mereka alami dengan keseriusan serta kebingungan yang membuat penonton tertawa. Di latari dengan pemandangan asri Payakumbuh di Sumatra Barat yang elok, membuat mata segar dan nyaman. Saya sendiri memiliki keinginan untuk berkunjung kesana karena melihat keindahan yang apik.
Dalam sebuah film tentu ada kelebihan dan kekurangan, mari kita ulas satu-persatu. Kelebihan film ini ialah menampilkan sosok mami dan Mira dengan sangat baik sehingga penonton merasa "kok sama?". Karena pembicaraan yang dibuat sangat khas dengan kebanyakan ibu di asia. Kekuatan alam juga menjadi faktor kelebihan di film ini. Menampilkan pemandangan asri nan elok yang membuat kita merasa ingin kesana sekali dalam seumur hidup. Penataan cerita yang runtut dan kejadian demi kejadian yang mengharuskan mami serta Mira untuk akur membuat cerita yang ingin disampaikan oleh penulis naskah mudah diserap oleh penonton. Kehadiran Rio yang awalnya canggung membuat pertengkaran antara mami Maudy dan Mira terminimalisir.
Untuk kekurangan, munurut pandangan saya ialah bagian epilog yang terkesan terburu-buru dan absurd. Setelah adegan Mira yang menyadari bahwa dia sangat menyayangi maminya dan mereka saling meminta maaf terasa sangat buru-buru karena ending yang harus diselesaikan. Seharusnya ada bagian dimana Maudy dan Mira menunjukan bahwa mereka telah akur. Namun di film ini mereka langsung sampai desa sang nenek dan bertemu suami Maudy atau papi Mira yang ternyata masih hidup. Bagian yang menurut saya sangat janggal dan seharusnya tidak perlu. Karena dari cerita Maudy, sang papi sudah meninggal dan Maudy berusaha tetap tegar demi Mira. Hal ini mengundang reaksi penonton seperti lalu selama ini sang papi melakukan apa? Masa iya dia tiba-tiba datang untuk mengacaukan perjalanan Maudy dan Mira dengan dalih agar mereka akur. Sungguh epilog yang sangat tidak memuaskan dan cukup merusak suasana. Sebenarnya apa yang direnacanakan papi Mira dengan pura-pura meninggal?. di titik ini saya sungguh kesal dengan karakter sang papi yang sungguh egois dan tidak tau malu menunjukan wajahnya di depan sang istri dan anak.
Adegan lain yang menarik untuk dibahas ialah adegan saat Rio, Maudy dan Mira tidak sengaja menabrak kerbau hingga mati di tempat. Adegan ini merupakan salah satu adegan yang mengajari kita cara negosiasi dengan orang lain. Pada awalnya, mami Maudy melakukan negosiasi dengan terburu-buru dan egois. Setelah memperlembut bahasa akhirnya sampai pada kesepakatan Maudy menemani pemilik kerbau tersebut ke pasar untuk membeli kerbau.
Film ini mengajarkan kita untuk saling menghargai dan menyayangi. Serta pasti ada maksud dibalik sebuah tindakan ibu untuk anaknya. Maudy hanya takut Mira meninggalkan dirinya seperti sang suami, sehingga melakukan banyak cara dan bekerja dengan sangat keras untuk kebahagiaan Mira. Humor yang harmless membuat kita nyaman menonton.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI