Kenaikan harga bahan bakar minyak atau yang lebih dikenal dengan istilah terjadi untuk kesekian kalinya pada tanggal 28 Maret 2015. Kenaikan harga bahan bakar minya (BBM) ini merupakan masalah yang sering terjadi di negeri ini, entah itu pada era kepemimpinan SBY maupun pada era kepemimpinan Joko Widodo. Kebijakan pemerintah yang menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sekitar RP. 500 perlitermenyebabkan banyak masalah yang terjadi di dalam masyarakat dari masalah ekonomi, masalah pendidikan dan lain-lain. Masalah ekonomi yang timbul dari dari kebijakan pemerintah menaikan harga BBM ialah kebutuhan masyarakat akan bahan pokok seperti beras, cabai, tomat dan lain sebagainya menjadi ikut naik sehingga masyarakat harus mengeluarkan uang yang sedikit lebih banyak untuk membeli makan pokok yang mereka perluhkan, sementara itu masalah pendidikanyang muncul ialah orangtua atau wali murid harus mengeluarkan uangyang lebih untuk kebutuhan biaya sekolah (tarsportasi, buku, foto copy dan lain-lain) sang buah hati, sebagai salah satu contoh dari dampak kenaikan BBM ialah Desa yang ada di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat, orangtua disana harus mengeluarkan uang yang lebih untuk ongkos trasportasi anakya yang pergi sekolah, kisaran uang yang harus dikeluarkan oleh orangtua sekitar 50% dari ongkos sebelum kenaikan harga BBM terjadi, maklum saja desa X tersebut jarang jauh dari kota sekitar 10 km begitupun dengan sekolah.
Dengan naiknya harga BBM bukan yang dirasakan para oleh ibu rumah tangga dan orangtuasaja tetapi juga semua kalangan yang ekonominya menengah kebawa. Penjual nasiatau lesehan merasakan dampak dari kenaikan BBM, mereka harus membeli bahan-bahan pokok yang harganya sedikit lebih mahal dari harga sebelumnya sehingga mereka menuruni produksi mereka dan akhirnya pendapatan mereka menurun.
Banyak rakyat miskin yang menanggung beban berat dari dampak kenaikan harga BBM, tetapi kemiskinan tinggalkan kemiskinan yang dirasakan oleh rakyat Indonesia karenapemerintah hanya melihat saja masalah-masalah yang muncul dari kebijakan yang diambilnya, dengan kebijakan yang diambil, pemerintah sebaikya mengambil langkah yang cepat untukmenanggualangi masalah yang muncul akibat kebijakan yang diambilnya. “Banyak jalan menuju Roma” pepatah itu patas untuk para pemimpin atau pemerintah yang ingin memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya, dalam arti jika pemerintah mempunyai kemauan yang kuat untuk mensejahterakan rakyat, maka banyak cara yang akan dilakukan untuk mencapai keinginan tersebut.
Banyak masalah-masalah yang muncul akibatadanya kenaikanharga BBM ini, pemerintah harusnya memberikan solusi untuk mengatasi masalah yang muncul tersebut, sepertimenyedikan lapangan kerja yang memadai dan sesui dengan keahlian mereka (rakyat) untuk meningkatkan perekonimian rakyat, sehingga mereka mampu mencukupi kebutuhan ekonomi dankebutuhan pendidikaan anak walaupun harga barang dan jasa melambung naik akibat kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kenaikan harga BBM.
Alasan pemerintah menaikan harga BBM karena dipicu oleh naiknya harga minyak mentah atau Indonesian Crude Price (ICP) dari 45,3 dolar per barel menjadi 53,76 dolar per barel pada Januari hingga Maret 2015.Selain itu juga faktor lain yang mempengaruhi naiknya harga BBM yaitu melemahnya kurs rupiah dari asumsi semula Rp12.500 menjadi Rp13.021 per dolar pada 30 Maret 2015.
Walaupun demikian pemerintah tidak boleh mengesampingkan rakyat, kesejahteraan rakyat tetap merupakan prioritas utama pemerintah, karena tolok ukur dari sejehateraan negara yaitu perdapatan perkapital rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H