Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan Ilham
Muhammad Fauzan Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psychology Student | Content Writer | Personal Growth

Halo, Aku Fauzan! Mahasiswa Psikologi di Universitas Mercu Buana Jakarta. Selamat membaca artikel yang telah aku buat. Semoga bermanfaat, ya!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Inilah Ungkapan-ungkapan Seorang Anak yang Mungkin Tidak Pernah Mereka Ucapkan Secara Langsung

2 Oktober 2021   12:00 Diperbarui: 13 Juni 2023   08:43 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Edit in Canva

Sebagai orang tua, terkadang kita tidak menyadari bahwa ada ungkapan-ungkapan yang mungkin tidak pernah diucapkan secara langsung oleh anak kita. Anak-anak memiliki cara unik dalam menyampaikan perasaan dan pikiran mereka, dan seringkali melakukannya melalui tindakan atau sikap mereka. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa ungkapan yang mungkin tidak pernah diucapkan oleh anak secara langsung, tetapi dapat terlihat melalui perilaku mereka.

"Aku mencintaimu, meski tidak selalu mengatakannya."

Anak-anak mungkin tidak selalu mengungkapkan cinta mereka dengan kata-kata, tetapi mereka menunjukkan kasih sayang mereka melalui tindakan. Misalnya, mereka mungkin merangkul kita secara tiba-tiba, memberikan hadiah kecil, atau menunjukkan perhatian dan kepedulian saat kita sakit atau sedih. Mereka menyampaikan cinta mereka melalui ciuman, pelukan, atau kehadiran mereka di sekitar kita.

"Aku membutuhkan perhatian dan pengertianmu."

Anak-anak mungkin tidak secara eksplisit meminta perhatian atau pengertian, tetapi mereka mengungkapkan kebutuhan ini melalui perilaku mereka. Mereka mungkin menunjukkan kecemburuan atau mencari perhatian kita dengan cara yang tidak selalu jelas. Mereka mungkin ingin diperhatikan saat mereka melakukan hal-hal penting bagi mereka, seperti bermain, mencoba hal baru, atau bercerita tentang pengalaman mereka.

"Aku takut dan membutuhkan rasa amanmu."

Anak-anak seringkali tidak mengungkapkan ketakutan mereka secara langsung, tetapi mereka menunjukkannya melalui perilaku mereka. Mereka mungkin merangkul kita erat-erat saat mereka takut atau mencari perlindungan saat merasa terancam. Mereka mungkin ingin kita berada di dekat mereka saat mereka tidur atau menghadapi situasi yang menakutkan. Perilaku ini adalah ungkapan bahwa mereka membutuhkan rasa aman dan perlindungan dari kita.

"Aku ingin diperhatikan dan didengar."

Anak-anak mungkin tidak selalu mengekspresikan keinginan mereka untuk didengar, tetapi mereka menunjukkan hal itu melalui perilaku mereka. Mereka mungkin menunjukkan keinginan untuk berbicara atau berbagi cerita tentang hari mereka. Mereka mungkin mencoba mendapatkan perhatian kita dengan bertingkah lucu, menunjukkan hasil karya mereka, atau mengajak kita bermain bersama. Mereka ingin tahu bahwa kita benar-benar mendengarkan dan peduli pada mereka.

"Aku ingin bermain dan memiliki waktu bersama."

Anak-anak menunjukkan keinginan mereka untuk bermain dan menghabiskan waktu bersama melalui tindakan mereka. Mereka mungkin mengajak kita untuk bermain, mengajak kita ke dunia imajinasi mereka, atau ingin bermain di luar rumah. Mereka mengekspresikan kebahagiaan dan kepuasan mereka melalui tawa, senyum, dan keaktifan saat bermain bersama kita.

Sebagai orang tua, penting bagi kita untuk peka terhadap bahasa non-verbal dan tindakan anak-anak kita. Melalui pengamatan dan pemahaman, kita dapat mengartikan ungkapan-ungkapan yang mungkin tidak pernah mereka ucapkan secara langsung. Dengan memberikan perhatian, pengertian, dan waktu bersama, kita dapat memperkuat hubungan yang kuat antara kita dan anak-anak kita, serta memenuhi kebutuhan emosional mereka secara lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun