Mohon tunggu...
fauziatul ula
fauziatul ula Mohon Tunggu... -

mahasiswa semester 6 di UIN Malang jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yuk, Perbaiki PAUD "Kita"!

14 Maret 2014   03:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:58 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tujuan PAUD dalam buku yang berjudul Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini yang dikarang oleh Uyu Wahyudin dan Mubiar Agustin ada tiga, yaitu pertama terciptanya tumbuh kembang anak usia dini yang optimal melalui peningkatan pelayanan prasekolah, kedua terciptanya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap orang tua dalam upaya membina tumbuh kembang anak secara optimal, dan ketiga mempersiapkan anak usia dini yang kelak siap masuk pendidikan dasar.

Dari tujuan yang disebutkan dari salah satu reverensi diatas maka seharusnya PAUD memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan PAUD. Faktor-faktor itu adalah pertama faktor lingkungan, kedua faktor sosial, ketiga faktor emosi, keempat faktor fisik. Dan ada satu faktor tambahan menurut bapak Imam Mukhlis (dosen mata kuliah PAUD di UIN Malang) yaitu faktor pembelajaran terpadu.

Maksud dari faktor lingkungan adalah lingkungan disekitar PAUD akan mempengaruhi proses pembelajaran. Jika lingkungan yang ada baik (desain kelas, suara, dll) maka anak-anak tidak akan terganggu dalam proses belajar mengajar.

Faktor kedua adalah faktor sosial, kecakapn sosial anak akan berpengaruh dalam proses perkembangannya. Anak akan tebiasa berinteraksi dengan teman, guru, dan lingkungannya. Anak juga dapat mengerti arti pentingnya kerjasama, bersimpati, tolong menolong, dll. Sehingga kelak anak dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.

Faktor ketiga adalah faktor emosi, yang dimaksud emosi disini adalah kondisi emosional anak yang mempengaruhinya dalam menumbuhkan semangat belajar. Pendidik harus mampu menjaga dan mengembalikan emosi anak-anak saat belajar agar anak tetap bersemangat dalam pembelajaran.

Faktor keempat adalah faktor fisik, yang dimaksud adalah kondisi fisik anak dalam belajar. Jika kondisi fisik anak kurang baik tentu akan mempengaruhi semangatnya dalam belajar. Oleh karena itu penidik diharapkan mampu menyesuaikan kegiatan belajar anak dengan kondisi fisik dan cuaca. Jika cuaca yang rawan bagi anak terserang penyakit maka pendidik dianjurkan untuk merancang kegiatan anak sesuai dengan kondisi.

Faktor kelima adalah faktor pembelajaran terpadu, yaitu  dengan tujuan agar anak dapat dengan mudah menerima apa yang diajarkan oleh pendidik.

Dari uraian tujuan dan faktor pendukung perkembangan PAUD diatas maka wajar jika pemerintah diharapkan terus berupaya agar PAUD di Indonesia ini dapat memenuhi tujuan dan faktor tersebut. Salah satu himbauan pemerintah dalam rapat komisi 1 Rembuknas yang dipimpin oleh Lydia Freyani Hawadi selaku Direktur Jendral PAUDNI bahwasannya untuk meningkatkan akses dan mutu PAUD diharapkan 50% TK minimal memiliki 1 orang pendidik berijazah S1 yang memiliki kualifikasi guru, disetiap 1 program PAUD minimal memiliki 1 pendidik PAUD yang bersertifikat PAUD tingkat dasar, dan disetiap Kab/Kota minimal memiliki 1 lembaga PAUD yang ideal.

Tentunya kebijakan-kebijakan tersebut harus diimbangi dengan kesadaran akan pentingnya pendidikan oleh semu pihak, baik bagi pemerintah, pendidik, ataupun orang tua. Karena yang namanya perubahan kearah yang lebih baik tentunya tidak bisa jika hanya sebagian pihak yang melaksanakannya, tetapi harus semua komponen yang berhubungan ikut serta dalam usaha tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun