Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan Ilham
Muhammad Fauzan Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psychology Student | Content Writer | Personal Growth

Halo, Aku Fauzan! Mahasiswa Psikologi di Universitas Mercu Buana Jakarta. Selamat membaca artikel yang telah aku buat. Semoga bermanfaat, ya!

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Anak Suka Main Handphone? Hati-hati Bila Ada 10 Tanda Ini!

18 Juni 2023   06:00 Diperbarui: 18 Juni 2023   06:45 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Edit in Canva

Jika anak mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus dan konsentrasi dalam kegiatan sehari-hari, penggunaan handphone yang berlebihan mungkin menjadi penyebabnya.

Hasil penelitian dari artikel ilmiah yang berjudul "Pola Komunikasi pada Anak yang Kecanduan Handphone di Dalam Keluarga: Studi Kasus Desa Bandar Kumbul, Kecamatan Bilah Barat" dalam jurnal "Religion Education Social Laa Roiba" tahun 2023 mengungkapkan bahwa pola komunikasi permissive yang diterapkan oleh beberapa keluarga di Desa Bandar Kumbul, Kecamatan Bilah Barat, Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatera Utara, memengaruhi pola komunikasi anak yang kecanduan handphone. Penelitian ini didasarkan pada hasil observasi dan wawancara terhadap 10 informan, di mana 6 keluarga menerapkan pola komunikasi permissive.

Pola komunikasi ini menyebabkan kurangnya pembangunan komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak karena kurangnya batasan dalam penggunaan handphone. Akibatnya, waktu yang seharusnya digunakan untuk berinteraksi dengan keluarga di rumah berkurang karena anak lebih memilih bermain game online dengan teman-temannya setelah pulang sekolah. Faktor ini juga mengindikasikan bahwa kecanduan handphone pada anak disebabkan oleh pola komunikasi keluarga yang terkesan memberikan kebebasan berlebihan pada anak, sehingga anak merasa nyaman dan senang dengan penggunaan handphone.

Hal ini menunjukkan bahaya kecanduan handphone pada anak-anak. Oleh karena itu, sebagai orang tua atau kakak, penting bagi kita untuk membatasi waktu anak atau adik dalam menggunakan handphone. Memberikan handphone hanya untuk menjaga keheningan bukanlah solusi yang tepat. Kita perlu menyadari konsekuensi negatif yang bisa timbul dari kecanduan handphone dan berperan aktif dalam membantu anak-anak kita menjalin komunikasi yang sehat dengan keluarga dan lingkungan sekitar.

Gimana udah paham belum 10 tanda penjelasan tadi? Berikut ini kesimpulannya.

Penggunaan handphone oleh anak-anak membutuhkan pemantauan yang cermat dan pengaturan yang bijaksana. Jika Anda melihat tanda-tanda yang disebutkan di atas pada anak Anda, penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola penggunaan handphone mereka. Batasi waktu layar, tetapkan aturan yang jelas, dan dorong anak untuk terlibat dalam kegiatan yang lebih seimbang secara fisik, sosial, dan intelektual. Dengan pendekatan yang bijaksana, kita dapat membantu anak-anak mengembangkan hubungan yang sehat dengan teknologi sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam dunia digital yang semakin maju.

Quote untuk kamu yang baca artikel ini: "Jangan biarkan teknologi mengikat kehidupan kita. Lebih baik kita memimpin teknologi untuk menciptakan hubungan yang nyata dan berarti."

Referensi:

SabdiaN., & ZuhriahZ. (2023). Pola Komunikasi pada Anak yang Kecanduan Handphone di Dalam Keluarga:. Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal, 5(6), 3104-3117. https://doi.org/10.47467/reslaj.v5i6.3966

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun