Pada masa pandemi, masyarakat diharuskan untuk daruma saja. Maka dari itu dalam meminimalisirkan kebosanan masyarakat, dengan budiaya ikan nila pada sistem akuaponik bisa mengatasi hal tersebut. Karena dengan budidaya ikan pada akuaponik masyaraakt bisa menghasilkan dua sumber penghasilan. Yang pertama dari hidroponik dan yang ke dua dari akuakultur.
Akuaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang sudah ada sejak lama Indonesia, adalah jenis urban farming yang sedang tren yang menggabungkan Ada hubungan simbiosis antara hidroponik dan akuakultur. berarti symbiosis Tumbuhan memanfaatkan limbah ikan sebagai sumber nutrisi olahan Secara alami dari nitrit menjadi nitrat. Dalam aquaponik, air didaur ulang Pompa. Air dari kolam yang berisi kotoran ikan dialirkan ke tanaman menggunakannya sebagai sumber nutrisi, maka air yang disaring akan Kembali ke kolam. Sistem akuaponik ini sangat beragam bentuknya, baik dalam ukuran dan jenis tanaman dan ikan yang dibudidayakan" (Zulhelman et al., 2016). Gumeral dkk. (2017) menyatakan, "Kombinasi budidaya ikan dan budidaya Tumbuhan yang memperoleh fitonutrien dari bahan organik di kolam ikan dikenal sebagai aquaponik". Beberapa metode hidroponik telah dikembangkan, salah satunya adalah Hidroponik DFT (Teknologi Aliran Dalam). Hidroponik DFT adalah sistem hidroponik Akar tanaman pada lapisan vegetatif. Sesanti & Sismanto (2016) mengemukakan Ketinggian lapisan vegetatif pada sistem DFT adalah 3-4 cm. Meski Wibowo (2020) mencontohkan Yaitu "Model Tangga Hidroponik DFT, Model Meja, Model Piramida" Beberapa model hidroponik telah dikembangkan. Nilai dari model ini adalah Indah dan cantik, sehingga disukai oleh masyarakat. Dari segi bentuk, Ketiga model tersebut berbeda. Model tangganya berbentuk lima lantai Mirip dengan tangga atau bangku, model mejanya datar seperti meja, dan modelnya Bentuk piramida adalah persegi tiga tingkat dengan dimensi yang lebih kecil.
Ikan nila mera merupakan salah satu jenis ikan nila yang hidup di air tawar. Ikan nila merah memang enak jika diolah menjadi masakan. Dan ikan nila merah merupakan salaah satu makanan faforit keluarga. Diantara berbagai jenis ikan nila yang dikembangkan di Indonesia, adasatu jenis ikan nilayang banyak dicari, yaitu ikan nila merah. Banyaknya manfaat budidaya ikan nila merah bisa menambah oenghasilan anda, bagi yang lebih memilih bisnis dari pada pekerja kantoran.
Keunggulan lain dari ikan nila merah adalah ikannya lebih enak dari ikan mas dan tidak memiliki duri sehingga memudahkan konsumen untuk memakannya. Dari segi fisiologis, keunggulan ikan nila merah dibandingkan ikan nila hitam adalah lebih tahan terhadap penyakit, dan ditinjau dari masa pertumbuhannya termasuk dalam kategori yang sama.
Sri mengatakan butuh 70-75 hari untuk mencapai pertumbuhan benih ikan nila yang ideal, dengan konsumsi pakan yang lebih tinggi. Seperti tempat penetasan, produksi larva akan jauh lebih sedikit daripada tempat penetasan di daerah yang lebih hangat. Menurut Sri, suhu ideal untuk budidaya ikan nila adalah sekitar 28-30 C, dengan ketinggian maksimum 400 m.
Adapun komponen untuk membuat akuaponik :
- Kolam atau tangki pemeliharaan ikan.
- Unit penangkap dan pemisahan limbah padat (sisa pakan dan feses).
- Bio filter aquaponik, sebagai media tumbuh bakteri nitrifikasi dan mengonversi amonia menjadi nitrat, yang dapat digunakan oleh tanaman.
- Subsistem hidroponik, yakni bagian dari sistem di mana tanaman tumbuh dengan menyerap kelebihan hara dari air.
- Sump, titik terendah dalam sistem. Tempat air mengalir ke dan dari, yang dipompa kembali ke tangki pemeliharaan.
Jenis Sayuran dan Ikan yang Dapat Dibudidayakan
Sayuran yang dapat Anda dengan sistem budidaya aquaponik ini antara lain adalah:
- Okra
- Tomat
- Paprika
- Selada
- Kemangi
- Buncis
- Kol
- Kacang polong
- Talas,
- Bawang
- Ubi jalar
- Stroberi
- Rempah-rempah bumbu dapur.
Sementara itu ikan-ikan yang dapat dipelihara dalam aquaponik adalah jenis air tawar seperti ikan mas, nila, lele, patin, belut, hingga lobster air tawar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H