Mohon tunggu...
Fauzan Romzi
Fauzan Romzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa aktif yang hobi main game dan ngopi membahas tentang masa depan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menavigasi Sistem Moneter Internasional, Tantangan dan Peluang

9 Juli 2024   18:31 Diperbarui: 9 Juli 2024   18:48 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem moneter internasional merupakan sistem yang berisikan rangkaian aturan, perjanjian, dan institusi yang mengatur uang di seluruh dunia. Sistem ini meliputi mengenai bagaimana cara-cara negara menetapkan nilai tukar mata uang, penyesuaian keseimbangan pembayaran internasional, dan peran institusi dalam pengawasan dan pengaturan pada aliran modal global. 

Sistem moneter internasional memiliki signifikasi diantaranya sistem moneter internasional sebagai inti dari stabilitas global dengan penyediaan kerangka kerja untuk kestabilan nilai tukar mata uang serta dapat terprediksi, sistem moneter internasional juga memungkinkan agar perdangan dapat menjadi lebih efisien dan lebih efektif, sistem ekonomi moneter juga berguna dalam perancangan kebijakan ekonomi negara yang sejalan aturan dan juga standar internasional, salah satu fungsi penting sistem ini ialah penyediaan mekanismedalam pengelolaan krisis ekonomi. 

Sistem moneter internasional dapat dikatakan sebagai sebuah fondasi penting dalam sistem perekonomian dan juga perdagangan di kanca internasional.

Sistem moneter internasional sendiri telah berubah dari era ke era. Era pertama yang mulai banyak digunakan negara-negara ialah pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 an yaitu era standar emas, dimana nilai mata uang terkait pada emas tertentu. Standar emas mulai ditinggalkan pada saat terjadinya perang dunia yang pertama karena beberapa negara perlu mencetak uang untuk pembiayaan perang hingga menyebabkan inflasi, era ini disebut Inter-war period (1918-1939). 

Pada awal 1940-an pasca perang dunia kedua negara-negara sekutu melakukan pertemuan di New Hampshire,Amerika Serikat untuk perancangan sitem moneter internasional yang baru hingga disepakati bahwa mata uang dollar dapat ditukar dengan emas dengan kesepakatan 35$ per ons emas, dan negara lain mematok dengan nilai mata uang negara mereka terhadap dollar, era yang dijuluki sistem bretton woods (1944-1971). 

Awal tahun 1970-an cadangan emas yang dimiliki AS tidak cukup untuk mendukung jumlah dollar yang beredar akibat defisit perdagangan dan pengeluaran besar untuk perang dengan Vietnam, sehingga presiden AS kala itu Richard Nixon mengambil keputusan untuk mengakhiri konversasi dollar menjadi emas yang menyebabkan runtuhnya sistem bretton woods. Sehingga nilai tukar pada masa itu ditentukan dari jumlah permintaan-penawaran pasar. Pada saat itu sistem moneter internasional beralih ke era sistem nilai tukar mengambang yang masih digunakan hingga sekarang sejak 1971 lalu pasca runtuhnya era bretton woods.

Sistem nilai tukar mengambang, sistem ini diadaptasi oleh beberapa negara maju dan beberapa negara bagian karena sistem ini memberikan fleksibilitas dalam sistem moneter domestik dengan International Monetary Fund (IMF) memainkan peran penting dalam pengawasan dan penanganan ekonomi secara global. Setiap tahapan era telah diterapkan dari sera standar emas menuju era bretton woods hingga era sekarang yaitu sistem nilai tukar mengambang. 

Dalam perjalanan perubahan ini beberapa peristiwa besar yang mempengaruhi perekonomian dunia terjadi seperti, krisi minyak pada 1937 dan 1979 yang diakibatkan oleh embargo minyak dan evolusi Iran sehingga menyebabkan inflasi tinggi dan resesi global. 

Pada tahun 1997 Asia mengalami devaluasi mata uang besar-besaran dan kegagalan ekonomi yang bermula dari Thailand dan menyebar ke beberapa bagian Asia Timur dan Asia Tenggara. Krisis global terjadi lagi pada tahun 2008 yang bermula dari sektor perumahan AS dan menyebar ke sistem keuangan global yang mengakibatkan resesi global. Memahami sejarah ini membantu kita dalam memahami mengenai tantangan serta peluang pada sitem moneter internasional.

Sistem moneter internasional memiliki fungsi mata uang cadangan yang dikelola oleh bank central dan otoritas moneter sebagai devisa mereka yang dipergunakan untuk membiayai transaksi internasional, menstabilkan nilau tukar, serte pemenuhan kewajiban internasional. Mata uang cadangan utama saat ini antara lain USD,EURO,YEN, dan POUNDSTERLINNG. 

Negara-negara menggunakan mata uang cadangan untuk komoditas utama seperti minyak yang biasanya diperjualbelikan dalam USD. Dengan adanya mata uang cadangan negara-negara dapat menstabilkan nilai tukar dan kefektifan serta perlindungan terhadap ancaman perekonomian eksternal. IMF sendiri didirikan untuk pengawasan sistem moneter internasional dan sebagai penyedia bantuan terhadap negara-negara yang memiliki masalah keseimbangan terhadap pembayaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun