Dunia politik menjadi heboh sejak diumumkannya bahwa putra dari presiden Joko Widodo yaitu Gibran Rakabuming Raka yang mana juga menjabat sebagai Wali Kota Surakarta periode 2021-2026 menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Tentu saja hal ini membuat publik berasumsi bahwa Presiden Joko Widodo berupaya untuk membangun dinasti politik, bagaimana publik tidak berasumsi seperti itu jika keadaannya yaitu Joko Widodo masih menjabat sebagai presiden lalu diikuti okeh putranya yang juga mencalonkan  diri sebagai wakil presiden.
Namun terdapat perbincangan antara Najwa Shihab  dan Mahfud MD yaitu pada acara Mata Najwa, Najwa Shihab bertanya kepada Mahfud MD "kalau kemudian Gibran maju sebagai wakil Presiden pada saat Presiden Jokowi masih berkuasa apakah itu dinasti politik atau tidak? sebagai pakar hukum dan tata negara?"
Lalu Mahfud menjawab "Dinasti politik itu sebenarnya bukan ada di negara demokrasi biasanya, saya katakan kenapa saya diam karena ya mau ngelarang pakai apa wong hukum membenarkan dan tidak ada larangan secara hukum keluarga menjadi pejabat".
Kasus ini bukan hukum atau berlebihan, hanya saja itu termasuk kedalam penilaian etik dan moral atau kepantasan. Maka dikatakan bahwa hal ini bukan dinasti politik karena hasilnya tetap dari pilihan rakyat, namun kemudian terdapat juga pendapat bahwa tetap saja puluhan persen diantaranya orang memilih Gibran karena terdapat pengaruh dari Presiden Jokowi itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H