Mohon tunggu...
Fatikhah Fauziah
Fatikhah Fauziah Mohon Tunggu... -

mahasiswi UNY PKnH'10.. ketika kamu merasa tidak ada yang peduli tentangmu, bercerminlah! orang yang kamu lihat membutuhkanmu lebih dari siapapun. maka lakukanlah yang terbaik!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fasion Korea vs Indonesia

22 Juni 2012   15:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1340379127944408654

Membahas tentang kebudayaan tidak lepas dari unsur-unsurnya. Unsur-unsur kebudayaan itu menurut Melvie J. Herskovits berupa: alat-alat teknologi, system ekonomi, keluarga dan kekuasaan politik. Sedangkan menurut C. Kluchon menyimpulkan ada 7 unsur kebudayaan antara lain:1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia; 2. Mata Pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi; 3. system kemasyarakatan; 4. Bahasa; 5. Kesenian; 6. system pengetahuan dan; 7. Religi. Suatu masyarakat dapat juga belajar unsur kebudayaan asing, salah satunya dengan akulturasi.

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsurkebudayaan asing sehingga unsurkebudayaan asing lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.Yang berubah adalah unsur kebudayaannya.

Berbicara tentang akulturasi, di zaman sekarang ini bagaimanakah pengaruh film-film asing yang tayang di Televisi Indonesia? apakah mempengaruhi budaya lokal dan menyebabkan akulturasi kebudayaan? sebagai contohnya adalah film drama Korea yang semakin menjamur di Indonesia, dari bintang film sampai boy band dan girl band yang kemudian dijadikan panutan oleh sekelompok orang Indonesia, mengikuti karir mereka dengan membentuk girl band maupun boy band untuk bisa terkenal. Tetapi nampaknyamemang bisa terjadi karena masyarakat Indonesia khususnya sebagian besar perempuan menjadi “menggilai” film-film drama Korea yang menarik dan Boy band Korea yang tampan-tampan. Aktrisnya pun tidak kalah cantinya dengan penampilan modis. Ditambah lagi bintang Korea yang sering berkunjung ke Indonesia dan menampakkan suatu kecantikan dan ketampanan mereka yang membuat penggemar semakin tergila-gila. Dan akhirnya hal tersebut berdampak pada fasion, bahasa dan unsur kebudayaan lainnya.

Dampak dalam penggunaan bahasa misalnya, masyarakat Indonesia menjadi tertarik untuk mempelajari bahasa Korea, karena ada keinginan para Korea “holic” untuk ke korea bertemu bintang top di sana. Dampak yang dapat dirasakan dan dilihat di sekitar kita adalah masalah fasion. Secara tidak langsung terutama kaum perempuan menjadi lebih suka pakaian model Korea yang di desain oleh desainer terkenal sampai ke butik-butik. Prospeknya memang menjajikan karena pakaian seperti itu semakin hari semakin diminati. Namun tidak semuanya meniru fasion dari Korea, ada yang dipadukan dengan seni budaya kreatifitas bangsa Indonesia. misalnya Baju model korea dengan motif batik. Bagi kebudayaan Islam yaitu untuk  muslimah yang memakai jilbab memiliki fasion tersendiri. Misalnya baju korea yang berlengan panjang dipasangkan dengan jilbab. Hal tersebut banyak dan sering ditemui di kampus-kampus. Seperti di Yogyakarta yang telah menjadi Trend. Dari teman-teman saya saja misalnya begitu senang dengan drama korea sampai saat ujian dibela-belain menonton drama korea. Selain itu gaya berpakaiannya juga menjadi ala korea dipadukan dengan jilbab.

Hal tersebut menunjukkan alkulturasi pada fasion itu sendiri dan juga bisa pada sekelompok orang tertentu yang berani mengubah penampilannya. Proses belajar suatu kelompok masyarakat Indonesia terhadap budaya asing tersebut banyak yang melalui media-media elektronik dan juga internet. Karena kita tahu di era globalisasi dan kemajuan Ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin menunjang, semakin mempermudah menghubungkan Negara yang satu dengan yang lainnya, dan mempermudah pula kebudayaan asing masuk dengan berbagai cara. Salah satu unsur kebudayaan Korea yang mudah untuk ditiru adalah tentang unsur peralatan dan perlengkapan hidup manusia. Seperti dalam fasion. Kebudayaan tersebut lambat laun diterima melalui film-film yang bisa membius para penontonnya, kebudayaan itu diolah kembali dalam kebudayaan Indonesia, seperti fasion Korea yang dipadukan dengan sesuatu yang khas dari Indonesia, misalnya batik. Jadi unsur kebudayaan Indonesia sendiri masih tetap ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun