Sterilisasi Alat dan Bahan
Sterilisasi merupakan proses yang sangat penting khususnya dalam praktikum mikrobiologi. Sterilisasi dilakukan untuk mendapatkan suatu kondisi yang bebas dari mikroorganisme maupun bahan kimia kontaminan baik pada alat maupun bahan yang akan digunakan untuk isolasi serta kultivasi mikroalga (Kawaroe et al. 2010). Proses sterislisasi dapat dikendalikan baik dengan cara dihambat maupun dimatikan dengan menggunakan beberapa metode tergantung pada jenis, macam dan sifat alat atau bahan yang akan disterilkan. Beberapa cara sterilisasi diantaranya (Hafsan 2014):
- Sterilisasi secara fisik
Sterilisasi fisik bisanya digunakan pada alat dan bahan yang tidak berubah atau terurai akibat suhu tinggi atau tekanan tinggi, misalnya dengan pemanasan udara panas, uap air bertekanan, pemijaran, penggunaan sinar-sinar bergelombang pendek seperti sinar X, sinar gamma, UV dan sebagainya. Pada peralatan gelas yang akan disterilisasi dapat dilakukan dengan alat oven (Hot Air Sterilizer), sterilisasi dengan udara panas (kering) suhu yang digunakan 170 -- 180C selama 2-3 jam.
Sterilisasi dengan autoklaf (sterilisas dengan uap air bertekanan), umumnya material yang disterilkan berupa medium, air dan sebagainya. Suhu yang digunakan 121C, dengan tekanan 15 lbs selama 15 menit. Sterilisasi dengan autoklaf merupakan cara yang paling sering digunakan karena uap air panas dengan tekanan tinggi memperbesar kemungkinan terjadinya penetrasi uap air ke dalam sel mikroorganisme, yang menyebabkan koagulasi protein protoplasma sehingga mengakibatkan kematian sel mikroorganisme.
- Sterilisasi secara kimia
Penggunaan senyawa kimia ini akan menciptakan suatu reaksi tertentu yang dapat membunuh atau menghentikan pertumbuhan mikroorganisme kontaminan tanpa merusak bahan atau alat yang disterilisasi. Senyawa kimia yang biasanya dijadikan sebagai bahan sterilisasi adalah senyawa desinfektan (senyawa yang dapat menghancurkan sel) antara lain CuSO4, AgNO3, HgCl2, ZnO, alkohol dan campurannya. Beberapa larutan garam seperti NaCl 9%, KCl 11%, dan KNO3 10%.
- Sterilisasi secara mekanik
Sterilisasi ini dikhususkan untuk media yang tidak tahan terhadap pemanasan maupun tekanan tinggi. Sterilisasi ini dilakukan dengan prinsip penyaringan suatu cairan non steril dengan kertas membrane sehingga cairan yang melewatinya akan terbebas dari mikroorganisme kontaminan dengan menggunakan filter khusus. Beberapa filter yang dapat digunakan pada terilisasi mekanik adalah Filter Seitz, Filter Chamberland Pasteur dan Filter Berkefeld.
Daftar Pustaka
Hafsan. 2014. Mikrobiologi Analitik. Makassar: Alauddin University Press. 198 hlm.
Kawaroe M, Prartono T, Sunuddin A, Sari DW, Agustine D. 2010. Mikroalga: Potensi dan Pemanfaatannya untuk Produksi Bio Bahan Bakar. Bogor: IPB Press. 150 hlm.
Penulis : Devi Faustine Elvina Nuryadin, S.Pi., M.Si.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H