Mohon tunggu...
Fauziah
Fauziah Mohon Tunggu... Dosen - Serenity

I will be back

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lima Medali Perunggu untuk Aceh di OSN Manado 2011

18 September 2011   09:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:51 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lima medali perunggu berhasil dibawa pulang putra-putri Aceh pada Olimpiade sains nasional (ONS) yang diadakan di Manado. Empat orang putra dan satu orang putrid masing-masing mereka meraih juara tiga dalam lomba ini. kali ini Aceh patut berbangga karena keberhasilan siswa Aceh dalam lomba bertaraf nasional itu tergolong yang terbanyak tahun ini. Lima peserta memperoleh perunggu dari 14 peserta yang diikut sertakan tahun ini.

[caption id="attachment_130750" align="aligncenter" width="320" caption="http://aceh.tribunnews.com/2011/09/17/siswa-aceh-rebut-lima-medali-osn-manado"][/caption]

Dari kanan ke kiri: Muhammad Nizami siswa SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh dalam bidang mata pelajaran astronomi, Irham Kasyful bidang studi biologi, Resty Fajrina SMA Putri Fatih Banda Aceh untuk mata pelajaran astronomi, Muhammad Lutfi dan Hafidz Dezulfakar berasal dari SMA Fatih Billingual Banda Aceh untuk mata pelajaran computer dan bidang studi fisika.

“Empat medali emas yang dipersembahkan siswa Aceh masing-masing diperoleh setelah menjadi juara I lomba karakter nasional siswa SMA yang diwakili delapan SMA Banda Aceh dan Aceh Besar, juara I lomba debat bahasa Inggris tingkat nasional (siswa SMA Modal Bangsa), juara I MTQ putra-putri, dan juara I pencak silat kelas F Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Surabaya, Jawa Timur yaitu Munizal, siswa SMAN Lampeuneurut, Aceh Besar.” Serambi Nanggroe

Ini bukti keseriusan pemerintah dan masyarakat Aceh dalam meningkatkan mutu pendidikan. Masih besar harapan untuk bisa terus dikembangkan sampai ke taraf internasional. Dalam hal ini dibutuhkan kerjasama berbagai pihak terkait termasuk orang tua dan lingkungan untuk mendukung kegatan belajar mengajar dan memupuk minat belajar anak.

Begitu banyak potensi yang tersembunyi ditanah rencong ini. Aceh membutuhkan pemimpin-pemimpin yang peduli dalam hal ini. Bukan pemimpin yang mematikan potensi yang ada tapi pemimpin yang mampu memberdayakan potensi yang telah ada. Aceh tanoh rencong, tanoh lon sayang udep ngon mate.

____________

Fauziah Humaira

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun