Mohon tunggu...
Adrian
Adrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bola Futsal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori emotional intelligence dari daniel golemen

18 Januari 2025   14:45 Diperbarui: 18 Januari 2025   14:45 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

**Teori Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence) oleh Daniel Goleman: Pemahaman, Komponen, dan Penerapannya**  

Kecerdasan emosional (emotional intelligence atau EI) adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan memengaruhi emosi, baik emosi diri sendiri maupun orang lain. Konsep ini mulai populer berkat Daniel Goleman, seorang psikolog dan penulis buku *Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ* (1995). Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosional memiliki peran penting dalam kesuksesan hidup, baik dalam konteks pribadi, sosial, maupun profesional, bahkan seringkali lebih penting daripada kecerdasan intelektual (IQ).  

### **Latar Belakang dan Pentingnya Emotional Intelligence**  

Sebelum Goleman, konsep kecerdasan emosional pertama kali dikenalkan oleh Peter Salovey dan John Mayer pada awal 1990-an. Mereka mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi secara efektif. Goleman mengembangkan konsep ini lebih lanjut dengan memadukan penelitian psikologi dan neurobiologi untuk menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh besar pada cara seseorang berpikir, membuat keputusan, berinteraksi, dan memimpin.  

Menurut Goleman, kecerdasan emosional lebih dari sekadar kemampuan memahami perasaan; ini adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat, bekerja secara efektif, dan mencapai tujuan hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, EI membantu seseorang mengatasi stres, memotivasi diri, dan berempati terhadap orang lain, yang semuanya berkontribusi pada keberhasilan pribadi dan profesional.  

### **Lima Komponen Kecerdasan Emosional Menurut Goleman**  

Goleman membagi kecerdasan emosional menjadi lima komponen utama:  

#### 1. **Kesadaran Diri (Self-Awareness)**  
   - **Definisi:** Kemampuan untuk mengenali emosi diri sendiri dan memahami bagaimana emosi tersebut memengaruhi pikiran dan tindakan.  
   - **Manfaat:** Kesadaran diri membantu seseorang mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan emosionalnya, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik.  
   - **Contoh Praktis:** Seseorang yang marah karena kritik dapat mengenali perasaan tersebut dan menahan diri sebelum bereaksi impulsif.  

#### 2. **Pengelolaan Diri (Self-Regulation)**  
   - **Definisi:** Kemampuan untuk mengontrol emosi dan perilaku impulsif, serta beradaptasi dengan perubahan situasi.  
   - **Manfaat:** Individu yang mampu mengelola emosi cenderung lebih stabil secara emosional dan dapat mempertahankan sikap profesional dalam situasi sulit.  
   - **Contoh Praktis:** Seorang manajer yang merasa frustrasi dapat menenangkan diri sebelum memberikan umpan balik yang membangun kepada timnya.  

#### 3. **Motivasi (Motivation)**  
   - **Definisi:** Dorongan internal untuk mencapai tujuan, melampaui kebutuhan materi atau penghargaan eksternal.  
   - **Manfaat:** Motivasi yang kuat memungkinkan seseorang tetap fokus dan produktif, bahkan ketika menghadapi tantangan.  
   - **Contoh Praktis:** Seorang atlet yang terus berlatih meski mengalami kekalahan berulang kali karena dorongan internal untuk menjadi lebih baik.  

#### 4. **Empati (Empathy)**  
   - **Definisi:** Kemampuan untuk memahami dan merasakan emosi orang lain serta menanggapi kebutuhan mereka dengan cara yang tepat.  
   - **Manfaat:** Empati membangun hubungan yang lebih baik, meningkatkan kepercayaan, dan mempermudah kerja sama dalam tim.  
   - **Contoh Praktis:** Seorang guru yang memperhatikan siswa yang tampak kesulitan dan memberikan dukungan emosional untuk membantunya merasa nyaman.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun