Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan Fakhrurrozi
Muhammad Fauzan Fakhrurrozi Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Pekerja yang Mencoba (Kembali) Menulis

Seorang pegawai yang mencoba kembali menulis atas apa yang dilihat, dicatat, dan dipikirkan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cara Nggak Dikepoin Orang Terdekat di Medsos

4 Agustus 2024   12:25 Diperbarui: 4 Agustus 2024   15:10 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai bagian dari orang-orang yang cukup melek akan perkembangan sosial media, punya berbagai akun media sosial dari berbagai jenis platform jadi semacam keharusan. Tapi, ketika keluarga kita juga cukup "melek" akan media sosial, kehidupan di jejaring sosial jadi semacam dilema. Setidaknya itu terjadi di diri saya, dan mungkin sebagian dari kita. Media sosial di masa sekarang jadi sarana untuk mendekatkan yang jauh, bahkan mampu melintas zaman. Bagi sebagian besar orang juga, media sosial jadi wadah untuk mengekspresikan dirinya masing-masing, sebebasnya. Nah, niat hati ingin berekspresi, kadang malah jadi bunuh diri ketika anggota keluarga kita "mantengin" segala aktivitas di sosial media. 

Banyak hal yang kadang nggak bisa kita atur di sosial media, seperti komentar orang atau reaksi orang atas segala postingan kita. Hal ini yang kadang bikin "awkward" atau bahkan bisa jadi masalah dengan keluarga yang follow akun media sosial kita. Mungkin konten yang kita unggah biasa aja, tapi kadang ada aja komentar atau reaksi orang yang kelewat batas. Belum lagi ada juga anggota keluarga yang suka bawa keluar konten yang ada di sosial media kita, baik ke obrolan keluarga bahkan bisa sampai ke obrolan tetangga, tanpa tahu latar belakang atau alasannya kita update hal itu. Walaupun, nggak selamanya semua di sisi yang kurang enaknya aja. Ada juga beberapa hal yang jadi "manfaat" saat kita saling mutualan dengan anggota keluarga di sosial media. Salah satunya kita bisa tahu apa yang terjadi dengan anggota keluarga kita, apalagi kalau saling berpisah jarak dan waktu. Uniknya, komunikasi di media sosial bahkan bisa lebih "fast response" ketimbang via aplikasi chat haha.

Akhirnya, beberapa cara harus dipakai untuk mengurangi kemungkinan-kemungkinan yang nggak enak kala mutualan dengan keluarga. Fitur hide story Instagram bisa jadi salah satu yang digunakan ke keluarga inti, terutama orang tua. Kebetulan, semakin kesini sebagian kita makin jarang untuk update postingan foto, tapi hampir setiap hari selalu update Instastory. Walhasil, untuk semua Instastory yang diupdate, kita hide dari beberapa orang keluarga. Untuk anggota keluarga jauh, sebagian besar sih cukup untuk nggak difollow back. 

Sudah jadi rahasia umum juga, kalau banyak orang punya 2nd account untuk beberapa media sosial, termasuk gue. Cara ini lumayan ampuh untuk kita tetap bisa mengekpresikan diri, tanpa diketahui oleh orang-orang terdekat, termasuk keluarga. Umumnya, mereka yang saling follow di 2nd account juga sama-sama pakai 2nd account. Ada juga beberapa orang yang menggunakan cara dengan buat akun alter. Akun alter adalah akun yang menampilkan sisi lain dari diri seseorang yang sudah umum diketahui banyak orang. Nah akun alter biasanya dipakai untuk "memamerkan" sisi lain dari seseorang yang mungkin jarang terekspos. Pengguna akun alter sama seperti 2nd account yang rata-rata hanya "mutualan" dengan sesama alter account juga. Dalam hal akun alter, sebagian besar penggunanya bahkan tidak menampilkan identitas asli mereka. 

Cara-cara diatas mungkin dapat membantu kita untuk "mengurangi" kemungkinan jadi obyek kepo bagi keluarga terdekat. Maksud dari cara-cara itu juga sebenarnya bukan bertujuan untuk menjauhi kita dari keluarga, tetapi lebih sebatas mengurangi dampak yang mungkin timbul dari aktivitas kita di sosial media. Toh sebenarnya, ada juga manfaat kita difollow oleh akun media sosial keluarga terdekat kita, seperti kemudahan untuk dihubungi atau setidaknya mereka bisa dengan mudah tahu dimana kita berada dan sedang apa, yang nantinya bisa buat menenangkan mereka dari pertanyaan-pertanyaan. Pada akhirnya, kita juga yang harus bijak menggunakan media sosial dan membangun relasi dalam media sosial dengan keluarga atau orang terdekat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun