Mohon tunggu...
Fauzi Afrian
Fauzi Afrian Mohon Tunggu... Lainnya - shadow teacher

musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kedermawanan Kaum Miskin

29 Maret 2018   19:28 Diperbarui: 29 Maret 2018   19:52 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abdullah keponakan muslim bin sa'ad bercerita :

Ketika aku hendak berangkat haji, pamanku muslim menyerahkan uang sejumlah sepuluh ribu dirham (setara dengan Rp. 500.000.000,- ) kepadaku dan berkata,

"jika engkau tiba di kota madinah, maka carilah warga yang paling miskin dan serahkan uang ini kepadanya"

Ketika aku sampai di kota madinah, aku bertanya kepada masyarakat tentang orang yang paling miskin di kota madinah dan mereka menunjukkan kepada sebuah keluarga miskin yang tinggaldi sebuah rumah.

Aku pun mendatangi rumah rumah mereka. Sesaat setelah kuketuk pintu dan kuucapkan salam, dari dalam terdengarsuara wanita menjawaa, "siapa kamu?"

"Saya Abdullah, seorang warga Baghdad yang mendapat amanah uang sepuluh ribu dirham untuk diserahkan kepada warga madinah yang paling miskin. Masyarakat mengatakan bahwa kamulah orang yang paling miskin di kota ini, maka terimalah uang ini"

"wahai Abdullah, orang yang menitipkan uang itu telah mensyaratkan agar engkau menyerahkan uang itu kepada orang yang paling miskindi kota ini, ketahuilah sesungguhnya tetangga sebelah rumahku ini lebih miskin dariku. Serahkan uang ini padanya!" jawabnya dengan santai.

Akupun meninggalkan rumah itu dan mengetuk pintu rumah sang tetangg. Dari dalam terdengar seseorang wanita menjawab salamku dan aku ceritakan tujuanku kepadanya. Ia pun berkata, "Duhai Abdullah, sesungguhnya tetanggaku yang kau kunjungi tadi memiliki tingkat kemiskinan yang sama denganku, maka bagilah uang ini sama rata antara aku dengannya" jawabnya dengan lugas dan bijak.

Lihatlah, seorang wanita yang oleh seisi kota dinyatakan sebagai orang termiskin di kota itu, mampu menolak uang sejumlah lima ratus juta yang disodorkan kepadanya saat ia merasa bahwa ada tetanganya yang lebih miskindarinya. Sepeserpun ai tidak mengambil uang itu karena takut kepada Allah. Kemudian sang tetangga yang ia tunjukkan dan ia anggap lebih miskin darinya juga melakukan hal yang sama, menolak menerima semua pemberian itu, karena menurutnya dirinya dan tetangganya meiliki tingkat kemiskinan yang sama, maka ia meminta uang itu dibagi rata diantara mereka. Perhatikanlah, bagaimana lima ratus juta tidak membuat mereka lupa kepada Allah, padahal mereka adalah orang yang paling miskin dan membutuhkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun