Psikologi Umum (KD 1)
KONSEP PSIKOLOGI
Konsep psikologi meliputi :
vPengertian Psikologi
vHubungan psikologi dengan ilmu lain
vSejarah Psikologi
vAliran – aliran psikologi
Konsep psikologi adalah gagasan-gagasan mengenai suatu yang menyangkut tentang tingkah laku manusia dan hubungan dengan lingkungan disekitarnya melalui pengalaman-pengalaman yang dialami.
Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari ( bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa atau mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak dan berupa tingkah laku juga proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Definisi Psikologi Menurut Para Ahli :
a) Robert S. Woodworth dan Marquis DG
Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari aktifitas atau tingkah laku individu dalam hubungan dengan alam sekitarnnya
b) Menurut Bruno (1987)
Pengertian Psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu pertama, psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidup mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.
c)Muhammad Baitul Alim
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia.
d)Menurut Paul Mussen dan Mark R. Rosenzwieg dalam buku mereka, “Psychology an Introduction,”
Psikologi diartikan, sebagai ilmu yang mempelajari mind ( pikiran) dan berkembang menjadi behavior, sehingga psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
e)Chaplin dalam Dictionary of Psychology
Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa – peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.
Definisi – definisi psikologi di atas dapat diartikan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan mental dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan masyarakat untuk mengetahui bagaimana keadaan jiwa seseorang. Karena tingkah laku merupakan pencerminan dari keadaan jiwa. Yang dimaksud lingkungan meliputi semua orang, gejala, keadaan, barang, atau peristiwa yang terjadi di sekitar manusia.
Hubungan Psikologi dengan Ilmu lain
Psikologi dalam perkembangannya banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu lain misalnya filsafat, sosiologi, fisiologi, antropologi, biologi, ilmu politik, ilmu alam, dan ilmu pendidikan. Pengaruh ilmu tersebut terhadap psikologi dapat dalam bentuk landasan epistimologi dan metode yang digunakan. Jadi, antara psikologi dengan ilmu lain mempunyai hubungan yang saling timbal – balik. Dimana psikologi membutuhkan ilmu lain dan ilmu lain pun membutuhkan psikologi.
a)Hubungan Psikologi dengan Ilmu Politik
Psikologi dan ilmu politik saling berkaitan. Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting dalam bidang politik, “massa psikologi”. Penting bagi politisi untuk menyelami gerakan jiwa dari rakyat pada umumnya, golongan tertentu pada khususnya. Psikologi sosial dapat menjelaskan bagaimana sikap dan harapan masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegang teguh pada tuntutan masyarakat. Salah satu konsep yang digunakan yaitu perilaku pemilih bisa digunakan beberapa pendekatan. Pendekatan yang digunakan bisa pendekatan sosiologi dan pendekatan psikologi.
b)Hubungan psikologi dengan sosiologi.
Betapa besarnya pengaruh dari pendekatan secara psikologis,ini ditunjukan bahwa gejala sosial mempunyai sifat psikologis yang terdiri atas kepercayaan-kepercayaan dan keinginan,juga menjelaskan gejala-gejala sosial dalam kerangka reaksi-reaksi psikis dari orang.
c)Hubungan psikologi dengan ilmu komunikasi.
Komunikasi itu sifatnya efektif,psikologi komunikasi dasini yaitu ilmu yang mempelajari menganai peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
d)Hubungan psikologi dengan filsafat.
Filsafat memerlukan data dari ilmu untuk mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Jika ahli filsafat manusia hendak menyelidiki manusia,maka harus mengetahui gejala tindakan manusia.
e)Hubungan psikologi dengan ilmu pendidikan.
Psikologi dengan ilmu pendidikan mempunyai hubungan timbal balik. Ilmu pendidikan bertujuan memberikan bimbingan hidup manusia sejak ia lahir sampai mati.Dan pendidikan tidak akan berhasil bila tidak berdasarkan kepada psikologi perkembangan.
f)Hubungan Psikologi dengan Biologi
Hubungan psikologi dengan biologi yaitu dapat dilihat dari segi objek formalnya. Psikologi mempelajari tingkah laku manusia, sedangkan biologi mempelajari fisik manusia. Menurut Bonner (dalam Sarwono, 1997 : 17), psikologi adalah ilmu subjektif dan biologi adalah ilmu yang objektif. Psikologi mempelajari penginderaan dan persepsi manusia,menganggap manusia sebagai subjek (pelaku), Psikologi mempelajari nilai yang berkembang dari persepsi subjek, dan psikologi mempelajari perilaku secara ‘molar’ (perilaku penyesuaian diri secara menyeluruh. Sedangkan biologi mempelajari manusia sebagai jasad/objek, mempelajari fakta yang diperoleh dari penelitian terhadap jasad manusia, mempelajari perilaku manusia secara molekular, dan mempelajari molekul-molekul dari perilaku berupa gerakan,refleks, proses ketubuhan..dsb
g)Hubungan Psikologi dengan Antropologi
Berbagai penelitian dilakukan karena tiga masalah yang menjadi fokus perhatian antropologi: kepribadian bangsa, peranan individu dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dalam
Dalam perkembangannya, fokus pendekatan psikologis pada keanekaragaman kebudayaan berubah. Minat terhadap hubungan pengasuhan semasa anak-anak dan kepribadian setelah dewasa, tetap dipertahankan, namun beberapa ahli antropologi mulai meneliti faktor-faktor determinan yang mungkin jadi penyebab dari kebiasaan pengasuhan anak yang beragam. Kebudayaan tertentu menghasilkan karakteristik psikologi tertentu menimbulkan ciri budaya lainnya.
Kesimpulan mengenai pendekatan psikologis dalam antropologi budaya: dengan menghubungkan variasi dalam pola budaya dengan masa pengasuhan anak, kepribadian, kebiasaan, dan kepercayaan yang mungkin menjadi konsekuensi dari faktor psikologis dan prosesnya.
SEJARAH PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU OTONOM
Psikologi dapat disebut sebagai ilmu yang mandiri karena memenuhi syarat berikut:
a.secara sistematis psikologi dipelajari melalui penelitian-penelitian ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah
b.struktur keilmuan yang jelas
c.memiliki objek formal dan material
d.menggunakan metode ilmiah seperti eksperimen, observasi, sejarah kasus (case history), pengetesan dan pengukuran (testing and measurement)
e.memiliki terminilogi khusus seperti bakat, motivasi, inteligensi, kepribadian
f.Dapat diaplikasikan dalam berbagai adegan kehidupan. Kaitan psikologi dengan ilmu lain, psikologi dalam perkembangannya banyak dipengaruhi ilmu-ilmu lain misalnya filsafat, sosiologi, fisiologi, antropologi, biologi. Pengaruh ilmu tersebut terhadap psikologi dapat dalam bentuk landasan epistimologi dan metode yang digunakan. Psikologi memberikan sumbangan terhadap pendidikan, karena subjek dan objek pendidikan adalah manusia (individu), psikologi memberikan wawasan bagaimana memahami perilaku individu dan proses pendidikan serta bagaimana membantu individu agar dapat berkembang optimal. Sejarah singkat psikologi, sejak zaman filsuf-filsuf besar seperti Socrates (469-399 SM) telah berkembang filsafat mental yang membahas secara jelas persoalan “jiwaraga”. Rene Descartes (1596-1650) menge¬mukakan bahwa manusia memiliki dimensi jiwa dan raga yang tidak dapat dipisahkan. Pada awal abad ke-19, psikologi mengalami kemajuan yang cukup pesat, Gustaf Tehodore Fechner (1801-1650) dan Ernest Heinrich Weber (1795-1878) menemukan suatu hukum penginderaan melalui eksperimen yang dipublikasikan pada tahun 1860 dalam buku Element of Pschology. Puncaknya adalah ketika Wilhem Wund (1832-1920) pada tahun 1879 mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig Jerman, dan peristiwa ini menandai psikologi sebagai ilmu mandiri. Tahun 1883 berdiri laboratorium serupa di Universitas John Hopkins. Tahun 1890 terbit buku The Principles of Psychologi karangan William James (1842-1910) yang setahun kemudian menjadi profesor psikologi dan sejak itu hampir semua universitas di Amerika memiliki fakultas yang mandiri. Di Indonesia perkembangan psikologi dimulai pada tahun 1953 yang dipelopori oleh Slamet Iman Santoso dengan mendirikan lembaga pendidikan psikologi pertama yang mandiri, pada tahun 1960 lembaga tersebut sejajar dengan fakultas-fakultas lain di Universitas Indonesia, yang kemudian dikembangkan di UNPAD dan UGM. Belakangan ini kemajuan psikologi semakin pesat, ini terbukti dengan bermunculannya tokoh-tokoh baru, misalnya B.F. Skinner (pendekatan behavioristik), A. Maslow (teori aktualisasi diri) Roger Wolcott (teori belahan otak), Albert Bandura (teori pembelajaran sosial), Daniel Goleman (teori kecerdasan emosi), Howard Gardner (teori Multiple Intelligences), dan sebagainya.
ALIRAN – ALIRAN PSIKOLOGI
1.STRUKTUALISME
Tokoh aliran ini WILLHEM WUNDT, menyatakan bahwa untuk mempelajari gejala – gejala kejiwaan kita harus mempelajari isi dan struktur jiwa seseorang, objek utama dalam psikologi adalah kesadaran, pengalaman – pengalaman kesadaran di bagi atas 2 bagian yaitu penginderaan dan perasaan.
2. Aliran Fungsionalisme (Functional Psychology)
Aliran ini disebut sebagai aliran fungsionalis karena aliran ini ingin mempelajari cara orang menggunakan pengalaman mentalnya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar. Paham ini tumbuh di Amerika Serikat dengan sifat-sifat bangsa Amerika yang serba praktis dan pragmatis. Tokoh aliran ini ialah William James, James R. Angell, dan John Dewey.
Aliran ini beranggapan bahwa dalam mendekati suatu gejala psikis, aliran ini melakukannya secara fungsional, dan jiwa seseorang diperlukan untuk melangsungkan kehidupan dan berfungsi untuk penyesuaian diri, serta menitik beratkan aksi seseorang ketimbang memperhatikan isi jiwa seseorang.
3. Aliran Psikoanalisis
Menurut Freud, dalam diri nmanusia terdapat tiga system kepribadian,
- Id ( Es ) adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan biologis manusia ( pusat insting ). Id selalu ingin memenuhi keinginannya sendiri.
- Ego ( Ich ) berfungsi untuk menjembatani tuntutan Id dengan realitas. Egolah yang menyebabkan manusia mampu menahan hasrat hewaninya dan hidup sebagai manusia yang rasional.
- Super Ego adalah kata hati yang berhubungan dengan lingkungan social dan mempunyai nilai – nilai moral, sehingga merupakan sensor Id.
4. Aliran Psikologi Gestalt (Gestalt Psychology)
Kata Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang dalam bahasa Inggris nya berarti shape atau bentuk. Karena tidak ditemukan arti yang sesuai dengan arti dalam bahasa Jerman, maka kata gestalt tetap dipakai. Aliran ini didirikan oleh Max Wertheiner pada tahun 1912 yang kemudian dikembangkan oleh Kurt Koffka dan Wolfgang Kohler.
Aliran ini beranggapan bahwa yang utama dalam mengetahui gejala kejiwaan bukan elemen, tetapi secara keseluruhan atau totalitas. Keseluruhan dalam hal ini berarti lebih dari sekadar penjumlahan berbagai unsur-unsur. Karena tidak bisa jika dianalisis hanya dari elemen-elemen saja, melainkan harus secara keseluruhan.
5.Behaviourisme
Tokoh aliran ini PETROVIC PAVLOV. Aliran ini dikatakan sebagai ilmu jiwa namun tidak peduli padsa jiwa. Aliran ini memandang manusia sebagai mesin (homo mechanicus) yang dapat dikendalikan perilakunya melalui suatu pelazinman (conditioning).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H