Menurut N Gregory Mankiwadalah, eksternalitas merupakan suatu dampak akan tindakan seseorang atau suatu pihak terhadap kesejahteraan atau kondisi prang/ pihak lainnya. Eksternalitas dapat dikatakan negatif apabila dampaknya merugikan. Dan sebaliknya, eksternalitas dapat dikatakan positif apabila dampaknya menguntungkan.
      Eksternalitas adalah manfaat atau biaya yang akan timbul jika adanya aktivitas ataupun transaksi yang dikenakan pada pihak lainnya diluar dari aktivitas atau transaksi yang dilakukan tersebut. Timbulnya eksternalitas disebabkan oleh tindakan produksi atau konsumsi dari satu pihak yang mempunyai pengarus terhadap pihak lain dengan tidak adanya kompensasi yang diterima oleh pihak yang dikenai dampak tersebut. Adapun syarat terjadinya eksternalisasi yaitu disebabkan oleh dua hal:
- Adanya pengaruh yang ditimbulkan dari suatu tindakan
- Tidak adanya kompensasi yang dibayarkan maupun diterima
Bagi masyarakat sendiri, eksternalitas dapat berupa manfaat ataupun beban atau biaya yang dikarenakan oleh adanya suatu aktivitas konsumsi dan produksi. Manfaat maupun beban yang diterima ini tidak hanya dirasakan oleh pihak yang berkepentingan langsung dengan perusahaan yang berperan sebagai konsumen, pekerja, pemilik, pemerintah, serta masyarakat saja, namun dirasakan pula manfaat dan bebannya oleh masyarakat lain yang tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas serta keberadaan perusahaan tersebut.
Limpahan manfaat ataupun beban terhadap masyarakat yang berkepentingan dengan aktivitas yang dilakukan disebut eksternalitas, atau dampak dari keberadaan suatu aktivitas konsumsi maupun produksi tidak berkepentingan dan berhubungan langsung dengan aktivitas tersebut.
Dilihat dari dampaknya, eksternalitas dapat dibagi dua:
- Eksternalitas positif
- Dapat dikatakan sebagai eksternalitas positif apabila dampak dari suatu tindakan yang dilakukan tidak memberi kompensasi yang menguntungkan bagi pihak lain. Masyarakat akan merasakan adanya dampak positif dari eksternalitas apabila kuantitas dari barang dan jasa sangat sedikit jika dibandingkan oleh kebutuhan masyarakat.
- Contonya adalah terdapat sebuah keluarga yang merenovasi rumahnya sehingga membuat lingkungan sekitar menjadi bagus dan menimbulkan keuntungan eksternal pada para tetangga. Hal tersebut tentunya berdampak baik karenan membuat lingkungan mereka menjadi lebih menyenangkan. Dengan berada di lingkungan yang bagus sebuah rumah akan lebih mudah terjual daripada di lingkungan yang kumuh sehingga manfaat eksternal dapat menjadi keuntungan finansial bagi penerima eksternalitas.
- Dengan eksternalitas positif, akan memungkinkan sedikitnya renovasi serta pemeliharaan terjadi di lingkungan tersebut, sehingga mungkin optimal untuk melakukan sejumlah renovasi besar di lingkungan tersebut, tetapi tidak ada yang berinisiatif mengambil langkah pertama. Di suatu lingkungan kumuh, semua keluarga bisa saja bersedia untuk melakukan perbaikan rumah  jika semua tetangga mereka mau memperbaiki rumah mereka juga. Tetapi ketika tidak ada yang bersedia menginvestasikan banyak uang untuk memperbaiki lingkungan yang kumuh, maka mereka yang memiliki keinginan rumah yang lebih bagus cenderung akan memilih pindah ke lingkungan yang lebih bagus daripada harus menginvestasikan dalam hal meningkatkan rumah mereka di lingkungan yang kumuh. Akibatnya seluruh lingkungan akan memburuk dikarenakan tidak adanya masyarakat yang memiliki inisiatif untuk mrlakukan perbaikan lingkungannya.
- Eksternalitas negatif
- Dapat dikatakan sebagai eksternalitas negatif apabila dampak bagi orang lain yang tidak mendapat kompensasi sifatnya merugikan. Masyarakat akan merasakan adanya eksternalitas atau dampak negatif dari aktivitas produksi maupun konsumsi apabila kuantitas produksi maupun konsumsi dari barang dan jasa menimbulkan kesulitan serta kerugian bagi masyarakat.
- Contoh dari eksternalitas negatif adalah pencemaran lingkungan. Di daerah-daerah industri, pabrik-pabrik sering mencemari udara yang berasal dari produksi output mereka. Sehingga masyarakat yang tinggal di sekitar pabrik tersebut harus menerima konsekuensi negative yaitu udara yang tercemar meskipun mereka tidak ada hubungan atau kontribusinya dengan memproduksi polusi.
- Contoh lain dari eksternalitas negatif adalah ketika seseorang sedang merokok dan orang disampingnya ikut menghirup asap rokok tersebut. Artinya orang yang menghirup asap rokok tersebut menerima dampak negatif atau dirugikan oleh orang yang merokok tersebut.
Berbicara mengenai eksternalitas, salah satu faktor terjadinya eksternalitas yaitu keberadaan barang publik. Barang publik (public goods) atau bisa juga disebut sebagai barang sosial (social goods), ataupun barang kolektif (collective goods) merupakan barang yang bebas untuk dikonsumsi. Pemanfaatan dari barang dan jasa tersebut olah seseorang sama sekali tidak mengurangi kesempatan atau keinginan orang lain untuk ikut serta menikmati barang tersebut.
Barang publik (public goods) memiliki dua karakteristik, yakni:
- Tidak ada pesaing (non rival) dalam konsumsi
- Suatu barang bersifat non rival jika untuk suatu level produksi tertentu, biaya marginal terhadap seorang konsumen tambahan adalah nol. Bagi beberapa barang yang disediakan secara privat atau swasta, biaya marginal untuk memproduksi barang tersebut secara lebih banyak adalah positif. Tetapi untuk sejenis jumlah barang, para konsumen tambahan tidak memberikan biaya.
- Sulit diperoleh / tidak bersifat eksklusif.
- Sifat pertama yang memberi perbedaan dari barang-barang publik dengan barang lainnya adalah bagaimana orang-orang bisa menikmati atau menggunakan barang yang dibeli atau dimilikinya secara sendiri atau tidak. Jika barang-barang privat bisa dipisahkan pengkonsumsiannya, maka lain halnya dengan barang-barang publik yang sangat sulit dipisahkan pengonsumsiannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H