Mohon tunggu...
Fauziah
Fauziah Mohon Tunggu... Dosen - Serenity

I will be back

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Wanita Panggilan itu Halal

21 Mei 2011   16:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:23 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menebak apa yang anda pikirkan ketika ada kata-kata “wanita panggilan”. Bayangan anda mungkin akan mengarah kepada sosok wanita asusila (maaf hanya sekedar menebak saja). Mungkin hanya sedikit diantara kita yang berpikir bahwa ada sisi lain dari kata “wanita Panggilan”. Simak sajak sekilas tentang wanita panggilan yang halan ini.

Jadi mahasiswa itu suatu hal yang sangat memberatkan kalau kita berpikir setiap tugas itu seprti hantu yang memaksa kita untuk menjauhinya dan berusaha sebisa mungkin untuktidak pernah bertemu denga yang namanya tugas. Tugas itu ribet menguras tenaga, waktu dan yang tidak bisa dihindari adalah biaya yang berbentuk tunai.

Pada tahun pertama kuliah akan menjadi tahap dimana ada peralihan antara masa-masa remaja yang sangat manja dengan segala hal menjadi manusia yang lebih dewasa untuk menjadi lebih mandiri. Kebanyakan dari mahasiswa belajar hidup mandiri karena tempat kuliahnya jauh dari tempat tinggal orang tua. Mau tidak mau, tidak ada pilihan lain kalau keinginan untuk melanjutkan jenjang pendidikan itu begitu menggebu.

Tahapan berikutnya,pertengahan semester telah menjadikan si mahasiswa menjadi lebih dewasa denga segala rutinitas yang dijalani sehari-hari. Harus berani mengambil keputusan sendiri, belajar membagi waktu, memilih siapa yang bisa di ajak untuk menjadi teman yang mendukung keefektifan setiap aktifitas yang dilakukan sehari-hari. Ini bukan hal mudah ketika kita masih tinggal bersama orang tua yang semua kebutuhan dan apapun aktifitas yang kita lakukan beradadi bawah kontrol orang tua. Kemandirian mulai terbentuk.

Tahapan selanjutnya akhir semester. Kegiatan perkuliahan akan sangat sepi, hanya dalam waktu tertentu saja mendatangi kampus karena aktifitas yang lebih banyak dilakukan yaitu mendatangi perpustakaan-perpustakaan untuk melengkapi tugas akhir.

Ada sebagian dari kita tidak bisa focus kepada banyak hal dalam satu waktu, sehingga fokus kepada satu hal jatuh sebagai pilihan. Ada sebagian yang lainnya akan tidak bisa focus dengan satu hal karena merasa jenuh jadi butuh waktu tertentu untuk mencari kegiatan lain yang menyenangkan juga bermanfaat. Jadi wanita panggilan salah satu pilihan. Di panggil dari rumah ke rumah-rumah sebagai guru privat. Ini suatu hal yang menjadi alternativ ketika di jepit tugas akhir dan penantian untuk menunggu hasil kerja selama menjadi mahasiswa. Bimbingan belajar (bimbel) juga hal yang sama namun lebih bersifat keterikatan dengan bimbel dimana kita bernaung. Berbeda dengan privat,yang waktu dan ketentuan lainnya berada atas apa yang kita tentukan. Tidak harus bergantung pada lembaga.

Itulah wanita panggilan yang saya maksudkan disini. Selain halal, menanbah uang saku, menambah ilmu, dan juga menambah kenalan (biasanya yang prifatin anaknya orang-orang yang kedudukannya penting dalam tatanan masyarakat) secara tidak langsung urusan bersosial dengan masyarakat setempatpun menjadi mudah. Dan biasanya akan dicari-cari kemana pun kita berada, alangkah senangnya jadi wanita panggilan. Jadi wanita panggilan itu halal titik!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun