Mohon tunggu...
MOH FAUZANJAZILA
MOH FAUZANJAZILA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG SEJARAH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sedekah Laut atau Nyadran Bentuk Syukur Nelayan Daerah Pesisir Kabupaten Kendal

6 Maret 2023   17:54 Diperbarui: 6 Maret 2023   18:01 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu gambaran Nyadran beberapa tahun lalu  Pesta laut Tawang yang berada di desa Gempolsewu, kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal. Dokpri

Nyadran memiliki arti banyak seperti halnya pembersihan makan oleh warga pedesaan, namun berbeda dengan arti Nyadran oleh masyarakat pesisir Kabupaten Kendal. Masyarakat pesisir atau nelayan memaknai Nyadran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat setempat sebagai bentuk syukur kepada lautan atau biasa di sebut sedekah laut.

Tradisi tersebut dilaksanakan sebagai wujud ucapan terima kasih kepada Allah SWT oleh para nelayan yang telah diberikan limpahan berkah, seperti hasil laut yang melimpah serta perlindungan dan keselamatan saat melaut. Dalam tradisi Nyadran ini para nelayan berharap hasil tangkapan yang didapat tahun depan dapat berlimpah.

 Nyadran sendiri juga menarik perhatian dari banyak orang namun, juga terdapat banyak orang luar yang ikut acara tersebut. Prosesi Nyadran ini melarungkan kepala sapi, kemenyan dan berbagai hasil bumi ke tengah laut. Dalam Nyadran nelayan dan masyarakat membawa bekal dari rumah kemudian dibawa ke atas perahu. Bekal yang dibawa tadi bertujuan untuk acara makan-makan di atas perahu. setelah perahu yang dinaiki telah mencapai sekiranya tengah laut dilarungkanlah kepala sapi tersebut beserta beberapa hasil bumi yang disertai dengan beberapa kemenyan .

Setelah melarungkan kepala sapi nelayan dan masyarakat yang ikut dengan menaiki perahu melanjutkan dengan acara makan-makan. Yakni, bekal yang dibawa tadi bersama para pengunjung yang ikut acara tersebut. Nelayan dan masyarakat setempat menganggap prosesi ini sebagai ngalap berkah atau mengharap berkah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun