Mohon tunggu...
Fauzan Habib Al Hadad
Fauzan Habib Al Hadad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Architecture Student at UIN Malang

Mahasiswa Arsitektur di Universitas Islam Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ikut Menjaga dan Melestarikan Tradisi NU, KKM 118 Mengikuti Kegiatan Manaqib dan Tahlilan bersama Ibu-ibu Desa Dawuhan Secara Rutin

31 Januari 2023   19:39 Diperbarui: 31 Januari 2023   19:40 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahlilan bersama ibu-ibu Desa Dawuhan (Foto: Dokpri)

Malang -- Kelompok KKM 118 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan giat mengikuti kegiatan manaqib dan tahlil bersama ibu-ibu dawuhan. Manaqib dilakukan setiap hari senin, dimulai pukul 14.00 wib sampai pukul 16.30 wib. Sedangkan untuk tahlil sendiri dilaksanakan setiap hari kamis dan jum'at, mulai pukul 14.00 sampai pukul 15.30. Hadirin yang hadir berkisar sekitar 30 -- 40 orang pada setiap kegiatan tersebut. Dan tentunya, kegiatan ini hanya diikuti oleh anggota perempuan kelompok KKM 118.

Kegiatan ini menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antara warga masyarakat Dawuhan dan Anggota kelompok KKM 118. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai salah satu wadah bagi para anggota untuk belajar cara bermasyarakat dan bersosialisasi dengan baik. Hal ini mendapat respon yang baik dari masyarakat, seperti yang disampaikan oleh pengurus muslimat bahwa mereka menerima dan sangat mempersilahkan kelompok KKM 118 untuk mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan mereka senang  dengan kedatangan dan keikutsertaan kelompok KKM 118 dalam kegiatan tersebut.

" Alhamdulillah kalau kakak - kakak mau mengikuti rutinan disini, kami malah senang. Kalo mau tanya apa-apa, atau butuh apa-apa, bilang aja kak. Nanti berangkatnya mau bareng aku kak? " tutur Bu Wida.

Foto bersama ibu-ibu jamaah Manaqib (Foto:Dokpri)
Foto bersama ibu-ibu jamaah Manaqib (Foto:Dokpri)

Berbeda dengan manaqiban, tahlilan diawali dengan mengirim doa kepada sanak saudara yang telah meninggal, kemudian disambung dengan pembacaan qasidah khas ibu-ibu Dawuhan. Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan yasin dan waqi'ah, serta rotibul hadad. Selama pembacaan ini berlangsung, semua jama'ah menghadap ke arah utara ( kiblat ). Semua jama'ah mengikuti pengajian dengan khusu' dan khidmat.

Setelah semua rangkaian baca'an dibaca, kemudian ditutup dengan do'a yang dipimpin oleh ketua majlis. Uniknya, setelah kegiatan tahlilan selesai, ibu-ibu melangsungkan arisan yang diikuti kurang lebih 100 peserta dari ibu-ibu warga Dusun Dawuhan sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun