Mohon tunggu...
Fauziah Wulansari
Fauziah Wulansari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pikahayang: Ciptakan Desain dan Fashion Batik Berkarakter Alam dan Budaya Tradisional Khas Indonesia

20 April 2021   15:55 Diperbarui: 20 April 2021   15:59 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jian Al'Maarij Sosok Dibalik Pikahayang, Foto: Dok Pikahayang

INDRAMAYU Pikahayang menjadi salah satu brand desain dan fashion batik asal Indramayu tepatnya di Perumahan Korpri yang mengusung tema alam dan budaya tradisional khas Indonesia. Jian Al'Maarij atau yang biasa disapa Jian menjadi sosok hebat dibalik brand bernama Pikahayang. Sejak tahun 2013 Jian mendalami dunia membatik melalui perkuliahannya di jurusan Pendidikan Seni Rupa di Universitas Pendidikan Indonesia. Kecintaannya terhadap dunia batik mengantarkannya untuk melahirkan sebuah brand bernama Pikahayang pada tahun 2018. Sejak tahun itulah Jian banyak melahirkan motif-motif batik berkarakter alam dan budaya tradisional khas Indonesia. 

Selain itu, Jian membawa nama Pikahayang untuk menjadi wadah mengedukasi masyarakat khususnya masyarakat Indramayu untuk bersama membumikan batik dengan teknik dan pewarnaan yang inovatif seperti penggunaan warna alam. Sejak tahun 2018 batik-batik di Pikahayang diproduksi dengan berkloaborasi bersama pengrajin di seluruh Indonesia seperti Solo, Yogyakarta, Cirebon, dan Indramayu. Jian mengatakan bahwa "Pikahayang bekerjasama dengan pengrajin karena ingin membuka peluang usaha. Selain itu, Visi dan Misi Pikahayang adalah memberdayakan SDA dan SDM. Sehingga kerjasama yang dilakukan tidak hanya di daerah Indramayu saja tetapi di luar Indramayu juga".

Nama pikahayang memiliki filosofi khusus bagi Jian. Baginya, Pikahayang terdengar seperti doa. Pikahayang diambil dari Bahasa Sunda yang berarti diinginkan. Jian berharap nama Pikahayang dapat membuat batik-batik buatannya dapat dicintai, selalu diinginkan, dan dirindukan oleh masyarakat untuk dimiliki. 

Agar batik-batik pikahayang terlihat berbeda dengan batik lainnya, Jian memberikan garis-garis tegas pada batik tulis sebagai ciri khasnya. Pada motif abstrak Jian lebih banyak memberikan bentuk garis-garis dibandingkan bentuk isen ukel. Pewarnaan yang digunakan pada batik-batik pikahayang dapat dipilih sesuai pesanan sehingga dapat berupa pewarna alami maupun sintesis. Pada pewarna sintesis, warna yang di hasilkan lebih solid dibandingkan pewarna alam. Keunikan lainnya pada Pikahayang, customer dapat memesan batik dengan motif khusus yang akan dibuatkan langsung oleh Jian dan akan menjadi batik satu-satunya yang akan dimiliki customer tersebut.

Berbicara mengenai motif, terdapat beberapa motif khusus yang terinspirasi dari Indramayu. Seperti motif Pendopo Agung, motif Berokan Dermayu, dan motif Perahu. Motif Pendopo Agung terinspirasi dari cagar budaya di Kabupaten Indramayu yaitu Gedung Pendopo. Gedung Pendopo dibangun sebagai sarana untuk pemerintahan, pertemuan, dan rapat-rapat besar. Motif berokan terinspirasi dari seni budaya asli Indramayu seperti barongsai namun biasanya diadakan setiap hari raya Idul Fitri tepatnya setelah solat Idul Fitri. Motif perahu terinspirasi dari wilayah Indramayu yang merupakan daerah pesisir pantai, dimana banyak sekali perahu dan kapal yang di gunakan oleh nelayan untuk mencari ikan. Selain itu terdapat motif rempah yang terinspirasi dari bumbu dapur dan terdapat juga motif abstrak. Dalam pembuatan batik, Pikahayang memiliki dua jenis pewarna yaitu pewarna alami yang berasal dari daun mangga, kulit kayu tingi, dan jelawe. Pewarna alam biasanya digunakan pada motif batik abstrak dengan tema kontemporer.

Jika pada brand batik lainnya hanya di temukan teknik batik tulis dan cap. Pada brand Pikahayang akan di temukan enam tekhnik membatik seperti batik tulis, cap, ecoprint, jumputan, shibori, dan abstrak menggunakan kuas atau cipratan kuas. Banyaknya teknik pembuatan batik pada brand Pikahayang membuat hasil batiknya jauh lebih bervariasi. Jian mengatakan bahwa, "bereksperimen membuat batik tidak harus sesuai pakem apalagi sekarang perkembangan zaman sudah sangat modern dan anak muda khususnya menginginkan batik yang simple tetapi elegan". Namun jika diurai dalam pembuatan batik tulis, Jian selalu mengawali langkahnya dengan membuat design sketsa. 

Langkah seanjutnya adalah merengga atau yang biasa disebut menyederhanakan motif. Setelah itu, desain yang sudah jadi di pindahkan ke atas kain untuk selanjutnya dilakukan tahap mencanting menggunakan malam panas. Setelah mencanting batik akan diberi warna baik menggunakan pewarna alami maupunpewarna sintesis. Langkah selanjutnya ialah menjemur batik hingga kering. Kain yang sudah kering akan melalu tahap pengecekan warna, jika warna yang di hasilkan kurang sesuai maka langkah yang dilakukan adalah mengulang memberikan warna dan penjemuran. Setelah warna yang dihasilkan dirasa sudah pas maka langkah selanjutnya adalah memberikan pengawet pada kain agar warna tidak luntur saat di cuci. Langkah terakhir adalah melakukan tahap ngelorod atau yang biasa di sebut melunturkan malam pada kain. Setelah proses lorod kain di jemur hingga kering dan kain sudah dapat di jual atau diolah menjadi produk jadi.

Dalam membatik tentunya proses dalam setiap tekhniknya berbeda, misalnya pada tekhnik batik cap dalam membuat pola langsung di cap mengunakan alat cap sesuai dengan motif. Pada tekhnik ecoprint dalam pembuatan polanya menggunakan daun-daun yang ditata di atas kain lalu melakukan tahap pengkukusan dan tidak menggunakan malam dalam pembuatan polanya. 

Pada tekhnik shibori dalam pembuatannya menggunakan cara melipat kain sehingga membentuk motif. Pada tekhnik jumputan dalam pembuatannya menggunakan cara mengikat kain menggunakan karet sehingga membentuk sebuah pola. Sedangkan pada teknik abstrak, Pikahayang memiih kuas menjadi alat dalam membuat motif, baik kuas dicelup ke malam panas lalu di oleskan pada kain atau kain di beri cipratan malam menggunakan kuas. Keberagaman teknik yang ada di Pikahayang menjadikan batik di Pikahayang memiliki harga yang bervariasi. Untuk batik cap di bandrol dengan harga Rp 125.000 - Rp 250.000. Pada batik tulis dan batik abstrak di bandrol dengan harga mulai dari Rp 300.000 keatas tergantung pada kerumitan motif. Dengan harganya maka membuat Jian memilih target pasaran yaitu pria dan wanita usia 25 tahun keatas dengan penghasilan menengah keatas. Hal ini karena harga batik di Pikahayang tidak murah sehingga target utama pasaran Pikahayang adalah menengah ke atas.

Selain kain batik, Pikahayang mengolah kain-kain tersebut menjadi beberapa produk jadi seperti baju, outer, kain lilit, masker, conector, syal, kemeja, dan tunik. Dengan adanya produk jadi tersebut dapat melebarkan pasaran pikahayang. Dalam memasarkan produknya, pikahayang menggunakan cara promosi dari mulut kemulut, website, marketplace, dan Instagram. Kedepannya Jian akan menyediakan beberapa produk batik yang dapat dijangkau oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari seperti tumblr motif batik, jaket bomber, baju sport olahraga sepeda, tas, dan dompet. Sedangkan pada motif batik, kedepannya Pikahayang akan mengeluarkan motif-motif budaya seperti budaya ngarot. Jian mengatakan bahwa "harapannya ingin mewujudkan dalam satu lembar kain punya cerita, misalnya cerita tari topeng dengan berbagai gerakannya di tampilkan dalam selembar kain". (Fauziah Wulansari-PGSD UMS).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun