Salah satu permasalahan yang ditemukan dalam kegiatan belajar di kelas VI SD Negeri Asempapan Tahun Pelajaran 2022/2023 yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA. Setelah dilakukan analisis, diketahui latar belakang masalah tersebut adalah sebagai berikut.
- Kondisi siswa yang pasif dalam mengikuti kegiatan belajar. Hal ini nampak dari aktivitas yang dilakukan siswa selama proses belajar, seperti bosan, kurang memperhatikan saat guru menyampaikan materi, masih asyik berbicara dengan teman yang lain, sering melamun, dan sering melihat keluar kelas.
- Cara penyampaian materi oleh guru kurang menarik. Hal ini karena guru menerapkan metode ceramah satu arah dan kurang melibatkan siswa sehingga perhatiannya masih teralihkan pada hal-hal lain di luar kegiatan belajar. Guru juga belum menerapkan model pembelajaran inovatif dan kurang maksimal dalam memanfaatkan media pembelajaran yang menarik.
Hasil belajar adalah keseluruhan hasil yang telah dicapai siswa meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah melakukan proses belajar. Sehingga hasil belajar menjadi suatu tolak ukur dalam ketercapaian pembelajaran siswa. Jika hasil belajar siswa pada suatu muatan pelajaran masih rendah maka menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran belum bisa tercapai. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melaksanakan aksi guna meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA.
Dengan hasil praktik yang memuaskan, maka penulis memutuskan untuk membagikan praktik baik ini kepada rekan guru, baik di sekolah sendiri, di luar sekolah, dan dimanapun berada. Alasan lain untuk membagikan praktik baik ini adalah sebagai berikut.
- Permasalahan ini tidak hanya terjadi di kelas VI SD Negeri Asempapan saja, siswa di kelas lain bahkan sekolah lainpun, tentu ada yang mengalami permasalahan serupa. Sehingga cerita praktik baik ini akan memperkaya kajian dan referensi tentang peningkatan hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA.
- Model Problem Based Learning adalah pilihan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA. Sebab, pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar secara aktif untuk pemecahan masalah serta membuat aktivitas pembelajaran menjadi lebih bermakna melalui pemecahan sebuah permasalahan dan selanjutnya dipresentasikan oleh siswa.
- Media audiovisual dalam hal ini penulis menggunakan video pembelajaran tentang perkembangbiakan generatif hewan yang interaktif dan inovatif. Sehingga media audiovisual ini adalah pilihan tepat karena mampu menghadirkan objek virtual yang bisa diamati secara langsung dan mampu menarik perhatian siswa untk belajar.
- Media kartu berisi gambar-gambar hewan adalah salah satu media yang dapat memudahkan siswa untuk memahami materi perkembangbiakan generatif hewan pada muatan pelajaran IPA yang disampaikan oleh guru agar tidak membosankan. Kartu termasuk media yang berfungsi untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep terutama konsep IPA sehingga hasil belajar  bisa lebih baik, pembelajaran lebih menyenangkan dan lebih efektif. Sehingga media kartu bergambar adalah pilihan tepat dalam memberikan gambaran yang lebih nyata didalam kegiatan belajar siswa.
- Media Liveworksheets sebagai E-LKPD adalah platform dalam bentuk situs web yang menyediakan layanan kepada guru untuk dapat membuat LKPD sendiri menjadi interaktif secara online. LKPD interaktif berbasis liveworksheets ini dapat memberikan  variasi  belajar  kepada  siswa  agar  pembelajaran  tidak  membosankan. Sehingga media liveworksheets adalah pilihan tepat untuk mendorong siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
- Praktik ini telah mendorong penulis sebagai guru untuk terus meningkatkan kemampuan dan kreativitas dalam memberikan kualitas layanan pembelajaran yang lebih baik lagi bagi siswa.
Dalam pelaksanaan praktik ini, penulis sebagai guru memiliki peran dan tanggung jawab untuk melaksanakan keseluruhan kegiatan pembelajaran, dimulai dari menyiapkan perangkat pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan melakukan evaluasi serta tindak lanjut. Perangkat pembelajaran perlu disiapkan sebaik mungkin, dimulai dari pemilihan model yang tepat, merancang kegiatan dalam bentuk RPP dan perangkatnya, menyiapkan media dan alat bantu pembelajaran. Guru perlu memastikan keseluruhan perangkat yang digunakan sudah siap. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru perlu mengingat perannya bukan lagi sebagai "orang yang paling tahu" namun sebagai fasilitator yang wajib memfasilitasi dan memastikan siswa mendapatkan kegiatan belajar yang bermakna. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru perlu melakukan evaluasi dan refleksi terkait efektivitas kegiatan yang telah dilakukan. Melalui evaluasi dan refleksi tersebut, guru dapat menyusun rencana tindak lanjut yang perlu dilakukan.
Dalam proses mencapai tujuan, sudah pasti ada hambatan dan tantangan yang menyertai. Tantangan yang dihadapi penulis dalam proses mencapai tujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA adalah sebagai berikut.
- Menentukan metode yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
- Memilih media yang sesuai dengan karakteristik siswa, materi yang akan disampaikan, dan tujuan yang hendak dicapai.
- Tantangan dari dalam diri penulis. Untuk mengawali langkah baru, dalam hal ini penggunaan media audiovisual berupa video pembelajaran interaktif, diperlukan semangat dari dalam diri. Penulis perlu memotivasi diri agar mau bergerak maju sehingga kegiatan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.
- Ketersediaan perangkat yang mendukung penggunaan media audiovisual dan E-LKPD liveworksheets oleh siswa.
- Jaringan internet di sekolah yang sering tidak stabil.
- Lingkungan sekolah yang kurang tenang sehingga cukup mengganggu kegiatan belajar.
- Bantuan tenaga untuk mengoperasikan kamera.
Dalam upaya mencapai tujuan meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan pelajaran IPA tentang perkembangbiakan generatif hewan, pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik ini adalah sebagai berikut.
- Penulis sendiri, sebagai guru sekaligus subjek yang melaksanakan praktik pengalaman lapangan.
- Siswa kelas VI SD Negeri Asempapan Tahun Pelajaran 2022/2023 sebagai subjek dalam kegiatan belajar di kelas.
- Endang Setyaningsih, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing pelaksanaan PPL, Idawati, S.Pd. selaku guru pamong pelaksanaan PPL yang telah memberikan masukan, motivasi, dan ide-ide kreatif sehingga bisa ditemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi penulis.
- Rekan sejawat, rekan guru, dan kepala sekolah yang memberikan masukan dan kerjasama dalam mengkondisikan lingkungan sekolah agar kondusif sehingga praktik berjalan dengan baik dan lancar.
- Iin Fitriyani, S.Pd sebagai operator kamera.
Dengan adanya tantangan tersebut, penulis menyusun langkah-langkah untuk menghadapinya sehingga tujuan yang penulis harapkan bisa tercapai. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
- Memilih model pembelajaran inovatif.
- Setelah melakukan kajian literatur dan wawancara dengan rekan guru dan guru penggerak, penulis menetapkan model pembelajaran Problem Based Learning karena model pembelajaran tersebut menekankan siswa untuk memecahkan sebuah permasalahan dan selanjutnya dipresentasikan oleh siswa.
- Memilih media pembelajaran yang menarik.
- Setelah melakukan sharing dengan dosen dan guru pamong, penulis mendapat masukan untuk menggunakan media audiovisual dan berbantuan media kartu bergambar. Hal ini menjawab tantangan pemilihan media yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari, yaitu tentang perkembangbiakan generatif hewan.
- Mempersiapkan perangkat ajar yang sesuai dengan model dan media pembelajaran yang dipilih.
- Menguji perangkat yang akan digunakan bersama siswa. Dalam hal ini melakukan pengujian penggunaan E-LKPD liveworksheets bersama siswa sehingga bisa diketahui apakah perangkat yang dimiliki siswa support untuk mengakses liveworksheets tersebut.
- Mempersiapkan peralatan lain yang dibutuhkan, meliputi penataan ruang kelas, LCD/proyektor, laptop, dan kamera untuk merekam.
- Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan rekan kerja untuk membantu mengkondisikan siswanya selama pelaksanaan aksi sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di lingkungan sekitar kelas yang digunakan.
Setelah perangkat ajar, sumber daya, dan materi yang akan digunakan siap, maka proses pelaksanaan aksi yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, siswa dan guru saling memberikan salam. Kemudian siswa berdoa. Setelah itu, guru melakukan presensi dengan meminta siswa untuk mengecek teman di sekitar tempat duduknya yang tidak masuk. Selanjutnya siswa melakukan persiapan belajar. Setelah itu, siswa menyanyikan lagu nasional "Garuda Pancasila" sebagai bentuk nasionalisme. Sebagai bentuk apersepsi, siswa melakukan tanya jawab dengan guru. Kemudian siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru melalui slide power point.