Cerita Mei 2023
Di antara gemuruh hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, ada momen-momen berharga yang membentuk jejak perjalanan kita. Bulan Mei 2023 penuh keluh kesah yang positif, bulan ini menjadi saksi atas serangkaian kegiatan yang tak terlupakan, penuh makna, dan penuh semangat.Â
Dalam sebulan penuh, saya Muhamad Fauwzi Ramadhan seorang siswa SMKN 1 Kota Serang telah merasakan lika-liku kehidupan, melibatkan diri dalam berbagai acara, dan menantang diri sendiri untuk berkembang.
Dari memeriahkan Hari Pendidikan Nasional hingga terdidik sampai menjadi redaktur utama, setiap langkah adalah bagian dari cerita perjalanan ini. Bersama dengan tim yang luar biasa, saya telah berpartisipasi dalam produksi film pendek, menjelajahi dunia karir, dan menggali lebih dalam nilai-nilai Pancasila melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kebekerjaan.
Namun, perjalanan ini tidak lepas dari tantangan yang kami hadapi. Dalam mengatasi keterbatasan waktu, menghadapi perubahan rencana yang mendadak, dan menyelesaikan tugas-tugas dengan deadline yang ketat, kami belajar untuk tetap teguh dan menemukan kekuatan dalam kerjasama tim. Momen-momen yang penuh dengan tawa, rintangan, dan pengorbanan telah membentuk fondasi yang kuat bagi pertumbuhan dan prestasi kami.
Dalam artikel ini, saya berbagi kisah-kisah dan pengalaman-pengalaman yang kami hadapi selama perjalanan ini. Semoga melalui cerita-cerita ini, kita dapat merasakan inspirasi dan semangat yang sama. Mari kita bersama-sama melangkah maju, mengambil langkah-langkah berani, dan menciptakan jejak perjalanan yang tak terlupakan dalam hidup kita.
Dimulai dari terbukanya pintu bulan Mei. Lebih tepatnya pada 2 Mei 2023, saya berkesempatan untuk ikut serta dalam memeriahkan Hardiknas atau Hari Pendidikan Nasional di SMKN 1 Kota Serang.Â
Saat itu, saya hadir sebagai peserta yang bersemangat untuk ikut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan yang telah disiapkan. Sebelum acara dimulai lebih tepatnya satu hari sebelum Hardiknas, saya dan tim sudah berdiskusi untuk mendokumentasikan kegiatan tersebut.Â
Namun, kejadian tak terduga pasti selalu saja hadir, partner saya Bageur mengalami keterlambatan dan akses ke peralatan dokumentasi masih terkunci. Mengingat situasi tersebut, saya lebih baik ikut serta dalam upacara Hardiknas daripada mengurung diri di Lab DKV sambil menunggu akses dibuka.
Setelah rekan saya datang dan akses ke lemari peralatan dibuka, saya melangkah maju dengan antusias, menggenggam kamera dan mencoba menangkap setiap momen berharga selama acara.Â