Tanpa perlu diulas dari awal mungkin sebagian besar masyarakat sudah tahu mengenai tagar ini. Sebuah "embel-embel" yg tercipta dari politikus PKS Mardani Ali Sera kini sudah menyebar ke beberapa daerah.
Tapi bukan untuk membawa hal-hal baik, penggunaan tagar ini justru menimbulkan konflik. Penolakan demi penolakan masyarakat terhadap para pendukung #2019GantiPresiden silih berganti menghiasi berita nasional maupun online.
Hal ini bukan tanpa sebab mengingat tagar ini seperti politik devide et impera yang pernah dilakukan Koloni Belanda untuk memecah belah wilayah Yogyakarta, dan kini politik ini sedang maraknya terjadi penolakan.
Ditakutkan jika deklarasi-deklarasi ganti presiden dilaksanakan akan mengundang konflik masyarakat hingga menciptakan kondisi tidak aman. Untuk itulah aparat keamanan berinisiatif untuk tidak memberikan izin bagi deklarator.
Akan tetapi mereka memandang aparat keamanan (polisi hingga BIN) dinilai tidak netral, padahal yang dilakukan oleh aparat hanyalah menjaga keamanan di wilayah itu.Â
Jikalau tidak menimbulkan konflik masyarakat, pihak keamanan pun bisa memberikan izin bagi mereka yang ingin "berkoar-koar" mengenai ganti presiden.
Saya pun menilai bahwa tokoh-tokoh penggerak tagar ini bagaikan orang yang menyebarkan rasa kebencian yang begitu mendalam terhadap pemerintah sekarang. Apapun yang dilakukan oleh pemerintah selalu salah di mata mereka.Â
Indro Warkop DKI pernah mengatakan, "Sampe segitunya mencari kesalahan orang...." dalam kasus penggunaan stuntman jokowi di video pembukaan Asian Games 2018. Itu menandakan betapa bencinya mereka terhadap presiden sekarang.
Masih ingat dengan organisasi HTI yang dibubarkan pemerintah beberapa bulan terakhir ? Organisasi yang mengatasnamakan islam tersebut hendak mengganti sistem negara pancasila menjadi sistem khilafah berdasarkan hukum Islam.
Jika saya analisis, HTI dan para anggotanya lantas tidak diam begitu saja tatkala pemerintah membubarkan organisasi mereka.Â
Ibarat kita mengambil barang orang lain, orang tersebut akan memiliki rasa kebencian dan berusaha membalas perbuatan kita, begitupun dengan anggota HTI. Sudah pasti mereka memiliki kebencian yang besar terhadap rezim Jokowi.