Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Mana Acara untuk Umur Kami?

12 Desember 2018   13:25 Diperbarui: 12 Desember 2018   13:29 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal awal tahun 2000an acara anak di televisi Indonesia sangat beragam, terlebih saat hari minggu. Dari pagi setelah subuh hingga menjelang Adzan Dzhuhur. Ada film kartu Doraemon, Ultramen, Satria Baja Hitam, dan Detektif Conan. Tidak hanya pada hari minggu, hari biasa setelah pulang anak sekolah pun masih ada acara anak-anak seperti Tralala Trilili, Tina Toon, dan Trio Kwek-Kwek.

Seiring dengan perubahan waktu acara anak-anak tersebut kian tergerus dan menghilang. Tayangan anak-anak banyak yang terganti dengan acara orang dewasa dengan banyak tema. Komisi Penyiaran Indonesia mengatakan pada website resminya, acara anak di Indonesia pada 2018 hanya 40 program acara. Bahkan ada chanel televisi swasta yang tidak memiliki acara anak-anak. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Sebenarnya anak-anak memiliki intensitas menonton televisi yang cukup besar. Dari anak bangun tidur hingga kembali tidur kembali anak pasti menonton televisi. Acara yang ditonton oleh anak-anak tesebut beragam, mulai dari anak-anak hingga acara dewasa yang tidak cocok untuk usianya.

Dari realitas yang ada itulah pada zaman sekarang anak-anak mengerti dan menirukan apa yang orang dewasa lakukan. Tidak heran jika nilai kesopanan anak di Indonesia semakin menurun. Jika sudah seperti ini siapa yang disalahkan? Apakah chanel televisi, ataukah peranan orang tua, atau masih ada factor-faktor yang lainnya.

Nampaknya peranan televisi sebagai tempat edukasi sudah tidak tepat lagi. Televisi seolah hanya memperhatikan jumlah penonton untuk mendapatkan rating yang tinggi sehingga dapat membuka iklan yang akhirnya mendapatkan keuntungan. Apabila ada acara televisi di stasiun A dengan acara mistis dengan banyak benonton dan memiliki rating yang tinggi, maka televisi B dan C akan menirukan acara tersebut karena rating.

Acara telvisi yang sekarang tengah naik daun adalah acara senetron bertemakan rohani yang alurnya sudah dapat ditebak. Awalnya orang tersebut miskin kemudian kaya karena suatau factor dan lalai dan berperilaku jahat kemada orang lain hingga meninggal dengan cara yang tidak wajar. Selain senetron rohani tersebut, acara hiburan juga semakin manjadi. Acara hiburan yang pada awalnya bertema musik atau talkshow karena mendapatkan banyak penonton berubah menjadi acara alay.

Tujuan utama televisi swasta adalah untuk keuntungan, jadi televisi tersebut akan melalukan hal-hal yang sudah diseting untuk disuguhkan kepada khalayak. Televisi seakan tidak mengorientasikan acaranya terhadap anak-anak. Bahkan televisi tersebut menayangkan semaunya dengan asas kepentingan sendiri.  Misalnya karena suatu chanel televisi A yang dimiliki oleh orang yang bernama X dari suatu organisasi tertentu, tidak heran jika televisi A tersebut menayangkan organisasinya secara terselumbung. Itu semua dilakukan karena kepentingan.

Dari sinilah peranan orang tua sangatlah diperlukan pada era pertelevisian sekarang. Orang tua harus pinter memilihkan acara yang dapat ditonton oleh anak dan membatasi untuk menonton televisi. Mengenalkan dunia luar yang bermuatan edukasi merupakan cara yang sangat efektif. Maka matikan televisi, mulailah aktivitas di luar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun