Mohon tunggu...
Fauziah Nur Utami
Fauziah Nur Utami Mohon Tunggu... -

Mahasiswa ILMU KOMUNIKASI UNTIRTA

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran Pers Kampus dalam kontrol Sosial Kampus

27 Desember 2013   02:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:27 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Pers adalah cahaya dunia, begitulah sepenggal kata yang seringkali didengar dan menjadi salah satu gambaran pribadi seseorang tentang pers dan dunia jurnalistik. sebagai seorang jurnalis yang melakukan pekerjaan jurnalistik, pada hakikatnya berkegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting dimanapun dan kapanpun. Jurnalisme juga sangat diperlukan dalam negara demokratis. Tidak peduli dengan perubahan-perubahan dimasa depan, baik sosial, ekonomi, politik maupun yang lain-lainnya. Beberapa pengertian tentang pers atau press merujuk pada kegiatan jurnalistik, terutama kegiatan yang berhubungan dengan menghimpun berita, baik oleh wartawan media elektronik maupun wartawan media cetak. Pers bertanggungjawab sebagai fungsi informative yang memberikan informasi, atau berita kepada khalayak ramai dengan cara yang teratur. Pers menhimpun berita yang dianggap berguna dan penting bagi orang banyak dan kemudian menuliskannya dalam kata-kata. Pers mungkin juga akan memberitakan kejadian-kejadian pada hari itu, memberitakan kegiatan-kegiatan pada hari itu dan mungkin akan memberitakan sebuah acara ceremonial yang terjadi dilingkungan pers tersebut.

Didalam lingkup kampus yang berisi mahasiswa dari berbagai macam latar belakang, ras dan golongan dapat terkontrol oleh fungsi seorang pers kampus. Kampus sebagai tempat yang berisi orang-orang dengan kemauan perubahan yang tinggi yang menyoroti setiap kebijakan-kebijakan pemerintah adalah sebuah budaya yang mengakar di dunia pendidikan tingkat universitas. Pergerkan-pergerakan dan kebijakan-kebijakan yang menyangkut kampus dan negara adalah salah satu bahan pemberitaan untuk seorang pers kampus yang bernaung pada dunia jurnalistik yang dalam hal ini menjadi salah satu wadah mahasiswa yang ingin menyalurkan bakat dan potensinya didunia dan bidang jurnalistik. lingkup kampus yang tidak begitu luas dan terlalau diperhatikan oleh sebagaian mahasiswa, banyak menunjukan taringnya dengan memberitakan suatu kebijakan-kebijakan yang dianggap layak untuk dikritisi dan dikaji kebenaran dan keefektifitasannya. Tidak hanya berbicara pada persoalan yang besar seperti persoalan yang sedang dihadapi negara ini, sebagai contoh kepedulian mahasiswa dapat terlihat dari gerakan-gerakan yang terjadi di dunia kampus.

Sebagai seorang pers kampus yang berfungsi sebagai kontrol sosial dilingkungan kampus tentu menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk sebagian orang yang menggeluti dan terjun ke bidang tersebut. Peran lain seorang pers kampus yang juga sebagai seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi adalah orang yang dengan kodratmya sebagai seseorang yang berkewajiban menuntut ilmu dan menjalankan tridharma perguruan tinggi. Tridharma perguruan tinggi yang menekankan pada fungsi mahasiswa untuk menuntut ilmu, melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat menjadi salah satu tolak ukur dari fungsi dan peran mahasiswa terhadap negara dan lingkungan sekitarnya. Sebagai seorang pers kampus yang berperan dan berkewajiban menjadi penggerak dari kontrol sosial seringkali tidak dihiraukan keberadaannya oleh sebagian mahasiswa yang hedonis dan apatis. Seorang pers kampus yang dinaungi oleh LPM atau Lembaga Pers Mahasiswa dan juga beberapa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa atau UKM tentu memiliki alat yaitu medianya. baik media cetak dengan berbagai bentuk dan kemasan seperti majalah, koran, bulletin dan juga media elektronik yang bergerak di bidang online seperti blog, website serta juga yang terorganisis di media sosial seperti twitter dan facebook. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pragmatis memang semua media diseluruh lapisan masyarakat harus bisa menyesuaikan dengan yang dibutuhkan dan dimaui oleh pembaca atau khalayak luas

Pers kampus yang tak lain hanyalah seorang mahasiswa yang berkeinginan untuk mengembangkan bakat, potensi dan mencari pengalaman ini sering kali menjumpai kendala di lapangan. Seperti halnya ketika pers kampus ingin menyoroti kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus misalnya terkait anggaran kemahasiswaan, uang pembangunan dan lain-lain sangat sulit untuk dipecahkan. Hal demikian seringkali terjadi sebab seorang pers kampus masih masuk kedalam naungan universitas yang terbentur oleh hak seorang mahasiswa dan hak seorang pejabat tinggi di kampus. Kendala-kendala yang seringkali dihadapi seorang pers kampus adalah ketika ingin mewawancari narasumber yang narasumber tersebut adalah salah seorang pegawai rektorat, besar kemungkinan bahwa pers kampus tidak diberikan akses untuk masuk dan melakukan wawancara atau kemungkinan lain adalah dilempar untuk bertemu orang-orang yang tidak memiliki informasi yang dituju dan diinginkan. Sebagian pers kampus yang berhasil mewawancarai pejabat tinggi kampus sekelas wakil rektor akan menjadi sebuah catatan untuk pihak rektorat dan tidak jarang dari mereka akan melakukan penekanan-penekanan untuk tidak memberitakan hal-hal yang tidak sejalan dengan kemauan pihak kampus itu sendiri.

Pada sisi lain, tekanan-tekanan yang dihadapi oleh pers kampus dan naungannya adalah ketika dana tidak dapat turun dari pihak rektorat yang berfungsi untuk kelanjutan kinerja dari lembaga yang menaungi pers kampus akibat pemberitaan yang dianggap menjadi provokasi untuk kalangan mahasiswa. Sebagai seorang pers kampus, kondisi ini tentu cukup mengganggu kinerja dan tingkat produktivitas lembaganya. Maka tak jarang banyak ditemui, untuk melanjutkan taring sebagai seorang pers kampus maka banyak lembaga yang mencari pengiklan untuk medianya yang untuk timbale baliknya lembaga tersebut dapat memperoleh profit yang bisa menjadi penentu kelancaran kegiatan menyampaikna berita. Sebagai seorang pers kampus yang pada hakikatnya tidak mendapatkan upah sepeserpun dalam melakukan mencari informasi adalah menjadi sebuah kendala untuk beberapa orang yang tidak bisa bertahan. Seleksi alam juga menentukan seberapa kuat dan profesionalnya seorang pers kampus yang bekera Cuma-Cuma untuk sebuah kepuasan.

Pers adalah sebagai media atau alat penggerak dalam lingkungan masyarakat yang sama halnya dengan lingkungan kampus. Semua perubahan berawal dari pergerakan dan setiap insane jurnalis harus menyediaan berita yang lengkap, adil dan berimbang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun