Lantas darimana parpol menutupi kekurangannya? Nah, di sini pemilik modal mulai bermain lagi. Jika kita amati partai partai politik di Indonesia, kebanyakan dipimpin oleh pengusaha kaya yang mungkin tidak mengerti tentang politik, namun karena memiliki "saham" yang besar di parpol tertentu, dia bisa merangsek naik jadi pemimpin parpol dan mempunyai pengaruh besar terhadap parpol itu."Pemerintahan oleh rakyat?". Hmm...
"Demokrasi dalam pandangan Islam"
Banyak orang yang mengatakan bahwa demokrasi sejalan dan tidak bertentangan dengan politik Islam, karena demokrasi memiliki esensi yang sama dengan Islam yaitu, musyawarah (syura), toleransi (tasamuh), keadilan (al-adl), dan persamaan (musawah). Padahal bukan itu inti dari demokrasi, inti dari demokrasi adalah bahwa (1) kedaulatan berada di tangan rakyat, (2) rakyat adalah sumber kekusasaan, dengannya rakyat bebas membuat hukum atau UU sesuai kehendak mayoritas. Jelas ini bertentangan dengan Islam, Allah berfirman:
"Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik". (Qs. Al-An'am: 57)
"Hak hukum (putusan) hanyalah milik Allah. Dia memerintahkan agar kalian tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Itulah agama yang lurus". (Qs. Yusuf: 40)
(lihat An-nisa: 60 dan 65)
Dalam ayat ini kita simpulkan bahwa hanya Allah-lah yang berhak membuat hukum, artinya hanya syariat-Nya yang berhak dijadikan hukum, jika tidak ditemukan suatu peraturan yang mengatur suatu masalah, maka dibolehkannya untuk menentukan sendiri kebijakannya, asal tidak melenceng dari syariat-Nya.
Dengan segala kekuarangan ilmuku, aku sangat menghargai pejuang pejuang Islam yang ingin menegakan syariat Islam dalam demokrasi, namun jika kita melihat pejuang pejuang Islam yang berjuang melalui demokrasi maka akan ditemukan bahwa mereka akan terjerumus dalam budaya kotor demokrasi tersebut, seperti yang sudah kita ketahui bahwa partai-partai Islam yang ada di Indonesia tidak membawa perubahan sedikit pun, justru mereka terjebak dalam budaya korupsi yang sudah menjadi identitas di negeri ini.
Karena seseorang yang baik, jika masuk ke sistem yang rusak, dia tidak akan bisa merubah sistem itu justru sistem yang akan merubahnya, contohnya, jika ada seseorang yang jujur namun masuk ke kantor dengan budaya yang korup. Dia hanya punya dua pilihan jika ingin mempertahankan prinsipnya, keluar dari kantor tersebut atau dikucilkan. Inilah yang terjadi jika muslim memperjuangkan Islam melalui sistem yang rusak.
Maka dari itu, sudah saatnya kita  mulai memperjuangkan syariat Islam dengan mengikuti cara cara yang rasul lakukan ketika menegakan syariat Islam hingga bisa mendirikan kota Madinah. Ayoo pelajari sejarah rasulullah secara mendalam, dan ikuti sunnahnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI