[Bandung, 31 Agustus 2024]---Fauzan Fadillah Sumarna adalah seorang mahasiswa jurusan sastra Inggris UIN sunan gunung Djati Bandung yang telah sukses melaksanakan program magang di museum sri baduga selama 1 bulan 3 minggu, mahasiswa tersebut mendapatkan peran sebagai pemandu (tour guide) dan juga sebagai penerjemah.
Selama magang mahasiswa diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam segala kegiatan yang berhubungan langsung dengan pengelolaan museum. Mahasiswa berpartisipasi dalam berbagai hal seperti pemanduan dan penerjemahan koleksi yang ada di museum. Dari kegiatan tersebut mahasiswa mendapatkan pengalaman bekerja khusus nya dalam bidang pariwisata sebagai pemandu dan juga penerapan teori akademis dalam dunia kerja nyata.
Program magang ini juga memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar langsung dari para profesional yang sudah berpengalaman di museum sri baduga. Mereka ikut serta dalam pelatihan khusus  yang berfokus pada pariwisata, pemanduan dan penerjemahan. Selain itu, para mahasiswa juga ikut terlibat dalam proyek-proyek yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman bagi pengunjung museum.
Dalam memandu, mahasiswa dituntut untuk bisa memberikan panduan yang edukatif serta interaktif terhadap pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan ilmu yang mendalam mengenai budaya serta sejarah di jawa barat, mereka mampu menyampaikan informasi yang menarik dan edukatif terhadap pengunjung. Hasilnya pengunjung merasa nyaman dan juga antusias terhadap kebudayan serta sejarah dari Jawa barat.
Tidak hanya memandu mahasiswa juga di beri tugas untuk menerjemahkan deskripsi dari koleksi yang ada di museum. Hal ini bertujuan agar turis mancanegara dapat memahami koleksi yang dipamerkan di museum.
Magang memiliki peran yang sangat penting dalam penerapan teori akademis dalam kehidupan kerja nyata. Magang membantu mahasiswa mendapatkan pengalaman yang berharga dan tak ternilai mengenai kehidupan kerja. Program ini tidak hanya membantu memperkaya secara akademis tetapi juga membangun mereka menjadi seorang profesional dalam bidangnya.
Tentang museum sri baduga :
Museum sri baduga didirikan pada tahun 1974 dan diresmikan pada 5 Juni 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Joesoef bersama Gubernur Jawa Barat H. Aang Kunaefi, Museum Sri Baduga sebelumnya dikenal sebagai Museum Negeri Provinsi Jawa Barat. Pada tahun 1990, nama museum ini diubah menjadi Museum Negeri Provinsi Jawa Barat "Sri Baduga". Terletak di Jl. BKR No.185, Pelindung Hewan, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, terdapat 6.979 koleksi yang menggambarkan kekayaan sejarah dan budaya Jawa Barat. Koleksi tersebut terbagi menjadi 10 klasifikasi, yaitu : geologika/geografika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika/heraldika, filologika, seni rupa, keramologika, dan teknologika. Dengan misi melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Jawa Barat, Museum Sri Baduga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan penelitian sejarah yang berperan penting di wilayah ini.