Sampai saat ini Indonesia belum tercatat dalam pemanfaatan secara signifikan renewable energi (energi terbarukan) seperti pemanfaatan energi surya, angin dan fuel ethanol. Padahal ketergantungan terhadap pada sumber energi minyak bumi, gas dan batubara ketersediaannya semakin terbatas.
"Bila dihitung dari rata-rata produksi saat ini maka diperkirakan minyak bumi hanya mampu bertahan sekitar 24 tahun, gas hanya cukup bertahan sampai 59 tahun. Sementara batu bara berkisar 93 tahun," ungkap Ir Sukusen Soemarinda, Ketua Umum Keluarga Alumni Teknik Universitas Gadjah Mada (KATGAMA).
Sukusen menyebut penggunaan energi terbarukan yang belum optimum termasuk penggunaan geothermal disebabkan konsumsi energi saat ini masih didominasi oleh energi minyak, gas dan batubara yang merupakan energi fosil yang sangat terbatas. Padahal kemampuan menemukan cadangan minyak yang cukup besar diperlukan waktu paling sedikitnya 15-20 tahun dari mulai eksplorasi sampai produksi komersial hingga selama 50 tahun.
Jadi, terserah pada kita, apakah kita mau habiskan sekarang cadangan minyak yang ada, baru setelah kita tidak punya apa-apa lagi anak cucu kita yang harus mati-matian mengembangkan energi alternatif. Atau meniru negara maju yang tak punya minyak; sambil membeli dan berhemat minyak, mereka berusaha keras hingga akhirnya menjadi pioner dalam pengembangan energi baru dan kendaraan berbahan bakar listrik, batere, bahkan air (hidro). Semua terpulang kepada kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H