Mohon tunggu...
fauny hidayat
fauny hidayat Mohon Tunggu... wiraswasta -

swasta, independen, tak punya afiliasi ke partai politik manapun

Selanjutnya

Tutup

Politik

JPB, Gaya Baru Bangun Partisipasi Pemilih untuk Pilkada yang Hemat

30 Desember 2010   04:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:13 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Jpb Lebak Dideklarasikan:
Bangun Partisipasi Pemilih untuk Pilkada yang Hemat"

Jaringan pemilih banten (jpb) dideklariskan kembali di lebak, kemaren (28/12). Akademisi, tokoh adat, penggiat demokrasi di lebak memenuhi ruang pertemuan. Tampak hadir kalangan akademisi, tokoh adat dan penggiat demokrasi di lebak.

Menurut presidium jpb lebak, wandi, ini deklarasi ketiga jpb setelah sebelumnya di pandeglang dan serang. "Kita ingin partisipasi yang mandiri dari masyarakat lebak untuk pilkada banten 2011yang bersih dan sehat. Partisipasi bukan saja aktif menggunakan hak suara, tapi juga sukarela mengajak orang2 terdekat untuk bersama-sama terlibat mengawasi pilkada," ujarnya. Acara deklarasi dihadiri pula ratusan warga, diisi atraksi, orasi dan pembacaan deklarasi untuk pilkada yang bersih.

Menurut wandi, gerakan jpb didasarkan sepenuhnya pada partisipasi, kemandirian, dan terbuka. Siapa saja, silakan gabung. Selebriti oke, akademis oke, jurnalis oke, pedagang di pasar oke, tukang sayur hayu mangga. "Sebab sukses jpb bertumpu pada partisipasi semua pihak, bukan pada satu atau dua orang saja," tuturnya.

Karena itulah maka jpb, sebagai bentuk partisipasi aktif itu tadi, menggulirkan iuran terbuka untuk mereka yang sukarela menyumbang. Berapa besarnya tidak ditentukan. Siapa saja juga bisa menyumbang untuk kegiatan-kegiatan jpb. Dari dosen sampai tukang ojek. Dari pengusaha sampai pedagang sayur keliling. Sebab yang dilihat bukan nilai iurannya, tapi partisipasi masyarakat secara luas untuk mendanai kegiatan sendiri. "Ini benar-benar gerakan dari pemilih, untuk pemilih sendiri, tujuannya mencari pemimpin yang juga bersih dan kompeten," tegasnya.

Menurut presidium jpb, DR ali munhanief, gerakan ini model baru untuk pengembangan demokrasi di indonesia. Kecil skalanya memang, tapi lebih kongkrit. Karena selama ini yang banyak terjadi, pemilih dimobilisir atau digerakkan kandidat untuk memilih kandidat bersangkutan. Efeknya, pilkada jadi mahal dan eksklusif, hanya yang punya dana besar yang bisa ikut.
Padahal, pemilih bisa menggerakkan dirinya sendiri untuk menentukan pilihannya secara independen dan murni, bahkan dengan mengeluarkan isi kocek sendiri tanpa melibatkan kandidat. "Ini bisa menjadi role model untuk bukan saja pilkada atau pemilu yang bersih dan sehat, tapi juga pilkada yang hemat, tidak curang, dan menghasilkan kepala daerah yang kompeten sesuai dengan pilihan masyarakatnya," tutur doktor ilmu politik mcgill university canada ini.

Di beberapa pilkada, khusus banten, sebenarnya sudah ada gerakan atau organisasi serupa. Warga secara mandiri membangun jaringan pemilih sendiri untuk memperjuangkan nilai-nilai tersebut. Potensi itu ada dan tinggal diwujudkan dalam bentuk yang lebih massif dan luas. "Jpb berupaya membuat hal itu manifest atau benar-benar terwujud di masyarakat banten," tambahnya. Salah satunya, jaringan pemilih tangerang selatan (jpts). Jpts digerakkan oleh kalangan akademisi uin ciputat, mahasiswa, aktifis, tokoh masyarakat tangsel, kalangan awam, bahkan selebritis. Ada nama-nama seperti dik doang, umar lubis, komaruddin hidayat, dll.

Organisasi Jpb sendiri unik, karena dipimpin secara kolektif oleh presidium terdiri dari: DR ali munhanief (tangerang raya), DR gandung (Serang raya+cilegon), dan suhada (banten selatan/pandeglang lebak), sekjen ade syukron, MA. Disetiap kegiatannya dibuka kotak donasi, dan list iuran yang akan dipublikasi melalui media massa. Selain itu, kegiatan dilakukan "saweran", ada yang minjamkan tempat, nyewain kursi, menyiapkan makanan secara gratis atau menyampaikan materi ceramahnya tanpa dibayar.

Rektor uin ciputat Prof DR komaruddin hidayat adalah salah seorang penggagas gerakan ini. Dengan antusias dia menyatakan kesiapannya bersama-sama jpb untuk mengajak seluruh komponen masyarakat banten berpartisipasi membangun gerakan ini. "Ini bentuk keperdulian kampus, khususnya uin ciputat, untuk konsern dan ikut serta mengabdi ke masyarakat banten, sebagaimana tridharma perguruan tinggi. Apalagi, lokasi uin adanya di tangsel dan masuk wilayah banten," ujarnya.(*)

Kontak person lebih lanjut:
DR ali munhanief/presidium jpb: 081283991388

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun