[caption id="attachment_207211" align="alignnone" width="331" caption="cigugur sumber :dok pribadi"][/caption] [caption id="attachment_207216" align="alignnone" width="259" caption="ikan dewa cigugur sumber:dok pribadi"]
Ikan Dewa Cigugur ini sebagaimana namanya, terletak di desa Cigugur, Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan.kuningan sendiri termasuk wilayah 3 cirebon yaitu : kuningan, indramayu dan majalengka provinsi jawabarat . ada yang tau gak sejarah ikan dewa cigugur ini?? Pada awlanya Kolam Cigugur bernama Kolam Ikan Keramat karena menampung ikan dewa atau ikan kancra bodas (ikan mas putih). Ikan ini dibilang keramat karena populasinya terbatas dan sulit dibudidayakan. Agar tidak punah, ikan pun dikeramatkan.
Masyarakat Kab Kuningan memiliki mitos ikan dewa yang terdapat di Masyarakat Kab Kuningan memiliki mitos ikan dewa yang terdapat di Balong Keramat di Kec Cigugur, Darmaloka, Desa Ragawacana Kec Kramatmulya. Desa Sidamulya dan Manis Kidul Kec Jalaksana serta di Kec Pasawahan. dan Ikan dewa oleh masyarakat sekitar tidak pernah diganggu. Apalagi dipancing untuk dikonsumsi. Mitos tersebut terpelihara sampai sekarang. Dampaknya, banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke Kuningan sekedar ingin mengetahui ikan dewa. Padahal jenis ikannya sama dengan ikan emas. Hanya perbedaannya habitatnya berada di air bersuhu dingin dan berasal dari sumber mata air. Ikan itu lah yang sampai sekarang disebut ikan dewa dan tidak boleh dimakan oleh siapa pun. Tapi ada sumber lain yang mengatakan sejarah terbentuknya daerah Cigugur. Sebelum lahir nama Cigugur, tempat itu acap disebut dengan nama Padara. Nama ini diambil dari nama seorang tokoh masyarakat, yaitu Ki Gede Padara, yang memiliki pengaruh besar di desa itu. Padara berasal dari kata padan dan tara yang artinya pertapa. Ki Gede Padara adalah seorang wiku yang konon lahir sebelum Kerajaan Cirebon berdiri, yaitu pada abad ke-12 atau ke-13.Ia memiliki ilmu tinggi, sehingga badannya transparan, bisa tembus pandang. Ki Gede Padara disebutkan hidup sezaman dengan tokoh dari Talaga, Pangeran Pucuk Umun, Pangeran Galuh Cakraningrat dari Kerajaan Galuh, dan Aria Kamuning yang memimpin Kajene atau Kuningan. Bahkan, mereka ini sebenarnya masih memiliki hubungan kekerabatan. Bedanya, Pucuk Umun, Galuh Cakraningrat, dan Aria Kamuning, disebut menganut agama Hindu, sementara Ki Gede Padara tak menganut agama apapun. Di usia tuanya, Ki Gede Padara berkeinginan untuk segera meninggalkan kehidupan fana. Namun, ia sendiri sangat berharap proses kematiannya seperti layaknya manusia pada umumnya. Berita tersebut terdengar oleh Aria Kamuning, penguasa Kajene atau Kuningan, yang kemudian menghadap kepada Syekh Syarif Hidayatullah. Atas laporan itu, Syekh Syarif Hidayatullah pun langsung bertemu dengan Padara. Syekh Syarif Hidayatullah merasa kagum dengan ilmu kadigjayan yang dimiliki oleh Ki Gede Padara. Dalam pertemuan itu Padara pun kembali mengutarakan keinginannya agar proses kematiannya seperti layaknya manusia biasa. Syekh Syarif Hidayatullah meminta agar Ki Gede Padara untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, sebagai syaratnya. Syarat yang langsung dipenuhi Ki Gede Padara. Namun, baru satu kalimat yang terucap, Ki Gede Padara sudah sirna. Setelah Ki Gede Padara menghilang, Sarif Hidayatullah bermaksud mengambil air wudu. Namun, di sekitar lokasi tersebut sulit ditemukan sepercik air pun. Dengan meminta bantuan Allah SWT, dia pun menghadirkan guntur dan halilintar disertai hujan yang langsung membasahi bumi. Dari peristiwa inilah kemudian sebuah kolam tercipta. Kini, kolam yang dipakai untuk wudu Sunan Gunung Jati itu disebut Obyek Wisata Kolam Renang Cigugur, untuk ikan nya ada begitu saja.
Untuk masuk ke objek wisata ikan dewa ini hanya membeli tiket masuk seharga Rp.7000. Di objek wisata ini kita akan dimanjakan dengan ikan dewa dan terapi ikan nilen layaknya di spa-spa modern, udara sejuk dari pegununggan dan keindahan pemandangan nya. jika Anda memasukan kaki ke dalam kolam. Anda akan merasakan dinginnya air kolam,atau kalau kuat dengan sensasi gelinya, tubuh Anda segerombolan ikan-ikan nilem kecil sontak tanpa dikomando akan langsung mengerubungi kaki Anda dan menggigitnya.
[caption id="attachment_207213" align="alignnone" width="275" caption="cigugur "]
Pada pengalaman pertama, mungkin Anda akan merasa sedikit sakit bercampur perih, tapi lama-kelamaan akan timbul sensasi lain yaitu Anda akan merasa geli kemudian keasyikan dibuatnya. Konon terapi ini sangat bermanfaat untuk tubuh Anda. Menurut kepercayaan orang-orang yang telah mencobanya, terapi ini bermanfaat untuk memuluskan kulit. Karena ikan-ikan nilem ini hanya akan menggigiti kulit, kering dan mati di sela-sela kaki Anda. Jadi alih-alih kaki Anda terluka karena gigitannya, malah kulit kaki anda akan lebih halus.
Terkadang objek wisata ikan dewa cigugur ini pernah menjadi lokasi shooting. Ada salah satu acara tv yaitu ala cheef di trans tv ketika saya sedang menikmati terapi ikan nilem di cigugur ikan dewa .
[caption id="attachment_207217" align="alignnone" width="578" caption="syuting ala cheff di cigugur ikan dewa sumber: dok pribadi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H