Kita ketahui bahwa investasi negara china terhadap indonesia belakangan ini lumayan besar, bahkan hutang indonesia terhadap chinapun makin membengkak, maka tidak heran jika para pemangku kekuasaan terkhususnya di indonesia masih tidak berani bersuara dalam hal ini, walaupun sejatinya informasi tentang uyghur yang ada sangatlah menyayat hati,
Ketika hubungan persaudaraan sesama muslim tehalangi oleh kepentingan politik dan diploma dalam sebuah pemerintahan, maka renganglah kepedulian dan rasa simpati untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan juga dalam menyuarakan kebenaran. Walaupun sudah beberapa upaya yang dilakukan masyarat indonesia, baik secara individual atau kelompok, masih saja belum bisa untuk mendapatkan respon baik dari negara yang bersangkutan.
Hal itu dikarenakan aspirasi tersebut hanya bersumber dari rakyat kecil yang tidak punya power dan tidak punya pengaruh dalam bidang politik serta diploma antara negara. Â
 Jika terus keadaan seperti ini yang dipertahankan, maka tunggulah kehancuran dalam persaudaraan, karna islam hanya akan menjadi makanan rebutan oleh para musuh-musuhnya, sesuia dengan sabda Rosulullah SAW "Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring."
Seseorang berkata, "Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?" Beliau bersabda, "Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn." Seseorang bertanya, "Apakah wahn itu?" Beliau menjawab, "Cinta dunia dan takut mati," (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H