Mohon tunggu...
Fauziah
Fauziah Mohon Tunggu... Dosen - Serenity

I will be back

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jual Beli PNS

8 Juli 2011   00:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:51 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini hanya sekadar carut-marut yang terjadi berulang kali setiap penerimaan calon PNS di buka. Pendaftar yang membludak dimanapun. PNS sudah menjadi tujuan baku bagi mereka yang mengenyam bangku pendidikan (bukan ilmu dalam menempuh pendidikan). Ini rahasia umum dalam masyarakat secara general. Cara cepat jadi PNS harus punya link biasanya orang yang bekerja sebagai PNS yang jabatannya mendukung kelancaran proses ini.

Sudah menjadi semacam bisnis untuk menjadi PNS. Tak perlu heran semua ada harga pasarannya, bagi lulusan D3 beda harga pembelian PNSnya dengan mereka yang telah lulus S1. Proses jual beli PNS juga sudah menjadi hal yang lazim di lakukan. Si pembeli bahkan sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari.

Ini adalah realitas yang tentunya membunuh kratifitas untuk berkarya. Hanya sebagian kecil saja yang lulus seleksi untuk jadi PNS murni dengan standar kelulusan dari hasil tes. Ini hanya untung-untungan siapa yang beruntung 100:1.

Suatu dokrinisasi masyarakat pedesaan setiap yang mengenyam pendidikan perkuliahan akan berujung dengan PNS. Seolah keluarga yang notabenya bekerja sebagai PNS, berapa orang anaknya yang berhasil menjadi PNS akan menjadi tolak ukur kesuksesan si orang tua yang bekerja sebagai PNS itu tadi.

Entah kapan ini akan berakhir. Yang jelas proses jual beli terjadi ketika ada penjual dan pembeli. Selama penjual dan pembeli ini tetap beraksi sampai kapanpun tidak ada kata henti.

Ini realita yang ada di sekeliling saya, bagaimana dengan anda?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun