Mohon tunggu...
Fauzan Anwar Sandiah
Fauzan Anwar Sandiah Mohon Tunggu... -

Biarkanlah saya menyebut apa yang terasa;\r\nKemudian tuan bebas memberi saya nama dengan apa yang tuan sukai;\r\nSaya adalah pemberi maaf, dan perangai saya adalah mudah, tidak sulit.\r\nCuma rasa hati sanubari itu tidaklah dapat saya menjualnya;\r\nKatakanlah kepadaku, demi Tuhan.\r\nAdakah rasa hati sanubari itu bisa dijual? (Buya Hamka)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mahfud MD Diberi Gelar Kyai Haji

8 Juni 2013   00:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:22 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13706243971778035633

Oleh : Fauzan Anwar Sandiah [caption id="attachment_258745" align="alignleft" width="384" caption="Mahfud MD (Kanan), dikalungi sorban oleh mbah Baighowi (kiri)"][/caption] (07/06/2013, Sleman, DIY) Logat madura pria kelahiran 1957, Sampang, Madura ini begitu khas saat memberikan tausiyah memperingati Isra Mi'raj, pada acara Dialog Kebangsaan 7 Juni 2013. Mahfud MD diundang Takmir Masjid Patok Negoro Sleman, DIY menjadi narasumber untuk memberikan pencerahan baru. Pada kesempatan yang sama, Mahfud MD diberikan gelar Kyai Haji oleh Takmir Masjid dan seluruh elemen masyarakat Plosokuning.

Mbah Baighowi , Imam Masjid Patok Negoro mewakili seluruh elemen masyarakat membaiat Mahfud MD.

“Mahfud MD sudah punya gelar doktor, profesor, tapi belum punya Kyai Haji, nah sekarang kita ingin ada gelar yang terakhir itu kepada beliau”. Ucap Mbah Baighowi. Mahfud MD yang pada acara tersebut berbusana batik lengkap dengan peci kemudian dikalungkan sorban sebagai tanda sah pemberian gelar Kyai Haji.

“ini gelar kyai haji honoris causa untuk Mahfud MD” ujar KH. Ali As’ad, Pengasuh Pondok Pesantren Nailul Ula Sleman DIY, yang juga turut memprakasai acara ini. Menurut mahfud MD, gelar ustadz, atau kyai sebenarnya tidak pantas bagi dirinya disebabkan dua alasan. Pertama, karena gelar tersebut harusnya disematkan kepada orang yang memiliki Akhlaq al-Karimah. Alasan kedua, karena gelar tersebut (ustadz red) sudah dipergunakan secara negatif.  Sekarang ada gelar ustadz besar dan ustadz kecil. “saya sebenarnya dulu sering menolak jika dipanggil Kyai atau Ustadz karena merasa belum pantas”

“semoga gelar Kyai Haji ini menjadi pengingat bagi saya” ujar Mantan Ketua MK periode 2008 hingga 2013 tersebut yang diamini oleh para hadirin.

Foto : Koleksi Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun