Belakangan ini ramai digencarkan pemboikotan mengenai produk yang mendukung pihak Israel. Jadi sebenarnya untuk apa sebenarnya aksi ini? Apakah aksi pemboikotan ini berpengaruh pada Penyerangan Israel terhadap Palestina? Yuk coba kita telaah disini.
Sebelum memasuki inti dari topik ini, ada baiknya kita mengetahui apa arti dari boikot itu sendiri. Boikot adalah tindakan atau upaya untuk menolak atau menghindari penggunaan, pembelian, atau dukungan terhadap suatu produk, layanan, perusahaan, individu, atau pemerintah sebagai bentuk protes atau unjuk rasa terhadap tindakan atau kebijakan yang dianggap tidak sesuai atau tidak etis. Jadi, aksi pemboikotan terhadap produk Pro-Israel ini dimaksudkan untuk memberikan tekanan ekonomi, dengan harapan mengurangi penyerangan pihak Israel terhadap Palestina.
Sebenarnya aksi pemboikotan produk Pro-Israel sudah digaungkan sejak 2012 silam, namun aksi ini kembali digencarkan di tahun 2023 karena serangan membabi buta yang dilakukan Israel sehingga menarik perhatian dunia, khususnya Indonesia. Masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim tentunya merasa sakit hati melihat bagaimana kondisi saudara seagamanya menerima serangan yang begitu keji.
Selama periode 7 Oktober-2 November 2023, lebih dari 9.100 warga Palestina tewas akibat perang antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Korban Palestina paling banyak berada di Jalur Gaza, yakni korban jiwa 9.061 orang dan korban luka 22.911 orang. Sementara di wilayah Tepi Barat korban jiwanya 132 orang dan korban luka 2.281 orang.
Memang, untuk menggantikan produk yang sudah terbiasa kita pakai 100% tidaklah mudah namun kita hanya perlu mencari alternatif selain dari produk pada gambar di atas. Kita sebagai umat beragama hanya bisa berdoa untuk keselamatan korban yang ada disana. Jika memang kita tidak dapat turun langsung ke medan perang disana, mungkin dengan pemboikotan ini dapat menjadikan salah satu cara kita membantu korban yang ada disana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H