Mohon tunggu...
Sitta Fauziah
Sitta Fauziah Mohon Tunggu... -

Percaya dan yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Pahami Asupan Gizi Buah Hati Anda

24 Maret 2015   02:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:10 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selama menjalani kehidupannya, manusia pasti akan mengalami suatu perubahan pada dirinya. Yang mana bisa kita kenal sebagai pertumbuhan dan perkembangan. Baik pertumbuhan itu secara fisik, kognitif, maupun sosioemosional. Pertumbuhan itu bisa terjadi ketika ia masih bayi, selanjutnya menginjak pada masa kanak-kanak, kemudian remaja, dan pada akhirnya sampai kepada masa dewasa. Selama manusia masih bernafas, mereka pasti akan terus mengalami perubahan dalam dirinya. Meskipun perubahan tersebut tak secara kasat mata bisa terlihat.

Berbicara mengenai pertumbuhan fisik dalam diri seseorang. Sedikit akan dijelaskan mengenai apa saja sih pertumbuhan fisik yang dialami manusia selama hidupnya???. Namun, pada kali ini pertumbuhan fisik hanya terbatas pada masa bayi saja. Dan untuk pertumbuhan pada masa kanak-kanak hingga dewasa akan dijelaskan pada karangan berikutnya.

Dalam buku karangan Jhon W. Santrock membagi perubahan fisik ketika bayi menjadi lima bagian. Yaitu pola pertumbuhan, kemudian tinggi dan berat, selanjutnya otak, tidur, dan juga gizi. Berbicara mengenai pola pertumbuhan, dalam buku tersebut mengatakan bahwa pola pertumbuhan terbagi atas dua pola. Yang pertama pola sefalokaudal yaitu urutan perubahan yang selalu dimulai dari bagian paling atas yaitu kepala kemudian pertumbuhan fisik diferensiasi karakteristik-karakteristiknya berlangsung secara bertahap dari atas ke bawah. Perkembangan motorik pada umumnya juga mengikuti prinsip sefalokaudal. Kemudian yang kedua yaitu pola proksimodistal, yaitu pertumbuhan yang dimulai dari bagian tengah lalu bergerak menuju bagian ujung.

Selanjutnya mengenai pertumbuhan tinggi dan berat pada saat bayi. Ketika bayi baru saja dilahirkan, berat tubuhnya mulai menghilang sekitar 5 hingga 7 persen sebelum ia mampu menyesuaikan diri dengan kegiatan makan dengan cara menghisap, menelan, dan mencerna. Pada bulan pertama pasca kelahiran bayi akan tumbuh dengan cepat dan mengalami pertambahan berat badan sekitar 5 hingga 6 ons tiap minggu, atau bisa dikatajan naik dua kali lipat dari berat ketika ia baru dilahirkan. Pada usia dua tahun, berat bayi mencapai antara 26 hingga 32 pon, naik seperempat hingga setengah pon per bulan. Atau berat bayi pada usia dua tahun ini bisa dikatakan mencapai seperlima dari berat orang dewasa. Sedangkan tinggi bayi pada usia ini antara 32 hingga 35 inci, yang hampir mencapai setengah dari tinggi orang dewasa.

Otak, menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Yang mana otak ini merupakan unit yang mampu menyimpan memori dalam diri kita. Di dalam otak terdapat satu tipe sel saraf atau yang disebut sebagai neuron. Neuron ini bertugas menerima dan mengirimkan sinyal-sinyal elektrik dan kimiawi, berkomunikasi satu sama lain. Dalam tubuh neuron terbagi atas dua bagian yaitu akson dan dendrir. Akson bertugas menghantarkan sinyal-sinyal yang berasal dari tubuh sel, sedangkat dendrit bertugas menghantarkan sinyal-sinyal menuju tubuh sel. Selama satu tahun pertama neuron mengalami perubahan melalui dua cara. Yang pertama mielinasi (myelination), proses menyelubungi akson dengan sel-sel lemak, yang dimulai sebelum lahir dan berlangsung terus menerus bahkan hingga sampai dewasa. Kedua koneksi diantara neuron-neuron meningkat, menciptakan jalur sel saraf baru. Dan peningkatan koneksi di antara neuron berlangsung selama dua tahun awal kehidupan. Berat otak bayi yang baru saja dilahirkan kurang lebih 25 persen dari otak ketika dewasa. Dan ketika mencapai usia dua tahun berat otak pun meningkat menjadi 75 persen dari otak dewasa.

Sebagian besar bayi menghabiskan banyak waktunya untuk tidur. dan durasi untuk tidur bayi tiap harinya bisa mencapai 18 jam. Namun, rentang waktu yang digunakan bayi untuk tidur sangat beragam dan berkisar antara 10 hingga 21 jam. Selain itu pilihan jam tidur dan pola tidur bayi juga bervariasi.

Yang terakhir mengenai gizi. Sejak lahir hingga usia satu tahun, berat bayi mengalami pertambahan dua hingga tiga kali lipat, dan pertambahan tinggi badan mencapai 50 persen. Gizi menjadi faktor penting dalam pertambahan berat dan tinggi badan. Konsumsi gizi yang cukup sangat perlu dilakukan baik oleh ibu maupun oleh bayi it sendiri. Pengonsumsian gizi yang baik oleh ibu bisa dilakukan dengan menghindari makanan yang mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya, dan mengganti dengan makanan yang mengandung gizi cukup. Misal saja makanan yang mengandung cukup vitamin, mineral, serat, dan protein yang bisa di dapatkan dari buah dan sayur. Yang mana makanan itu bisa membantu bayi dalam memenuhi asupan gizi pada dirinya. Namun, ketika masih bayi, pemerolehan gizi bisa dilakukan dengan memberi ASI yang cukup untuk bayi. ASI menjadi asupan gizi untuk bayi selama 4 hingga 6 bulan pertama. Dan sebagaimana kita tahu bahwa ASI memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan susu formula biasa. Salah satu kelebihan dari pemberian ASI kepada bayi adalah mampu mengurangi resiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas ketika anak-anak, remaja dan dewasa. Jika berbicara mengenai pemberian ASI, ada cerita singkat yang berkaitan dengan itu.

Dalam satu keluarga terdapat anggota keluarga yang memiliki berat badan yang berbeda-beda. Salah satu dari anggota keluarga tadi telah menikah dan memiliki seorang anak. Namun, selama ia melahirkan, tak sedikit pun ia memberikan ASI kepada buah hatinya dengan beberapa alasan. Sebenarnya anggota keluarga yang lain sudah menasehatinya agar tetap memberikan ASI yang cukup kepada buah hatinya. Namun ia tak menghiraukan nasehat itu. Dan ketika manginjak usia anak-anak. Bayi itu memiliki berat badan yang berbeda dengan teman-teman seusianya. Ketika ia menginjak usia 8 tahun berat badannya mencapai berat badan anak usia 13 tahun pada umumnya. Dan ketika ia bermain dengan teman sebayanya, ia mendapat panggilaan “gendut” dan ia merasa sedih ketika seseorang memanggilnya dengan sebutan itu. Tiap kali ia pulang, ia selalu menceritakan hal itu kepada ibunya. Dan sering kali ia mengatakan kalau dia tidak mau bermain bersama dengan temannya. Dan ketika itu, ia selalu menyendiri dan jarang bermain dengan teman-teman sebanyanya karena ia malu dengan berat badan yang dimilikinya. Sang ibu pun mencoba untuk menhibur buah hatinya agar ia mau bermain lagi bersama dengan teman-temannya. Namun tetap saja ia menolak ajakan sang ibu dan memilih untuk bermain seorang diri di dalam kamarnya. Dan ibu tersebut mencari tau sebenarnya apa faktor yang menjadikan buah hatinya memiliki berat badan yang lebih selain dari faktor genetik. Ia bertanya kepada dokter pribadinya. Dan dokter menjelaskan sedikit tentang masalah kelebihan berat badan pada anak. Dokter tadi mengatakan bahwa asupan gizi selama bayi juga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pertambahan berat badan. Termasuk ASI yang menjadi asupan gizi paling utama selama bayi. Dengan demikian bahwa pemberian ASI yang tidak mencukupi dapat berpengaruh pula terhadap pertumbuhan anak.

Karena sang ibu merasa bahwa selama ia merawat dan membesarkan buah hatinya kurang maksimal, sang ibu hanya mampu menyesali apa yang telah ia lakukan ketika itu, dan ia juga merasa bahwa ia telah mersuak masa indah buah hatinya.

Maka dari itu, kita selaku calon orang tua, harus mengetahui dan memahami arti penting pemberian ASI terhadap buah hati. Agar apa yang dialami ibu dalam cerita singkat di atas tidak terjadi pula kepada buah hati kita. Dan semoga kita semua menjadi orang tua yang baik bagi buah hati kita kelak. Amiiiiinnn........

Sumber: John W. Santrock. Life-Span Development Perkembangan Masa-Hidup. Edisi Ketigabelas Jilid I



Oleh: Sitta Fauziah Nur Rahmawati

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun