[caption id="attachment_304189" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber: http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/08/teori-komunikasi-organisasi.html"][/caption]
Menurut Stephen Littlejohn, terdapat empat perspektif komunikasi, yaitu:perilaku (behavioral perspectives),kognitif(cognitive perspectives), stuktural(structural perspectives), dan interaksionis(interactionist perspectives).Pendekatan perilaku awalnya diperkenalkan oleh John B. Watson (1941, 1919). Pendekatan ini cukup banyak mendapat perhatiandalam psikologi di antara tahun 1920-an s/d 1960-an. Ketika Watson memulai penelitiannya, dia menyarankan agar pendekatannya ini tidak sekadar satu alternatif bagi pendekatan instingtif dalam memahami perilaku sosial, tetapi juga merupakan alternatif lain yang memfokuskan pada pikiran, kesadaran, atau pun imajinasi. Watson menolak informasi instingtif semacam itu, yang menurutnya bersifatmistik, mentalistik, dan subyektif.Dalam pendekatan perilaku terdapat teori-teori yang mencoba menjelaskan cara lebih mendalam mengapa fenomena sosial yang diutarakan dalam pendekatan erilaku bisa terjadi. Beberapa teori antara lain adalah Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory) dan Teori Pertukaran Sosial (Social Exchange Theory).
Seorang psikolog James Baldwin (1897) menyatakan bahwa paling sedikit ada dua bentuk peniruan, satu didasarkan pada kebiasaan kita dan yang lainnya didasarkan padawawasankita atas diri kita sendiri dan atas orang lain yang perilakunya kita tiru. Walau dengan konsep yang berbeda seorang sosiolog Charles Cooley (1902) sepaham dengan pandangan Baldwin. Keduanya memfokuskan perhatian mereka kepada perilaku sosial yang melibatkan proses mental ataukognitif.
Kemudian banyak para psikolog sosial menggunakan konsepsikap(attitude)untuk memahami proses mental atau kognitif tadi. Dua orang sosiolog W.I. Thomas dan Florian Znaniecki mendefinisikan psikologi sosial sebagai studi tentang sikap, yang diartikannya sebagai proses mental individu yang menentukan tanggapan aktual dan potensial individu dalam dunia sosial”. Sikap merupakan predisposisi perilaku. Beberapa teori yang melandasi perpektif ini antara lain adalahTeori Medan (Field Theory), Teori Atribusi dan Konsistensi Sikap (Concistency Attitude and Attribution Theory), dan Teori Kognisi Kontemporer.Sosiolog lain Robert Park dari Universitas Chicago memandang bahwa masyarakat mengorganisasikan, mengintegrasikan, dan mengarahkan kekuatan-kekuatan individu- individuke dalam berbagai macam peran (roles). Melalui peran inilah kita menjadi tahu siapa diri kita. Kita adalah seorang anak, orang tua, guru, mahasiswa, laki-laki, perempuan, Islam, Kristen. Konsep kita tentang diri kita tergantung pada peran yang kita lakukan dalam masyarakat. Beberapa teori yang melandasi persektif strukturan adalah Teori Peran (Role Theory), Teori Pernyataan – Harapan (Expectation-States Theory), dan Posmodernisme (Postmodernism).
George Herbert Mead (1934), dosen filsafat Universitas Chicago, tidak setuju pada pandangan yang mengatakan bahwa untuk bisa memahami perilaku sosial, maka yang harus dikaji adalah hanya aspek eksternal (perilaku yang teramati) saja. Dia menyarankan agar aspek internal (mental) sama pentingnya dengan aspek eksternal untuk dipelajari. Karena dia tertarik pada aspek internal dan eksternal atas dua atau lebih individu yang berinteraksi, maka dia menyebut aliran perilakunya dengan nama “social behaviorism”. Dalam perspektif interaksionis ada beberapa teori yang layak untuk dibahas yaitu Teori Interaksi Simbolis (Symbolic Interaction Theory), dan Teori Identitas (Identity Theory).
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Proses belajar mengajar (PBM) merupakan suatu bentuk komunikasi yaitu komunikasi antara subyek didik dengan pendidik, antara mahasiswa dengan dosen, antara siswa dengan guru”. Di dalam komunikasi tersebut terdapat pembentukan (transform) dan pengalihan (transfer) pengetahuan, keterampilan ataupun sikap dan nilai dari komunikator (pendidik, dosen, guru) kepada komunikan (subyek didik, mahasiswa, siswa) sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Maka dari itu, hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar-manusia, yang dinyatakan itu adalah pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia. Dalam "bahasa" komunikasi pernyataan dinamakan pesan (message), yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator/sender), dan yang menerima pesan disebut komunikan (communicatee/receiver). Jadi, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Secaraetimologis,komunikasi berasal dari bahasa latin "communicatio". Istilah ini bersumber dari kata "communis" yang berarti sama;maksudnya sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan antara komunikator dan komunikan. Jika tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator dan komunikan mengenai isi pesan, maka komunikasi tidak terjadi, berarti prosesnya tidak efektif dan komunikatif. Wilbur Schramm menyatakan bahwa field of experience merupakan faktor yang amat penting untuk terjadinya komunikasi, supaya proses penyampaian dan penerimaan pesan antara komunikator-komunikan berjalan baik.
Sumber:
http://yogoz.wordpress.com/tag/hakikat-dan-proses-komunikasi/
http://alifyuza.wordpress.com/2008/11/21/perspektif-komunikasi-menurut-stephen-little-john/
http://bboymike93.blogspot.com/2012/11/hakikat-komunikasi.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H