Mohon tunggu...
Fauza Norhidayah
Fauza Norhidayah Mohon Tunggu... -

segala sesuatu yang ada di dunia ini pasti mempunyai tujuan yang jelas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Agresi untuk Membela Hak? Atau untuk Melakukan Kekerasan?

13 Mei 2015   07:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:06 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mungkin sudah lama saya tidak menulis disini. Melihat fenomena yang sekarang terjadi bahwa banyak sekali perilaku-perilaku yang tidak senonoh terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Seperti halnya perilaku agresi, perilaku agresi terjadi dikarenakan adanya perilaku yang melibatkan kekerasan baik fisik maupun non fisik yang mana perilaku tersebut dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Perilaku tersebut bisa dilakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja.

Begitu juga dengan begal. Perbuatan yang sangat marak terjadi akhir-akhir ini membuat masyarakat sangat was-was untuk bepergian keluar ketika jam malam. Begal melakukan aksi tidak mengenal waktu akan tetapi melihat dari kesempatan yang ada. Para pelaku begal selalu menggunakan kekerasan dalam merampas hak orang lain tanpa memperhatikan orang tersebut celaka atas perbuatannya atau tidak. Para begal biasanya melakukan perilaku agresi yang berbentuk kekerasan fisik. Dalam buku karangan Baron dan Bryne(2005) saya mengutip bahwa agresi meruopakan siksaan yang diarahkan secara sengaja dari berbagai bentuk kekerasan kepada orang lain.

Adanya dorongan untuk melakukan kekerasan merupakan motif yang ada dalam perilaku agresi tersebut. Teori dorongan yaitu motif untuk menyakiti orang lain mengemukakan bahwa kondisi-kondisi eksternal terutama frustasi membangkitkan motif yang kuat untuk menyakiti orang lain. Dorongan agresi ini menimbulkan agresi terbuka. Teori dorongan atas agresi menyatakan bahwa perilaku agresif didesak dari dalam oleh dorongan untuk menyakiti atau melukai orang lain. Dorongan-dorongan ini muncul dari berbagai kejadian eksternal. Teori-teori ini dianggap benar dari kebanyakan Psikolog sosial. Menurut pandangan ini frustasi mengakibatkan terangsangnya suatu dorongan yang tujuanutamanya adalah menyakiti beberapa orang atau objek.

Dalam beberapa teori dimana Strickland mengemukakan bahwa perilaku agresi adalah setiap tindakan yang diniatkan untuk melukai, menyebabkan penderitaan,dan merusak orang lain. Myers menjelaskan bahwa agresi adalah perilaku fisik maupun perilaku verbal yang diniatkan untuk melukai objek yang menjadi sasaran agresi. Perilaku agresi adalah tanggapan yang mampu memberikan stimulus merugikan atau merusak terhadap organisme lain.(Hanurawan,2012). Agresi (aggression) didefinisikan sebagai perilaku fisik atau verbal yang dimaksudkan untuk menyebabkan kerusakan. Pada manusia, para psikolog membedakan 2 jenis agresi yaitu “hostile “dan”instrumental”. Hostile aggression berasal dari kemarahan  yang bertujuan untuk melukai, merusak, atau merugikan. Instrumental aggression bertujuan untuk melukai, merusak, atau merugikan, tetapi hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan lainnya.(Myers, 2012)

Aggression is part of the human condition, but many people fell that the world is each year becoming a more aggressive place. It is difficult to assess the accuracy of an observation such as this. Yhere is little doubt that much of the feeling that aggression and violence are on the increase can be attributed to the fact that more people are more frequently exposed to a greater number of more vivid media reports of violence”(Hogg,Vaughan,2005)

Agresi menurut Baron adalah bentuk perilaku yang disengaja terhadap makhluk lain dengan tujuan untuk melukai atau membinasakan orang yang diserang berusaha untuk menghindar. Dalam pengertian tersebut terdapat empat masalah yang penting yaitu : (1) Agresi itu perilaku. Dengan demikian, segala aspek perilaku terdapat di dalam agresi, misalnya:emosi. (2) ada unsur kesengajaan. (3) sasarannya adalah makhhluk hidup, misalnya manusiia. (4) ada usaha untuk menghindari si korban. (Mahmudah,2012)

Agresivitas merupakan salah satu bentuk perilaku yang dimilii oleh setiap orang. Freud, Mc Dougall, dan Lorenz (dalam Ekawati, 2001) mengemukakan bahwa manusia mempunyai dorongan bawaan atau naluri untuk berkelahi. Sebagaimana pengalaman fisiologis rasa lapar, haus, atau bangkitnay dorongan seksual, maka dibuktikan bahwa manusia mempunyai naluri bawaan untuk berperilaku agresi. (Mahmudah, 2012). Agresivitas adalah segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik maupun mental(Borkowitz, 1995).

Dapat disimpulkan bahwa perilaku agresif adalah perilaku yang dapat merugikan orang lain baik secara fisik maupun nonfisik, Merugikan orang secara fisik ialah menyakitinya, menyerang, melukai, merugikan, mengganggu, membahayakan, merusak barang orangyang dirugikan tersebut, sedangkan merugikan orang secara nonfisik ialah dengan mengejek ataupun mencemooh orang tersebut sehingga membuat si korban dirugikan.

Agresi dapat dikontrol selama para pelaku menyadari bahwa perilaku yang dibuatnya merupakan perilaku yang salah dan merugikan orang lain. Perilaku tersebut membuat orang terluka dan sampai terbunuh akibat perilakunya. Agresi bisa saja dilakukan ketika kita merasa terjajah terhadap suatu hal yang membuat diri kita terancam dalam bahaya untuk membela hak-hak yang ada dalam diri kita. Bukan untuk membuat orang lain merasa terancam oleh perbuatan kita.

Mungkin cukup ini pemaparannya. Dan tulisan ini pun butuh koreksi dari orang-orang yang membacanya. Silahkan membaca. Semoga bermanfaat untuk kita semua JJJ terima kasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun