Nyadran memiliki arti banyak seperti halnya pembersihan makan oleh warga pedesaan, namun berbeda dengan arti Nyadran oleh masyarakat pesisir Kabupaten Kendal. Masyarakat pesisir atau nelayan memaknai Nyadran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat setempat sebagai bentuk syukur kepada lautan atau biasa di sebut sedekah laut.
Tradisi tersebut dilaksanakan sebagai wujud ucapan terima kasih kepada Allah SWT oleh para nelayan yang telah diberikan limpahan berkah, seperti hasil laut yang melimpah serta perlindungan dan keselamatan saat melaut. Dalam tradisi Nyadran ini para nelayan berharap hasil tangkapan yang didapat tahun depan dapat berlimpah.
 Nyadran sendiri juga menarik perhatian dari banyak orang namun, juga terdapat banyak orang luar yang ikut acara tersebut. Prosesi Nyadran ini melarungkan kepala sapi, kemenyan dan berbagai hasil bumi ke tengah laut. Dalam Nyadran nelayan dan masyarakat membawa bekal dari rumah kemudian dibawa ke atas perahu. Bekal yang dibawa tadi bertujuan untuk acara makan-makan di atas perahu. setelah perahu yang dinaiki telah mencapai sekiranya tengah laut dilarungkanlah kepala sapi tersebut beserta beberapa hasil bumi yang disertai dengan beberapa kemenyan .
Setelah melarungkan kepala sapi nelayan dan masyarakat yang ikut dengan menaiki perahu melanjutkan dengan acara makan-makan. Yakni, bekal yang dibawa tadi bersama para pengunjung yang ikut acara tersebut. Nelayan dan masyarakat setempat menganggap prosesi ini sebagai ngalap berkah atau mengharap berkah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H