Mohon tunggu...
Muhamad Fauzi
Muhamad Fauzi Mohon Tunggu... -

saya bekerja dibidang pendidikan, sebagai seorang guru bimbingan dan konseling di sebuah smp di pedesaan yang masih primitif.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Selamatkan Pendidikan Anak-anak Kita

5 Desember 2011   08:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:48 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_147456" align="alignnone" width="600" caption="Selamatkan Pendidikan Anak-anak kita"][/caption] Amanat dari UU tentang pendidikan yang sudah kita ketahui cukup jelas tertera dan kita semua termasuk para penguasa  dan  pemimpin  negara secara khususnya sudah dapat memahaminya dengan jelas. Tentunya ketika kita sudah tahu dan paham tentang hal itu seharusnya kita semua aplikasikan menjadi suatu bentu nyata. Bentuk nyata tersebut dapat kita lihat dari bagaimana treatment dan pelayanan kita khususnya penguasa kepemerintahan untuk kelancaran dan optimalitas proses pendidikan.

Yang  menjadi kenyataan dilapangan selama ini  pendidikan kita, belum tersentuh dengan maksimal. walaupun anggaran RAPBN secara value tinggi, namun belum mengena ke bawah. Masih ada sekat antara penguasa dengan lembaga pendidikan paling bawah yakni sekolah. Sekat ini cukup jelas dari bagaimana kebijakan penguasa yang tidak sepenuhnya memberikan kebebasan untuk mengelola management sekolah dengan leluasa dalam pengelolaan dana pendidikan dan kebiajakan penialan hasil pendidikan itu sendiri. Masih ada intervensi secara tidak langsung yang  dilakukan penguasa daerah khususnya yang masih mengaitkan aktivitas politiknya dengan proses yang dilakukan oleh pengelola pendidikan palin bawah, misalkan intervensi kepala daerah untuk bersaing dikancah nasional untuk menunjukan angka kelulusan UNAS daerahnya terbaik. Kita tidak tujuan realnya, kemungkinan hanya mencari pengakuan bahwa kinerja daerahnya sudah optimal. Namun kenyataan yang terjadi atau proses yang dilakukan di sekolah tidak sesuai dengan prosedur "Curang".

Siapakah yang salah dengan proses ini ? Terus Apakah penguasa negara ini akan terus menerus mengorbankan cikal bakal penerus negeri ini menjadi korban egoisme politiknya. Selama kebijakan sekolah masih diintervensi oleh penguasa, pendidikan dinegeri ini pasti ambruk.  Mari kita selamatkan anak negeri dari ego penguasa negeri ini. Jauhkan politik dari pendidikan.... (Bentuk karakter bangsa)

Baca Juga :

PESONA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DIBALIK EGOISME POLITIK PENGUASA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun