Universitas Sebelas Maret (UNS) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri kebanggaan Indonesia yang berdiri di kota Surakarta, Jawa Tengah. Perjalanan UNS tidaklah sebentar dan telah mengalami banyak perubahan besar yang berpengaruh, tidak hanya untuk kota Surakarta tetapi juga untuk Indonesia secara menyeluruh. UNS berdiri sejak 11 Maret 1976, dan sejak awal memiliki misi kuat untuk menjadi universitas yang tidak hanya berdaya saing global tetapi tetap berakar pada budaya lokal.
Awal Berdirinya UNS
“Kebeningan matahari pagi tanggal 11 Maret 1976, hari Kamis Kliwon, menambah cerah dan semaraknya sepanjang jalan tengah alun-alun utara Solo hingga sampai di Siti Hinggil. Hiasan warna warni dari kain dan janur, permadani merah bersih yang tergelar mulai dari Pegelaran sampai di Siti Hinggil dan terpugarnya wajah bangunan Siti Hinggil sendiri, menjadikan tempat upacara.” (Abu Alim Masykuri, 1977)
Awal pendirian UNS muncul dari kebutuhan mendesak akan adanya kampus negeri di kota Surakarta, yang memang sudah dikenal memiliki potensi sebagai kota pendidikan dan budaya di Jawa Tengah. Ide ini didukung penuh oleh Presiden Soeharto yang pada akhirnya diresmikan pada 11 Maret 1976 untuk pendirian Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret (UNS). Nama universitas ini pun diambil dari tanggal tersebut, sebagai simbol lahirnya Universitas Sebelas Maret di Indonesia.
UNS lahir dari penggabungan beberapa institusi pendidikan tinggi di Solo, seperti Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri, Sekolah Tinggi Olahraga Negeri Surakarta, Akademi Administrasi Niaga Negeri, Universitas Gabungan Surakarta, dan Fakultas Kedokteran PTPN Veteran cabang Surakarta. Penggabungan ini memungkinkan UNS untuk langsung memiliki banyak fakultas sejak awal berdiri, menjadikannya universitas yang dapat mengakomodasi berbagai disiplin ilmu.
Perjalanan dan Transformasi UNS
Seiring berjalannya waktu, UNS terus berkembang dari berbagai sisi, baik dari akademik, fasilitas, hingga peranannya di masyarakat. Di dekade awal, UNS fokus membangun infrastruktur dan meningkatkan kualitas pendidikan. Kampus Kentingan yang sekarang jadi pusat utama UNS mulai dibangun di tahun 1980-an untuk menggantikan kampus-kampus kecil yang tersebar di Solo.
Masuk ke dekade 1990-an hingga awal 2000-an, UNS mulai membangun sistem akademik yang lebih solid dan memperbanyak program studi supaya bisa memenuhi kebutuhan zaman. Dibentuknya program pascasarjana dan beberapa program vokasi jadi bukti nyata bahwa UNS siap bersaing. Tidak hanya itu, UNS juga mulai serius membangun pusat-pusat penelitian untuk fokus di isu-isu penting seperti lingkungan, kesehatan, dan teknologi. Transformasi ini semakin memperkuat posisi UNS sebagai kampus yang berkontribusi besar untuk Indonesia.
UNS Menuju Standar Internasional
Tapi, visi UNS tidak berhenti sampai di situ saja. Di awal tahun 2010-an, UNS mulai mengambil langkah-langkah untuk menuju universitas berstandar internasional. Mulai dari penerapan kurikulum yang berstandar global, kolaborasi dengan kampus luar negeri, hingga mendorong dosen dan mahasiswa untuk berkiprah di kancah internasional.
UNS juga serius untuk menjadi World Class University dengan membuka program internasional dan mendorong publikasi ilmiah ke jurnal internasional. Di tahun 2020, UNS mendapatkan status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH), yang membuat UNS memiliki otonomi lebih untuk mengelola sumber daya. Ini bukti bahwa UNS siap mewujudkan pendidikan tinggi yang mandiri dan profesional.
Dari Surakarta untuk Indonesia
Sebagai kampus yang lahir di tengah budaya Surakarta yang merupakan pusat kebudayaan Jawa asli, UNS memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengembangkan nilai-nilai lokal di pendidikan. UNS giat mengadakan berbagai kegiatan budaya seperti pagelaran seni dan riset-riset yang berbasis budaya Jawa, ini menjadi bentuk kontribusi untuk pelestarian budaya Indonesia.
Tidak hanya itu, UNS juga memiliki peran besar untuk mencetak lulusan-lulusan yang punya daya saing tinggi di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, teknologi, sosial, hingga seni dan budaya. Alumni UNS sudah tersebar dan berkontribusi di berbagai sektor, tidak hanya di Jawa Tengah, tapi di seluruh Indonesia. Ini bukti bahwa UNS benar-benar mewujudkan semangat dari Surakarta untuk Indonesia.