Mohon tunggu...
Fauziah Amanah
Fauziah Amanah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi yang suka mempelajari kebudayaan baru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Pernikahan yang Syahdu di Tarim, Hadramaut: Kecilnya Mahar Besarnya Makna

6 Juni 2024   23:00 Diperbarui: 6 Juni 2024   23:03 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: freepik.com

Tradisi pernikahan di Tarim, Hadhramaut, Yaman, membawa kita pada sebuah perjalanan yang memperlihatkan keunikan dan kedalaman nilai budaya dan spiritual yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Kota ini menjadi sebuah panggung yang memamerkan tradisi pernikahan yang begitu kaya, menarik perhatian dengan keindahannya yang khas.

Sebagai suatu kekayaan budaya yang mempesona, tradisi pernikahan di Tarim tidak hanya menyajikan sebuah upacara pernikahan biasa, tetapi juga merangkum makna-makna yang dalam. Sebelum kita menyelami lebih jauh mengenai mahar pernikahan yang rendah, mari kita cermati busana tradisional yang menghiasi pengantin pria, memberikan sentuhan elegan dan simbolis dalam setiap jahitan dan hiasan.

Dengan mengenakan kemeja hijau, pengantin pria tidak hanya memperlihatkan kesederhanaan, tetapi juga menggambarkan simbol kesuburan dan keberuntungan. Dengan selendang, syal, dan tasbih yang indah atau yang disebut masbahah, penampilan mereka terasa sempurna. Topi khas yang mereka kenakan, yang disebut al-aflaa, juga menambahkan keanggunan dalam penampilan mereka.

Namun, jauh dari sekadar penampilan fisik, tradisi pernikahan di Tarim juga mengandung dimensi spiritual yang dalam. Keberadaan Abu Ashur selama upacara pernikahan memberikan pengingat akan pentingnya menjaga kesucian dan keberkahan dalam ikatan suci pernikahan. Dalam setiap langkahnya, tradisi ini memperlihatkan bagaimana hubungan pernikahan bukan hanya tentang dua individu, tetapi juga tentang kebersamaan dan doa yang mengiringi langkah mereka.

Dalam hal mahar pernikahan, di Tarim, nilainya diperkirakan sebesar 15 dinar emas murni, hal ini setara dengan sekitar 15 ribu riyal Yaman saat ini, atau sekitar sepuluh dolar. Angka ini mencerminkan kemudahan yang diberikan dalam proses pernikahan, yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. 

Nilai yang rendah  namun bermakna tersebut mencerminkan nilai-nilai kesederhanaan dan keberkahan yang menjadi landasan dalam pernikahan di Tarim, selain itu juga nilai tersebut mencerminkan penghargaan terhadap nilai spiritual dan kesatuan keluarga, tetapi juga menunjukkan kearifan masyarakat dalam memelihara tradisi pernikahan yang berakar kuat dalam budaya mereka.

Salah satu tradisi lama yang masih dijaga dengan baik di Tarim adalah al-haraawah, di mana keluarga pengantin pria berjalan kaki dari rumah pengantin pria menuju rumah pengantin wanita. Ini adalah momen yang sarat makna dan mendalam dalam prosesi pernikahan di Tarim. 

Setelah semua upacara selesai, tamu-tamu dihadiahi dengan simsim dan dahan sebagai ungkapan syukur dan keberkahan. Di sini, makanan utama seperti nasi dan daging mandi menjadi simbol kebersamaan dalam perayaan yang kaya akan makna dan tradisi.

Lebih dari sekadar upacara, pernikahan di Tarim memperlihatkan bagaimana nilai-nilai tradisional dan spiritual tetap menjadi landasan utama dalam membangun hubungan yang berkelanjutan. Memahami nilai-nilai seperti kesederhanaan, keberkahan, dan persatuan keluarga menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi pernikahan di Tarim.

Dalam keindahan dan keunikan tradisi pernikahan di Tarim, terdapat nilai-nilai yang sangat berharga bagi masyarakat setempat. Tradisi pernikahan yang menggabungkan nilai-nilai spiritual, kesederhanaan, dan persatuan keluarga menjadi landasan kuat dalam membangun hubungan yang langgeng dan berkah.

Pernikahan di Tarim tidak hanya sekadar upacara formal, tetapi juga sebuah perayaan yang mempersatukan keluarga dan memuliakan nilai-nilai budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Di balik setiap langkah dan upacara, terdapat makna yang mendalam tentang kebersamaan, pengorbanan, dan kesetiaan dalam menjalani kehidupan berumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun