Mohon tunggu...
Ahmad fauzi
Ahmad fauzi Mohon Tunggu... Konsultan - Kejujuran

Kejujuran, Kebenaran, Keadilan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengungkapkan Masa Lalu

10 Februari 2022   01:27 Diperbarui: 10 Februari 2022   01:27 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan malam semakin mengingat segala hal tentang lupa mereka.
Ketika itu air mata memeluk kesedihannya, mengajak lupa untuk larut bersama apa pun yang diucapkan kata.
Masih seperti biasa, keadaan selalu saja terlalu menikmati rahasia tentang rasa.
Lalu, aku pun terhempas jauh didalam segala angan yang tak pernah dilupakan oleh rahasia.

Hey
Entah bagaimana ucap akan mengungkap seluruh lupa yang telah dirahasiakan oleh sembunyi.
Hey
Iris memohon pada sembilu. Bahwa luka tak semestinya bahagia bagi derita yang mencintai segala kegoyahan dalam diri.
Hey
Ingatan tak pernah meminta untuk dilupakan, pun lupa tak pernah meminta untuk diingat bahwa sesuatu telah merasakan keberadaannya.
Hey
Dan kini, aku yang penuh dengan segala rasa keegoisan untukmu, memohon dengan sangat. Katakan lah dengan jelas yang kau punya, apa yang masih kau rasa padaku?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun