Mohon tunggu...
Fauziah Azzahra
Fauziah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa SVIPB University, prodi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Profil Pendidikan di Indonesia

31 Juli 2021   21:30 Diperbarui: 31 Juli 2021   21:39 4685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Profil Pendidikan di Indonesia 

Di era seperti sekarang ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan pokok setiap individu. Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, maupun penelitian. Ada juga yang mengatakan bahwa definisi pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan secara sistematis dalam mewujudkan suasana belajar-mengajar agar para peserta didik dapat mengembangkan dan mengeksplor potensi dirinya. Dari argumen tersebut berarti pendidikan merupakan hal yang sangat penting dimiliki seseorang, maka pemerintah mewajibkan pendidikan setidaknya minimal 9 tahun atau disarankan lebih dari itu. 

Namun sangat disayangkan sampai saat ini pendidikan di Indonesia dirasa masih belum merata. Kesenjangan pendidikan antara di kota dengan di daerah terpencil masih cukup tinggi. Banyak sekolah di daerah terpencil dan terbelakang yang masih belum mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah Indonesia. Jika dilihat bangunan sekolah dengan fasilitas sarana dan prasarana belajar-mengajar dikota sangat berbanding terbaik dengan sekolah-sekolah di daerah terpencil. Karenanya cukup banyak hal yang dapat menghambat proses pendidikan di daerah seperti itu. 

Permasalahan lain adalah angka putus sekolah yang ternyata masih relatif tinggi. Sistem pembelajaran yang disampaikan pun masih monoton, dikarenakan tenaga didik yang belum dapat melakukan inovasi atau modifikasi terhadap sistem pembelajaran. Tidak banyak yang tahu dan peduli dengan nasib pendidikan anak-anak di daerah terbelakang untuk hal pendidikan . Sekolah yang tidak layak pakai akan sangat membahayakan murid maupun guru yang berada di dalam bangunan sekolah, dan pastinya proses pembelajaraan dengan keadaan seperti itu membuat kegiatan belajar-mengajar tidak nyaman. 

Seiring berjalannya waktu, kabar baik mulai mengikis sedikit demi sedikit permasalahan mengenai pendidikan di daerah terpencil berkat para volunteer dan lembaga sosial yang mulai membantu mengubah nasib anak anak di daerah pedalaman. Volunteer maupun lembaga sosial seringkali mengadakan penggalangan dana yang nantinya akan disalurkan kepada sekolah- sekolah yang berada di daerah terpencil dan terbelakang dalam bentuk uang maupun barang. Uang dan barang tersebut nantinya akan dipakai untuk keperluan sarana dan prasarana di sekolah-sekolah daerah. Ada juga sukarelawan yang memberikan ilmu kepada anak-anak di daerah seperti layaknya tenaga didik. 

Contoh yang dapat kita lihat yaitu daerah Sukamadang Kabupaten Seruyun Provinsi Kalimantan Tengah, dan Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah. Dua daerah tersebut merupakan salah satu contoh daerah tertinggal yang kekurangan pelayanan pendidikan, seperti kekurangan tenaga didik, sarana prasarana yang kurang memadai, serta Biaya Oprasional Pendidikan yang sangat minim.Pemerintah kita sebenarnya secara khusus telah berusaha melakukan bantuan dari segala aspek namun kendalanya pun banyak, di sisi lain Medco Foundation sebagai lembaga sosial mencoba ikut serta berperan aktif dalam membantu mengatasi berbagai masalah ketertinggalan pendidikan di daerah tertinggal atau terpencil. 

Semua kondisi dan masalah yang ada di daerah terbelakang menjadi masalah bersama yang dapat menggugah rasa nasionalisme kita untuk dapat mengatasinya meski dalam bentuk kecil. maka dari itu kita harus membangun semangat nasionalisme untuk merasakan dan mengambil sikap kongkret dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi anak-anak bangsa ini. Seharusnya menjadi acuan kita untuk selalu bersyukur dan bersemangat menunjang pendidikan setinggi-tingginya, tidak memandang pria atau wanita. Karena di luar sana banyak teman-teman dan saudara-saudara kita yang sulit mendapatkan layaknya pendidikan. Jika di tempat kita pendidikan sangat terjamin dan tercukupi, alasan apa yang membuat kita jadi malas mencari ilmu? apa lagi yang harus kita keluhkan? Yuk kita semangat mengejar cita-cita yang kelak menjadikan kita berguna bagi diri sendiri dan berguna bagi orang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun