Mohon tunggu...
Ahmad Fauzan
Ahmad Fauzan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Diam Tertindas atau Bangkit Melawan

Bila yakin, berusaha dan mencoba tak ada yang tak mungkin.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PMII Bengkulu: Membangun Kemandirian Lokalitas

17 April 2022   20:16 Diperbarui: 17 April 2022   20:37 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Herliardo, Alumni PMII Bengkulu

Kita sudah harus bekerja keras, mengingat begitu besar tantangan sebagai kader di masa depan terutama membentuk kader yang berkualitas dan selalu berpegang pada spirit organisasi perkaderan agar
PMII lebih menampilkan diri sebagai pelaku perubahan (𝙖𝙜𝙚𝙣𝙩 𝙤𝙛 𝙘𝙝𝙖𝙣𝙜𝙚) masyarakat dalam hal keagamaan dan berbagi peran intelektual yang diunggulkan. 

Adapun pembacaan kita saat ini, adalah kemandirian organisasi dari sisi ekonomi dan kreatifitas kader itu sendiri. Pertama, kader dan warga pergerakan, bisa mengambil peran dalam usaha jasa, seperti  Penyablonan, Advertising, Percetakan, Printing, Membuka Tailor dan kursus keterampilan kerja lainnya yang bermanfaat. Sub usaha yang lebih kecil adalah membuka warung pergerakan dengan berbagai bentuknya, kedai atau sekedar lesehan warga yang hanya menyediakan kopi, teh dan wedang jahe.
Kesemuanya adalah bentuk dari usaha kemandirian ekonomi organisasi. Modal awal semua ini adalah program kerja yang dikonversikan pada kesamaan perbuatan dilapangan dan jaringan kelembagaan. 

Kedua dikampus-kampus, melalui komisariat dan rayon, kader bisa menjadi distributor dan penjual ATK, Kerajinan tangan dalam berbagai jenis atau setidaknya mensuplai kerajinan lokal  yang dipasarkan secara luas sesuai harga dimasyarakat. Termasuk minuman segar, makanan ringan atau sejenisnya.
Usaha ini keuntungannya banyak sekali, disamping menambah penghasilan, silaturahmi dan pertemanan yang akurat, justru menjadi lebih mudah untuk mengajak mereka mengenal PMII dan bergabung di dalamnya. 

Ketiga, bagi para alumni, bisa mendirikan Yayasan, Perkumpulan, Perusahaan, Koperasi, lembaga private, kursus-kursus dan atau majelis-majelis ilmu sebagai pengabdian langsung dimasyarakat dan memberikan contoh secara langsung pula kepada kader-kader yang sedang berkembang berproses di organisasi.
Adapun aksesnya dapat diambil dari semua kemudahan yang disediakan pemerintah saat ini juga para alumni yang telah berkiprah menentukan kebijakan republik ini. 

Karena kita adalah organisasi kader yang dalam rumusan idealnya disebut kader ulul albab, maka kader PMII lokal hari ini bukan hanya pelopor tapi pelaku utama berdirinya kemandirian ekonomi dan karya-karya intelektual yang dapat dibaca dan dinikmati oleh orang banyak. 

Sebagai kader ulul albab yang memiliki intelektual dan berpengetahuan, kita harus menghadapi persoalan atau adanya persoalan yang menuntut penyelesaiannya dari kita sendiri.
Bahkan sebagian besar bisnis global di dunia hadir karena adanya persoalan dan memberikan penghargaan yang besar terhadap ide-ide baru dari orang-orang yang ingin maju dan selalu memanfaatkan peluang diri dan sekitarnya dengan benar.
Ini menjadi keberanian strategis kita dari menjawab persoalan kemandirian yang berkepribadian di masa depan. 

Peran intelektual kita berlaku dalam setiap keadaan hidup ini, jikalau kita ingin melangsungkan hidup yang selaras, terutama di dalam organisasi. Kekayaan intelektual adalah pengetahuan tiada batas yang menjadi kekuasaan pemiliknya. Jika dipergunakan atas dasar kebersamaan untuk cita-cita yang benar maka akan berhasil dan menjadi contoh dengan tercipta kondisi yang sepantasnya dilakukan. 

Jika belum, maka janganlah menggunakan kata "puas", meski usia telah senja, tetaplah berkarya dan berpikir untuk kebaikan bersama.
Pikirkan lagi dan teruskan berjalan pemikiran itu, agar ide-ide cemerlang dari gelombang pemikiran kita itu selalu ada dan menjadi yang terbaik. Jangan pernah mengasumsikan yang tidak ada, cukup yang ada saja sesuai dengan program dan kebutuhan hidupnya di masing-masing wilayah. 

Mudah-mudahan pemikiran sederhana yang tertuang dalam tulisan kecil ini dapat memberi arti kemandirian ekonomi PMII kita di daerah.
Sisi yang biasa bila dikerjakan akan menjadi sederhana dan apabila terus menerus dilakukan akan menjadi kaya dan raya dalam kuatnya arus pergerakan.

Salam cinta pergerakan.
Wallahul Muwafieq Ilaa Aqwamith Thorieq

Oleh: Herliardo,
- Alumni STAIN, sekarang UIN Fas Bengkulu 1998
- Sekretaris PC. PMII Bengkulu 1994-1995
- Anggota DPRD Provinsi Bengkulu 2009-2014
- Ketua DPW PKB Provinsi Bengkulu 2012-2017
- Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPW PKB Provinsi Bengkulu 2022-2027
- Ketua Koperasi Sirkah Muawanah NU Kabupaten Rejang Lebong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun