Mohon tunggu...
Fauzan Risvi
Fauzan Risvi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura

Sebagai persyaratan tugas mata kuliah sejarah pemikiran ekonomi fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Tanjungpura

Selanjutnya

Tutup

Financial

BI Memprediksi Pada Tahun 2023 Ekonomi Indonesia Hanya Bertumbuh Sebesar 5,01%

16 November 2023   18:48 Diperbarui: 16 November 2023   18:55 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut prediksi Bank Indonesia (BI), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan melambat sebesar 5,01% dari tahun sebelumnya (tahun ke tahun/tahun). Prediksi ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan bagaimana teori ekonomi dapat menjelaskannya. 

Namun, untuk tahun depan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan berada pada level 5%, dikuatkan oleh potensi terjaganya konsumsi dan investasi karena kenaikan gaji ASN, pelaksanaan pemilu pada tahun 2024, dan pembangunan ibu kota baru, IKN. 

Pada tahun 2024, BI memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 4,97%, konsumsi pemerintah sebesar 3,98%, investasi sebesar 5,06%, dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06%. 

Ini ada kaitannya dengan teori ekonomi. Menurut teori pertumbuhan ekonomi, investasi, produktivitas tenaga kerja, dan inovasi memengaruhi pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Keyakinan BI terhadap potensi peningkatan produktivitas dan investasi di Indonesia ditunjukkan dengan adanya BI yang memprediksi pertumbuhan 5,01%. Tingkat pengeluaran agregat, menurut teori Keynesian, memengaruhi pertumbuhan ekonomi. 

Jika BI meramalkan pertumbuhan moderat, langkah-langkah fiskal dan moneter dapat diambil untuk mendorong pengeluaran untuk mendukung pertumbuhan. Siklus ekonomi mencakup prediksi pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan diproyeksikan sebesar 5,01%, mungkin ada upaya untuk mengontrol pertumbuhan ekonomi untuk mencegah risiko overheating yang dapat muncul selama fase pertumbuhan yang cepat.

Ini disebabkan oleh faktor musiman. Ini memang mengikuti pola tahun sebelumnya, di mana pertumbuhan kuartal III selalu lebih rendah dari kuartal II kecuali pada tahun 2020 ketika pandemi COVID-19 muncul. 

Konsumsi masyarakat menurun 5,06% (yoy) pada kuartal III-2023 dibandingkan dengan 5,22% pada kuartal II-2023. Namun, konsumsi masih tumbuh di atas level historisnya sebesar 5%. Pengurangan terutama terjadi pada pakaian, alas kaki, dan jasa perawatan. Kelompok tersebut hanya tumbuh 3,59% dari Juli hingga September 2023, jauh di bawah pertumbuhan 7,02% dari April hingga Juni. 

Kesehatan dan pendidikan juga mengalami penurunan pertumbuhan, serta restoran dan hotel. Salah satunya adalah mengurangi konsumsi karena tidak ada libur panjang atau Hari Raya Keagamaan dari Juli hingga September. 

Investasi dan Infrastruktur adalah faktor penentu pertumbuhan yang memungkinkan pertumbuhan naik. Jika kemungkinan pertumbuhan mencapai 5,01%, ini mungkin menunjukkan betapa efektifnya kebijakan investasi dan pembangunan infrastruktur dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Melaksanakan kebijakan moneter dan fiskal akan sangat penting untuk mencapai target pertumbuhan. Salah satu masalah utama adalah mencoba mengimbangi pertumbuhan dan inflasi.

Berbagai pertanyaan muncul terkait prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,01% di tahun 2023 oleh BI. Dari perspektif teori ekonomi, kita dapat memahami bahwa pertumbuhan ekonomi ini terkait erat dengan elemen seperti investasi, kebijakan fiskal, dan peran pemerintah dalam mengelola ekonomi. Namun, seperti yang diproyeksikan, penerapan kebijakan yang bijaksana akan sangat penting untuk mencapai dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun