Mohon tunggu...
Fatwa AdiPamungkas
Fatwa AdiPamungkas Mohon Tunggu... Pelaut - Mahasiswa

Hanya menuangkan opini, lebih banyak mendengar daripada berbicara ✨

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pandemi dan Resiliensi Pedagang Ikan di Bulan Suci

23 April 2021   21:36 Diperbarui: 23 April 2021   22:08 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak dari pandemi kian lama kian mengglobal, tak terkecuali pedagang ikan di pasar besar kota malang, ditambah dengan bantuan sosial yang dikorupsi, tak hanya mentrinya saja yang korupsi, sesuai peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga pula 

Koordinasi ini adalah untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden No. 4 tahun 2020 tentang  Refocusing  Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19, terutama membantu sektor kelautan dan perikanan sebagai bagian penting dari ketahanan pangan nasional, apalagi dalam kondisi tidak biasa saat ini "ujar Menko Luhut saat melaksanakan  konferensi video  Rakor mengenai kebijakan sektor kelautan dan perikanan dalam menghadapi pandemi Covid-19, di Jakarta pada Jum'at (17-04-2020).

Menteri KKP, Edhy Prabowo menyampaikan meskipun dalam situasi yang tidak mudah ini, sektor kelautan dan perikanan tetap bisa produktivitasnya berkat upaya antisipasi yang telah dilaksanakan sesuai arahan Presiden RI melalui Kemenko Marves. Lebih lanjut disampaikan bahwa produksi perikanan tangkap dan budidaya Indonesia tetap dalam kondisi yang baik, dimana pada April-Juni 2020 dapat mencapai 1,8 juta ton dan 109,7 ribu ton.

"Upaya antisipisasi memang sangat diperlukan untuk mencegah kerugian para pelaku usaha yang diakibatkan oleh rendahnya daya beli dalam masa Covid-19 ini, yang mengakibatkan penumpukan stok ikan dan turunnya harga, ditambahkan juga karena adanya permintaan dari negara pengimpor," katanya menambahkan.

Menko Luhut langsung melupakan bahwa situasi ini terjadi hampir di seluruh dunia, namun kita tetap harus optimis dengan didukung kekayaan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia, dan harap tetap dapat mempertahankan suplai produk perikanan untuk mendukung kebutuhan domestik dan ekspor. 

Beliau menambahkan bahwa untuk mendukung penjualan produk ikan, akan membuka kargo pesawat ke China, Jepang dan Korea Selatan untuk mendorong ekspor produk perikanan kita ke luar dan menjaga ekonomi nasional tetap baik, dan juga untuk mendukung impor barang-barang keperluan masyarakat dalam kondisi wabah ini.

"Kegiatan perikanan dapat tetap didukung untuk mendukung suplai pangan dan mendukung ekonomi bangsa, dengan syarat harus sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan untuk kita semua" Menko Luhut.

Beberapa langkah pengaturan pengangkutan benih, pakan dan produk perikanan di beberapa daerah yang menerapkan PSBB, dukungan kelancaran ekspor perikanan, pengelolaan  cold storage , perijinan kapal penangkap ikan dan relaksasi bagi ABK melaut telah dilakukan dengan upaya maksimal melalui koordinasi dan komunikasi yang baik dengan Kementerian / Lembaga terkait "ujar Menteri KKP. Menteri Edi juga menambahkan bahwa komunikasi intensif juga terus dilakukan antara KKP dan Kemenko Marves melalui Dirjen-Dirjen KKP dengan Deputi Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun